{63} Al-Munafiqun / المنافقون | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الطلاق / At-Thalaq {65} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Taghabun التغابن (Hari Dinampakkan Kesalahan-Kesalahan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 64 Tafsir ayat Ke 6.
ذَٰلِكَ بِأَنَّهُ كَانَتْ تَأْتِيهِمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَقَالُوا أَبَشَرٌ يَهْدُونَنَا فَكَفَرُوا وَتَوَلَّوْا ۚ وَاسْتَغْنَى اللَّهُ ۚ وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَمِيدٌ ﴿٦﴾
żālika bi`annahụ kānat ta`tīhim rusuluhum bil-bayyināti fa qālū abasyaruy yahdụnanā fa kafarụ wa tawallaw wastagnallāh, wallāhu ganiyyun ḥamīd
QS. At-Taghabun [64] : 6
Yang demikian itu karena sesungguhnya ketika rasul-rasul datang kepada mereka (membawa) keterangan-ke-terangan lalu mereka berkata, “Apakah (pantas) manusia yang memberi petunjuk kepada kami?” Lalu mereka ingkar dan berpaling; padahal Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Mahakaya, Maha Terpuji.
Yang demikian itu menimpa mereka di dunia dan di akhirat kelak disebabkan setiap kali para utusan Allah mendatangi mereka dengan membawa keterangan dan mukjizat yang jelas, dengan sangat ingkar mereka berkata, “Apakah seorang manusia seperti kita yang akan membimbing kita?” Mereka pun kafir kepada Allah dan mendustakan risalah para rasul. Mereka berpaling dari kebenaran dan enggan menerimanya. Sungguh Allah tidak memerlukan mereka. Allah Mahakaya, kekayaan sempurna dan mutlak hanya milik-Nya, Maha Terpuji dalam ucapan, perbuatan, dan sifat-Nya. Sedikit pun tidak peduli kepada mereka. Kesesatan mereka tidak akan memudaratkan Allah sedikit pun.
Kemudian disebutkan penyebabnya melalui firman-Nya:
Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka (membawa) keterangan-keterangan. (At-Taghabun: 6)
Maksudnya, membawa alasan-alasan, dalil-dalil, dan keterangan-keterangan yang jelas.
lalu mereka berkata, “Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami?” (At-Taghabun: 6)
Yakni mereka menganggap mustahil bila rasul itu dari kalangan manusia, dan petunjuk mereka berada di tangan manusia yang sama seperti mereka.
lalu mereka ingkar dan berpaling. (At-Taghabun: 6)
Yaitu mendustakan perkara yang hak dan membangkang, tidak mau mengamalkannya.
dan Allah tidak memerlukan (mereka). (At-Taghabun: 6)
Yakni tidak membutuhkan keimanan dan pengamalan mereka.
Dan Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji. (At-Taghabun: 6)
Karena itu Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan sebab siksaan tersebut seraya berfirman, ذَلِكَ “Yang demikian itu,” yakni, siksaan dan akibat buruk yang Kami timpakan pada mereka بِأَنَّهُ كَانَتْ تَأْتِيهِمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ “adalah karena sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-Rasul mereka (membawa) keterangan-keterangan,” yakni tanda-tanda kebesaran Allah جَلَّ جَلالُهُ yang jelas, yang menunjukkan kebenaran dan kebatilan, namun mereka bersikap sombong terhadap para rasul mereka seraya berkata, أَبَشَرٌ يَهْدُونَنَا “Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami,” maksudnya, mereka tidak memiliki keutamaan atas kami, lantas karena apa Allah جَلَّ جَلالُهُ memberikan keistimewaan pada mereka dan tidak memberikannya pada kami? Ini sejalan dengan Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ dalam surat lain,
قَالَتْ لَهُمْ رُسُلُهُمْ إِنْ نَحْنُ إِلا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَمُنُّ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ
“Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka, ‘Kami tidak lain hanya-lah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberikan karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya’.” (QS. Ibrahim: 11).
Mereka menahan karunia dan pemberian Allah جَلَّ جَلالُهُ untuk para nabi supaya mereka tidak menjadi utusan Allah جَلَّ جَلالُهُ kepada manusia. Mereka bersikap sombong untuk menaati para rasul. Mereka pun diuji dengan penyembahan patung, batu, dan lainnya. فَكَفَرُوا “Lalu mereka ingkar” terhadap Allah جَلَّ جَلالُهُ وَتَوَلَّوْا “dan berpaling” dari ketaatan-Nya, وَاسْتَغْنَى اللَّهُ “dan Allah tidak memerlukan (mereka).”Allah جَلَّ جَلالُهُ tidak menghiraukan mereka, dan kesesatan mereka sama sekali tidak membahayakan Allah جَلَّ جَلالُهُ. وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَمِيدٌ “Dan Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji.” Maksudnya, Dia-lah Yang Mahakaya, bagiNya kekayaan yang sempurna dan mutlak dari segala hal, Terpuji dalam perkataan, perbuatan, dan sifat-sifatNya.
Ayat ini menjelaskan alasan orang-orang kafir menolak kehadiran para rasul. Allah menyatakan bahwa yang demikian itu, yakni penolakan mereka terhadap para rasul, karena sesungguhnya ketika rasul-rasul datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan tentang ajaran Allah; lalu mereka berkata di hadapan para rasul itu dengan nada melecehkan, ‘apakah pantas manusia yang memberi petunjuk kepada kami, bukan malaikat” lalu mereka menolak ajaran para rasul dan berpaling dari kebenaran; padahal Allah tidak memerlukan keimanan mereka. Dan Allah mahakaya dari ketergantungan kepada makhluk, maha terpuji dalam sifat dan perbuatan-Nya. 7. Orang-orang yang kafir menolak ajakan para rasul karena mengira, bahkan meyakini bahwa mereka tidak akan dibangkitkan setelah mereka mati. Katakanlah, wahai nabi Muhammad, kepada mereka, ‘tidak demikian, yang sebenarnya. Demi tuhanku, yang mahabenar, kamu pasti akan dibangkitkan dari alam kubur, kemudian diberitakan dengan lengkap dan menyeluruh semua yang telah kamu kerjakan di dunia, baik kejahatan maupun kebaikan. ‘ dan yang demikian itu mudah bagi Allah, karena Allah berkuasa atas segala sesuatu.
At-Taghabun Ayat 6 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Taghabun Ayat 6, Makna At-Taghabun Ayat 6, Terjemahan Tafsir At-Taghabun Ayat 6, At-Taghabun Ayat 6 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Taghabun Ayat 6
Tafsir Surat At-Taghabun Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)