{62} Al-Jumu’ah / الجمعة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | التغابن / At-Taghabun {64} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Munafiqun المنافقون (Orang-Orang Yang Munafik) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 63 Tafsir ayat Ke 8.
يَقُولُونَ لَئِنْ رَجَعْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ لَيُخْرِجَنَّ الْأَعَزُّ مِنْهَا الْأَذَلَّ ۚ وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَـٰكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ ﴿٨﴾
yaqụlụna la`ir raja’nā ilal-madīnati layukhrijannal-a’azzu min-hal-ażall, wa lillāhil-‘izzatu wa lirasụlihī wa lil-mu`minīna wa lākinnal-munāfiqīna lā ya’lamụn
QS. Al-Munafiqun [63] : 8
Mereka berkata, “Sungguh, jika kita kembali ke Madinah (kembali dari perang Bani Mustalik), pastilah orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari sana.” Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tidak mengetahui.
Orang-orang munafik itu akan berkata, “Jika kami kembali ke Madinah, kelompok kami yang lebih kuat akan benar-benar mengeluarkan kelompok orang-orang beriman yang lebih lemah.” Padahal, kekuatan itu hanyalah kepunyaan Allah dan kepunyaan rasul-Nya serta kepunyaan orang-orang yang beriman, bukan yang lain. Akan tetapi, orang-orang munafik tidak mengetahuinya karena mereka sangat bodoh.
Tafsir ayat ini tidak diterangkan secara terpisah pada kitab aslinya.
Tafsir Ayat:
يَقُولُونَ لَئِنْ رَجَعْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ لَيُخْرِجَنَّ الأعَزُّ مِنْهَا الأذَلَّ “Mereka berkata, ”Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah darinya’.'” Ini terjadi pada saat Perang al-Muraisi, ketika beberapa orang dari kalangan Muhajirin dan Anshar terlibat adu mulut yang mengusik perasaan. Saat itu kemunafikan mereka nampak dan jelaslah apa yang tersembunyi di hati mereka. Pemimpin kaum munafik, Abdullah bin Ubai bin Salul, berkata, “Perumpamaan kami dengan mereka –maksud-nya kaum Muhajirin– tidak lain adalah seperti orang yang berkata, ‘Gemukkanlah anjingmu, niscaya ia akan memakanmu.'” Dan dia juga berkata, “Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah darinya,” karena mengira bahwa dia dan teman-temannya dari kalangan munafik adalah orang-orang kuat dan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ serta orang-orang yang bersamanya adalah kalangan lemah, padahal sebenarnya perkataan si munafik itu terbalik. Karena itu Allah جَلَّ جَلالُهُ berfir-man, وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ “Padahal kekuatan itu hanyalah milik Allah, milik RasulNya, dan milik orang-orang Mukmin.” Merekalah yang kuat sedangkan orang-orang munafik serta teman-teman mereka adalah orang-orang lemah. وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لا يَعْلَمُونَ “Tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui” hal itu. Karena itu mereka mengira bahwa mereka adalah orang-orang kuat dengan kebatilan yang ada pada diri mereka.
Mereka berkata kepada sesama orang munafik, ‘sungguh, jika kita kembali ke madinah seusai perang bani mustalik, yaitu perang yang diiikuti orang-orang munafik bersama kaum muslim, pastilah orang yang kuat, yaitu orang-orang munafik akan mengusir orang-orang yang lemah, yakni kaum muslim dari sana, madinah. ‘ padahal kekuatan itu hakikatnya hanyalah milik Allah, rasul-Nya, dan milik orang-orang mukmin, selama mereka bersatu dan memiliki mental kejuangan, tetapi orang-orang munafik itu tidak mengetahui bahwa yang lemah itu mereka dan yang kuat itu rasulullah bersama para sahabat. 9. Pada ayat ini Allah mengingatkan orang-orang beriman agar kesibukan mengurus harta dan memperhatikan urusan anak tidak menghalangi ibadah kepada Allah. Wahai orang-orang yang beriman di mana pun berada! janganlah harta bendamu yang kamu cari dan anak-anakmu yang kamu sayangi, melalaikan kamu dari mengingat Allah, yakni salat lima waktu dan aturan-aturan Allah tentang bekerja, bermasyarakat, dan bernegara. Dan barang siapa berbuat demikian, melalaikan ibadah dan aturan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang rugi, karena kebutuhan ruhaninya tidak terpenuhi dan hidupnya tidak seimbang.
Al-Munafiqun Ayat 8 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Munafiqun Ayat 8, Makna Al-Munafiqun Ayat 8, Terjemahan Tafsir Al-Munafiqun Ayat 8, Al-Munafiqun Ayat 8 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Munafiqun Ayat 8
Tafsir Surat Al-Munafiqun Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)