{58} Al-Mujadilah / المجادلة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الممتحنة / Al-Mumtahanah {60} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hasyr الحشر (Pengusiran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 59 Tafsir ayat Ke 23.
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ ﴿٢٣﴾
huwallāhullażī lā ilāha illā huw, al-malikul-quddụsus-salāmul-mu`minul-muhaiminul-‘azīzul-jabbārul-mutakabbir, sub-ḥānallāhi ‘ammā yusyrikụn
QS. Al-Hasyr [59] : 23
Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Dialah Allah yang layak disembah, tidak ada Tuhan selain Dia, Maha Memiliki segala sesuatu, yang mengendalikan tanpa ada penghalang dan penghadang, yang jauh dari segala macam kekurangan, selamat dari segala macam aib, yang menyokong para rasul dan nabi-Nya dengan mengutus ayat-ayat yang jelas, Maha Memperhatikan semua perbuatan makhluk, Mahaperkasa yang tidak ada yang mampu dikalahkan, Mahakuasa untuk menundukkan semua hamba sehingga semua makhluk tunduk kepada-Nya, Mahasombong yang hanya milik-Nya semua kesombongan dan keagungan. Mahasuci Allah dari segala sesuatu yang mereka persekutukan dalam ibadah.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Dialah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja. (Al-Hasyr: 23)
Yakni Raja bagi segala sesuatu yang mengatur segala sesuatu tanpa ada yang menghalangi-Nya dan juga tanpa ada yang menyaingi-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Yang Mahasuci. (Al-Hasyr: 23)
Menurut Wahb ibnu Munabbih, artinya suci. Menurut Mujahid dan Qatadah, artinya Yang Memberkati. Menurut Ibnu Juraij, disebutkan demikian karena para malaikat yang mulia menyucikan-Nya.
Yang Mahasejahtera. (Al-Hasyr: 23)
Yaitu Mahasejahtera dari segala bentuk cela dan kekurangan, karena kesempurnaan zat, sifat, dan perbuatan-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Yang Mengaruniakan keamanan. (Al-Hasyr: 23)
Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud ialah makhluk-Nya merasa aman dari mendapat perlakuan aniaya oleh-Nya. Qatadah mengatakan, makhluknya merasa aman dengan adanya firman-Nya yang menyatakan bahwa Dia Mahahak (benar). Menurut Ibnu Zaid, hamba-hamba-Nya yang beriman membenarkan keimanan mereka kepada-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Yang Maha Memelihara. (Al-Hasyr: 23)
Ibnu Abbas dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah Dia Maha Menyaksikan semua makhluk-Nya tentang amal perbuatan mereka. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa Dia Maha Mengawasi mereka. Semakna dengan yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. (Al-Mujadilah: 6; Al Buruj: 9)
padahal Allah Maha Menyaksikan apa yang kamu kerjakan. (Ali Imran: 98)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka apakah Tuhan yang menjaga setiap diri terhadap apa yang diperbuatnya (sama dengan yang tidak demikian sifatnya)? (Ar-Ra’d: 33), hingga akhir ayat.
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Yang Mahaperkasa. (Al-Hasyr: 23)
Yakni Yang Menang atas segala sesuatu dan mengalahkannya. Dia mengalahkan segala sesuatu, maka tiada sesuatu pun yang dapat mencapai Zat-Nya karena keperkasaan, keagungan, kekuasaan, dan kebesaran-Nya. Karena itulah disebutkan dalam firman selanjutnya:
Yang Mahakuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan. (Al-Hasyr: 23)
Yaitu Yang tidak pantas bersifat kuasa selain Dia dan tidak pantas bersifat agung selain Dia karena keagungan-Nya. Sebagaimana yang telah disebutkan di dalam sebuah hadis sahih (hadis Qudsi) yang mengatakan:
Kebesaran adalah (bagaikan) kain-Ku dan Keagungan adalah (bagaikan) selendang-Ku; maka barang siapa yang menyaingi-Ku pada salah satu dari keduanya, niscaya Kuazab dia.
Qatadah mengatakan bahwa makna al-jabbar ialah Tuhan Yang menundukkan makhluk-Nya menurut apa yang dikehendaki-Nya. Ibnu Jarir mengatakan, al-jabbar artinya Tuhan Yang memperbaiki urusan-urusan makhluk-Nya. Yang mengatur mereka sesuai dengan apa yang menjadi kemaslahatan bagi mereka. Qatadah mengatakan bahwa al-mutakabbir artinya Yang Maha Agung dari semua keburukan.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (Al-Hasyr: 23)
Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُ mengulangi lagi menyebutkan keumuman ketuhanan dan kemahaesaanNya dalam ketuhanan. Allah جَلَّ جَلالُهُ adalah raja segala raja. Alam yang ada di atas dan alam yang ada di bawah, semuanya adalah milik Allah جَلَّ جَلالُهُ, semuanya memerlukan bantuan Allah جَلَّ جَلالُهُ dan semuanya diatur oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ. الْقُدُّوسُ السَّلامُ “Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera,” maksudnya, Mahasuci dan Selamat dari berbagai aib, cela, dan segala sesuatu yang bisa mengurangi keagungan dan keluhuran. Karena kesucian itu menunjukkan bebasnya dari berbagai kekurangan serta Maha agungNya Allah جَلَّ جَلالُهُ dalam sifat-sifat dan keluhuranNya. الْمُؤْمِنُ “Yang Mengaruniakan keamanan,” maksudnya, Yang membenarkan para rasul dan para nabiNya dan semua yang dibawa oleh mereka dengan berbagai tanda-tanda kebesaran, penjelasan yang nyata dan pasti, serta hujjah yang jelas. الْعَزِيزُ “Yang Mahaperkasa,” yang tidak terkalahkan dan terhalang, Di-lah yang Maha menundukkan secara paksa segala sesuatu, segala sesuatu tunduk padaNya, الْجَبَّارُ “Yang Mahakuasa,” yang memaksa semua hambaNya, dan semua makhlukNya tunduk kepadaNya, yang membenahi segala yang rusak dan yang memberi kecukupan orang-orang miskin, الْمُتَكَبِّرِ “Yang Memiliki Segala Keagungan,” yang memiliki keagungan dan kebesaran. Jauh dari segala aib dan kezhaliman.
سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ “Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” Ini adalah pemahasucian secara umum dari segala sesuatu yang disifatkan oleh orang yang menyekutukan dan menentangNya.
Dialah Allah tidak ada tuhan selain dia, tidak ada tuhan yang berhak diibadati selain dia. Maharaja, yang kekuasaan-Nya tak terbatas; yang mahasuci dari segala bentuk kekurangan; yang mahasejahtera, yang menjadi sumber kedamaian yang didambakan manusia; yang menjaga keamanan, yang pengayoman-Nya lengkap, sempurna, dan menyeluruh. Pemelihara keselamatan manusia, terutama di akhirat; yang mahaperkasa mencabut kekuasaan para penguasa dunia; yang mahakuasa menghentikan paksa ambisi para pecandu kekuasaan. Yang memiliki segala keagungan. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan, karena Allah berbeda dengan seluruh makhluk ciptaan-Nya. 24. Dialah Allah yang menciptakan seluruh makhluk dengan hikmah yang mengagumkan. Yang mengadakan segala sesuatu dari tiada menjadi ada. Yang membentuk rupa manusia ketika masih janin dalam rahim. Dia memiliki nama-nama yang indah yang menggambarkan sifat dan perbuatan-Nya yang mempesona. Apa yang di langit: bintang, bulan, planet, dan seluruh isi galaksi dan apa yang ada di bumi lautan, daratan, gunung, sungai, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan lain-lain semuanya bertasbih kepada-Nya, tetapi manusia tidak memahami tas-bihnya. Dan dia-lah yang mahaperkasa menghentikan rencana dan harapan manusia dengan kematian. Mahabijaksana dalam memperlakukan manusia dan menata jagat raya.
Al-Hasyr Ayat 23 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hasyr Ayat 23, Makna Al-Hasyr Ayat 23, Terjemahan Tafsir Al-Hasyr Ayat 23, Al-Hasyr Ayat 23 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hasyr Ayat 23
Tafsir Surat Al-Hasyr Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)