| {59} Al-Hasyr / الحشر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الصف / As-Shaff {61} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Mumtahanah الممتحنة (Wanita Yang Diuji) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 60 Tafsir ayat Ke 6.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيهِمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ ۚ وَمَنْ يَتَوَلَّ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ ﴿٦﴾
laqad kāna lakum fīhim uswatun ḥasanatul limang kāna yarjullāha wal-yaumal-ākhir, wa may yatawalla fa innallāha huwal-ganiyyul-ḥamīd
QS. Al-Mumtahanah [60] : 6
Sungguh, pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) terdapat suri teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) hari kemudian, dan barangsiapa berpaling, maka sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahakaya, Maha Terpuji.
Sungguh, pada Ibrahim dan umatnya ada teladan yang terpuji bagi kalian yang berharap kebaikan dari Allah di dunia dan akhirat. Siapa yang berpaling dari anjuran Allah untuk berbuat baik kepada nabi-Nya dan menentang musuh-musuh-Nya maka sesungguhnya Allah Mahakaya terhadap hamba-hamba-Nya. Mahamulia dalam sifat dan zat-Nya. Yang Terpuji dengan segala kondisi.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) hari kemudian. (Al-Mumtahanah: 6)
Mengukuhkan yang sebelumnya dan juga yang dikecualikan dari yang sebelumnya karena teladan yang dikukuhkan di sini adalah sama dengan yang pertama.
Dan firman-Nya:
(yaitu) bagi orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) hari kemudian. (Al-Mumtahanah: 6)
Hal ini menggugah hati setiap orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian untuk meraih hal tersebut.
Dan barang siapa yang berpaling. (Al-Mumtahanah: 6)
Yakni dari apa yang diperintahkan oleh Allah.
maka sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahakaya lagi Maha Terpuji. (Al-Mumtahanah: 6)
Semakna dengan firman-Nya:
Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji. (Ibrahim: 8)
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa al-gani artinya Yang Maha Sempurna kekayaan-Nya, Dialah Allah. Sifat ini tidaklah layak kecuali hanya bagi-Nya, tiada yang menyaingi-Nya dan tiada sesuatu pun yang semisal dengan Dia, Mahasuci Allah Yang Maha Esa, Maha Mengalahkan, Maha Terpuji, lagi Yang dipuji oleh semua makhluk-Nya, yakni Dia terpuji dalam semua ucapan dan perbuatan-Nya, tiada Tuhan selain Dia dan tiada Rabb selain Dia.
Selanjutnya Allah جَلَّ جَلالُهُ mengulang kembali dorongan agar orang-orang yang beriman mengikuti teladan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dan orang-orang yang bersama beliau seraya berfirman, لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيهِمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ “Sungguh pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu.” Teladan ini tidak mudah bagi setiap orang namun akan terasa mudah bagi orang كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِر “yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari kemudian.” Karena sesungguhnya iman dan mengharapkan pahala bisa memudahkan semua yang sulit bagi hamba, memperkecil semua yang banyak dan mengharuskannya untuk meneladani hamba-hamba Allah جَلَّ جَلالُهُ yang shalih dan para nabi serta rasul. Karena ia menilai dirinya amat memerlukan hal itu. وَمَنْ يَتَوَلَّ “Dan barangsiapa yang berpaling” dari ketaatan terhadap Allah dan meneladani para rasulNya, itu hanya akan membahayakan dirinya sendiri, sama sekali tidak akan membahayakan Allah جَلَّ جَلالُهُ; فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ “sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Mahakaya,” bagiNya kekayaan yang sempurna dan mutlak dari berbagai segi, tidak memerlukan satu pun dari makhlukNya sama sekali, الْحَمِيدُ “lagi Maha Terpuji,” dalam DzatNya, nama-namaNya, sifat-sifatNya dan perbuatanNya. Sesungguhnya Allah جَلَّ جَلالُهُ terpuji di atas semua itu.
Dari kisah nabi ibrahim itu, Allah menyatakan bahwa sungguh pada mereka itu, ibrahim dan umatnya yang beriman, terdapat suri teladan yang baik bagi kamu, berkenaan dengan sikap beragama, ketegasan, dan kekhusyukan dalam berdoa bagi orang-orang yang berharap kepada Allah, karena Allah tempat memohon dan bergantung seluruh makhluk, dan berharap mendapat keselamatan pada hari akhir, karena kebahagiaan sejati bukan di dunia, tetapi di akhirat ketika selamat dari azab Allah. Dan barang siapa berpaling dari Allah dengan menjauh dan menyimpang dari ajaran-Nya, maka sesungguhnya Allah, dialah yang mahakaya, tidak bertambah keagungan-Nya dengan ketaatan hamba dan tidak berkurang keagungan-Nya dengan kekufuran seluruh makhluk, maha terpuji, sifat dan perbuatan-Nya. 7. Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang beriman menaruh harapan kepada Allah untuk mengubah kebencian dengan kasih sayang. Mudah-Mudahan Allah menimbulkan kasih sayang yang tulus dan bersemi di antara kamu, orang-orang beriman dengan orang-orang yang pernah kamu musuhi di antara mereka, orang-orang kafir. Allah mahakuasa mengubah benci menjadi cinta dan permusuhan menjadi persahabatan. Dan Allah maha pengampun kepada yang tobat dari dosa-dosanya, maha penyayang kepada hamba yang taat kepada-Nya.
Al-Mumtahanah Ayat 6 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Mumtahanah Ayat 6, Makna Al-Mumtahanah Ayat 6, Terjemahan Tafsir Al-Mumtahanah Ayat 6, Al-Mumtahanah Ayat 6 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Mumtahanah Ayat 6
Tafsir Surat Al-Mumtahanah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13