{58} Al-Mujadilah / المجادلة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الممتحنة / Al-Mumtahanah {60} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hasyr الحشر (Pengusiran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 59 Tafsir ayat Ke 20.
لَا يَسْتَوِي أَصْحَابُ النَّارِ وَأَصْحَابُ الْجَنَّةِ ۚ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمُ الْفَائِزُونَ ﴿٢٠﴾
lā yastawī aṣ-ḥābun-nāri wa aṣ-ḥābul-jannah, aṣ-ḥābul-jannati humul-fā`izụn
QS. Al-Hasyr [59] : 20
Tidak sama para penghuni neraka dengan para penghuni surga; para penghuni surga itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.
Tidaklah sama antara penduduk neraka yang disiksa dengan penduduk surga yang mendapatkan nikmat. Penduduk surga adalah orang-orang yang beruntung atas apa yang mereka harapkan dan selamat dari setiap keburukan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Tiada sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga. (Al-Hasyr: 20)
Yakni antara mereka dan mereka tidaklah sama menurut hukum Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kelak di hari kiamat, semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu. (Al-Jatsiyah: 21)
Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan tidaklah (pula sama) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh dengan orang-orang yang durhaka. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran. (Al-Mu’min: 58)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat? (Shad: 28)
Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Allah memuliakan orang-orang yang berbakti dan menghina orang-orang yang durhaka. Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:
penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung. (Al-Hasyr: 20)
Yaitu orang-orang yang selamat dan terbebas dari azab Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
Lantas samakah orang yang memelihara ketakwaan terhadap Allah جَلَّ جَلالُهُ serta memikirkan apa yang akan dipersiapkan menghadapi Hari Akhirat esok sehingga akan mendapatkan surga yang penuh kenikmatan serta kehidupan yang nyaman bersama orang-orang yang dikaruniai Allah جَلَّ جَلالُهُ dari kalangan para nabi, orang-orang jujur, para syuhada dan orang-orang shalih; samakah orang yang bertakwa dengan orang yang lalai, tidak mengingat Allah جَلَّ جَلالُهُ serta melalaikan hak-hak Allah جَلَّ جَلالُهُ sehingga ia sengsara di dunia dan berhak mendapatkan siksaan di akhirat? Golongan pertama adalah orang-orang yang beruntung sedangkan golongan kedua adalah orang-orang yang rugi.
Manusia yang lupa kepada Allah hingga lupa terhadap diri sendiri adalah manusia yang bergelimang dosa dan akan menjadi penghuni neraka. Tidak sama para penghuni neraka, pola pikir, sikap dan perilakunya dengan para penghuni surga. Para penghuni surga itu adalah orang-orang beriman yang berusaha menyucikan jiwanya, mendekatkan diri kepada Allah, menjalani hidup dengan berbagi dan peduli. Mereka lah orang-orang yang memperoleh kemenangan mendapatkan surga karena keberhasilannya mengendalikan hawa nafsu dan tipu daya iblis dalam hidup dan kehidupan. 21. Allah menjelaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan bagi manusia yang menggunakan nalar dan mengikuti hati nurani. Sekiranya kami turun-kan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung yang diberi akal, pikiran, dan perasaan seperti manusia; pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah, karena gunung-gunung itu akan menggunakan nalar, rasa, dan nuraninya dalam memahami Al-Qur’an dan mengamalkannya. Dan perumpamaan-perumpamaan itu, yakni manusia yang kecil dan lemah dibandingkan dengan gunung yang begitu besar, tinggi dan keras; kami buat untuk manusia agar mereka berpikir bahwa gunung bisa menggunakan nalar, rasa dan nurani untuk memahami dan menerapkan Al-Qur’an hingga tunduk dan pecah karena takut kepada Allah. Mengapa manusia yang benar-benar memiliki nalar, rasa dan nurani tidak menggunakannya secara optimal dalam memahami dan menerapkan Al-Qur’an dalam kehidupan ini’.
Al-Hasyr Ayat 20 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hasyr Ayat 20, Makna Al-Hasyr Ayat 20, Terjemahan Tafsir Al-Hasyr Ayat 20, Al-Hasyr Ayat 20 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hasyr Ayat 20
Tafsir Surat Al-Hasyr Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)