{58} Al-Mujadilah / المجادلة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الممتحنة / Al-Mumtahanah {60} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hasyr الحشر (Pengusiran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 59 Tafsir ayat Ke 3.
وَلَوْلَا أَنْ كَتَبَ اللَّهُ عَلَيْهِمُ الْجَلَاءَ لَعَذَّبَهُمْ فِي الدُّنْيَا ۖ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابُ النَّارِ ﴿٣﴾
walau lā ang kataballāhu ‘alaihimul-jalā`a la’ażżabahum fid-dun-yā, wa lahum fil-ākhirati ‘ażābun-nār
QS. Al-Hasyr [59] : 3
Dan sekiranya tidak karena Allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka, pasti Allah mengazab mereka di dunia. Dan di akhirat mereka akan mendapat azab neraka.
Seandainya bukan karena Allah telah menetapkan mereka keluar dari rumah-rumah mereka, niscaya Dia benar-benar menyiksa mereka di dunia dengan dibunuh dan ditawan, sedangkan di akhirat mereka akan mendapatkan siksa.
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan jikalau tidaklah karena Allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka, benar-benar Allah mengazab mereka di dunia. (Al-Hasyr: 3)
Yakni seandainya Allah tidak menetapkan bagi mereka pengusiran itu, yang mengakibatkan mereka terusir meninggalkan kampung halaman dan harta benda mereka, tentulah bagi mereka di sisi Allah ada azab lainnya, misalnya dibunuh dan ditawan dan lain sebagainya. Demikianlah menurut apa yang dikatakan oleh Az-Zuhri dari Urwah, As-Saddi, dan Ibnu Zaid. Karena sesungguhnya Allah telah memastikan atas mereka bahwa Dia akan mengazab mereka di dunia ini di samping azab yang telah disediakan bagi mereka di hari akhirat, yaitu dimasukkan ke dalam neraka Jahanam.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Saleh juru tulis Al-Lais, telah menceritakan kepadaku Al-Lais, dari Aqil, dari Ibnu Syihab yang mengatakan bahwa telah menceritakan kepadaku Urwah ibnuz Zubair yang mengatakan bahwa kemudian meletuslah perang Bani Nadir. Bani Nadir adalah segolongan orang-orang Yahudi; perang ini meletus setelah enam bulan Perang Badar. Rumah mereka berada di suatu kawasan pinggiran kota Madinah, lalu Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengepung mereka hingga memaksa mereka memilih bersedia diusir dan hendaknya mereka diperbolehkan membawa harta benda dan barang-barang yang dapat dibawa oleh unta mereka, terkecuali senjata-senjata mereka. Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengusir mereka ke arah negeri Syam. Mengenai pengusiran ini telah disebutkan di dalam berbagai ayat dari kitab Taurat dan telah ditetapkan atas diri mereka. Dan Bani Nadir ini merupakan keturunan Bani Israil yang belum pernah mengalami pengusiran, sebelum Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menguasai mereka. Berkenaan dengan merekalah ayat ini diturunkan, yaitu firman-Nya: Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan di bumi. (Al-Hasyr: 1) sampai dengan firman-Nya: dan karena Dia hendak memberikan kehinaan kapada orang-orang fasik. (Al-Hasyr: 5)
Ikrimah mengatakan bahwa yang dimaksud dengan al-jala ialah pembunuhan, dan menurut riwayat lain yang bersumberkan darinya disebutkan pelenyapan.
Qatadah mengatakan bahwa al-jala artinya keluarnya manusia dari suatu negeri ke negeri lain. Ad-Dahhak mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengusir mereka ke negeri Syam dan memberikan kepada setiap tiga orang dari mereka seekor unta dan air minumnya; inilah pengertian al-jala.
Al-Hafiz Abu Bakar Al-Baihaqi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Abdullah Al-Hafiz, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Kamil Al-Qadi, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Sa’id Al-Aufi, telah menceritakan kepadaku ayahku dari pamanku, telah menceritakan kepadaku ayahku, dari kakekku, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengepung mereka (Bani Nadir) hingga keadaan mereka benar-benar sangat kritis. Akhirnya mereka memberikan kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ apa yang beliau kehendaki dari mereka, dan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengadakan perjanjian dengan mereka bahwa beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersedia melindungi darah mereka, tetapi mereka harus keluar dari kampung halaman mereka dan dari tanah tempat tinggal mereka menuju ke tempat yang ditetapkan olehnya kepada mereka. Yaitu ke Azri’at di negeri Syam, dan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ memberikan kepada tiap-tiap tiga orang dari mereka seekor unta dan bekal air minum. Pengertian al-jala ialah mengusir mereka dari tanah mereka ke tanah yang lain (negeri lain).
Telah diriwayatkan pula olehnya melalui hadis Ya’qub ibnu Muhammad Az-Zuhri, dari Ibrahim ibnu Ja’far, dari Mahmud ibnu Maslamah, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Muhammad ibnu Maslamah, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengutusnya kepada Bani Nadir untuk menyampaikan pesannya kepada mereka bahwa mereka diberi masa tangguh selama tiga hari untuk pergi dari tanah mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan bagi mereka di akhirat azab neraka. (Al-Hasyr: 3)
Yakni sebagai kepastian yang harus dan tidak boleh tidak bagi mereka.
Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُ mengabarkan kepada kita bahwasanya orang-orang Yahudi tidak mendapatkan semua hukuman yang menjadi hak mereka, dan bahwasanya Allah جَلَّ جَلالُهُ telah meringankannya atas mereka. Kalaulah bukan karena Allah جَلَّ جَلالُهُ telah menetapkan pengusiran yang mereka alami dan merupakan ketentuan Allah جَلَّ جَلالُهُ yang tidak mungkin dirubah, niscaya mereka akan mendapatkan azab dan siksaan dunia yang lain. Akan tetapi, meskipun mereka luput dari azab pedih dunia, sesungguhnya mereka akan mendapatkan siksaan api neraka yang tidak ada yang mengetahui kedahsyatannya melainkan hanya Allah جَلَّ جَلالُهُ. Tidaklah terbetik dalam benak mereka bahwa siksaan mereka telah selesai dan tidak ada sisa azab sedikitpun, namun apa yang telah Allah siapkan bagi mereka berupa azab di akhirat adalah lebih besar dan lebih mengerikan.
Pengusiran yahudi itu bisa terjadi karena dua hal; kepemimpinan rasulullah yang tegas dan keridaan Allah terhadap kaum muslim. Dan sekiranya tidak karena persetujuan Allah yang telah menetapkan hukum sebab-akibat yang menjadi dasar pengusiran mereka, kabilah-kabilah yahudi dari madinah, pasti Allah tetap mengazab mereka dengan cara lain di dalam kehidupan dunia sebagai balasan atas pengkhianatan mereka. Dan di akhirat mereka tetap akan mendapat azab neraka yang pedih selama-lamanya. 4. Adapun yang demikian itu, perintah pengusiran bani qainuqa’, bani nadir dan bani quraizah dari madinah, walaupun mereka sudah mengikat perjanjian damai dengan rasulullah, karena sesungguhnya mereka menentang Allah dengan menolak beriman dan menentang rasul-Nya dengan merencanakan untuk membunuh beliau, padahal mereka mengetahui bahwa nabi Muhammad itu utusan Allah. Barang siapa menentang Allah dengan membangkang, berkhianat, dan mengacau keamanan, maka sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya kepada mereka dengan pengusiran dan penghinaan, serta di akhirat dengan kekal di dalam neraka.
Al-Hasyr Ayat 3 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hasyr Ayat 3, Makna Al-Hasyr Ayat 3, Terjemahan Tafsir Al-Hasyr Ayat 3, Al-Hasyr Ayat 3 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hasyr Ayat 3
Tafsir Surat Al-Hasyr Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)