| {65} At-Thalaq / الطلاق | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الملك / Al-Mulk {67} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Tahrim التحريم (Mengharamkan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 66 Tafsir ayat Ke 4.
إِنْ تَتُوبَا إِلَى اللَّهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوبُكُمَا ۖ وَإِنْ تَظَاهَرَا عَلَيْهِ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ مَوْلَاهُ وَجِبْرِيلُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ ۖ وَالْمَلَائِكَةُ بَعْدَ ذَٰلِكَ ظَهِيرٌ ﴿٤﴾
in tatụbā ilallāhi fa qad ṣagat qulụbukumā, wa in taẓāharā ‘alaihi fa innallāha huwa maulāhu wa jibrīlu wa ṣāliḥul-mu`minīn, wal-malā`ikatu ba’da żālika ẓahīr
QS. At-Tahrim [66] : 4
Jika kamu berdua bertobat kepada Allah, maka sungguh, hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebenaran); dan jika kamu berdua saling bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sungguh, Allah menjadi pelindungnya dan (juga) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain itu malaikat-malaikat adalah penolongnya.
Jika kalian berdua (Hafshah dan Aisyah) kembali kepada Allah, kalian wajib bertobat kepada Allah karena sesungguhnya hati kalian berdua telah condong pada kecintaan yang Rasulullah tidak senang pembicaraan itu disebarkan sehingga menyusahkannya. Maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan demikian pula Jibril dan orang-orang mukmin yang baik. Selain itu, malaikat-malaikat menolongnya pula dari siapa saja yang menyakiti serta memusuhinya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan orang-orang mukmin yang baik. (At-Tahrim: 4)
Yakni Abu Bakar dan Umar; Al-Hasan Al-Basri menambahkan, juga Usman.
Lais ibnu Abu Sulaim telah meriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: dan orang-orang mukmin yang baik. (At-Tahrim: 4) Bahwa yang dimaksud adalah Ali ibnu Abu Talib.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abu Umar, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja’far ibnu Muhammad ibnul Husain yang mengatakan bahwa telah menceritakan kepadaku seorang lelaki yang berpredikat siqah, ia me-rafa’-kannya sampai kepada Ali r.a. bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda sehubungan dengan makna firman-Nya: dan orang-orang mukmin yang baik. (At-Tahrim: 4) Bahwa orang itu adalah Ali ibnu Abu Talib. Sanad hadis ini daif, dan dinilai munkar sekali.
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Aun, telah menceritakan kepada kami Hasyim, dari Humaid, dari Anas yang mengatakan bahwa Umar telah mengatakan bahwa istri-istri Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berkumpul dalam kasus kecemburuan mereka terhadap beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Maka kukatakan kepada mereka, “Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kamu.” Maka turunlah ayat ini. Dan dalam pembahasan yang terdahulu telah disebutkan bahwa Umar acapkali bersesuaian dengan wahyu dalam berbagai tempat (kejadian); antara lain ialah turunnya ayat hijab, lalu mengenai para tawanan Perang Badar, dan yang lainnya ialah ucapan Umar sehubungan dengan maqam Ibrahim, “Sebaiknya engkau jadikan sebagian dari maqam Ibrahim tempat salat,” lalu turunlah firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat salat. (Al-Baqarah: 125)
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Al-Ansari, telah menceritakan kepada kami Humaid, dari Anas, bahwa Umar ibnul Khattab pernah mengatakan bahwa telah sampai kepadanya suatu berita yang terjadi di antara Ummahatul Mu’minin dan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Maka ia menasihati mereka seorang demi seorang. Umar mengatakan kepada mereka, “Sungguh kamu harus menghentikan sikap kamu terhadap Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang demikian, atau benar-benar Allah akan memberikan ganti kepadanya dengan istri-istri lain yang lebih baik daripada kamu.” Hingga sampailah Umar kepada Ummahatul Mu’minin yang terakhir, tetapi ia disanggahnya dengan ucapan, “Hai Umar, ingatlah, Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sendiri tidak menasihati istri-istrinya terlebih kamu.” Akhirnya Umar diam, dan turunlah firman-Nya: Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertobat, yang mengerjakan ibadat, yang berpuasa, yang janda, dan yang perawan. (At-Tahrim: 5)
Wanita yang menyanggah Umar dalam riwayat ini saat Umar menasihatinya adalah Ummu Salamah r.a. Sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Sahih Bukhari.
Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnuNa-ilah Al-Asbahani, telah menceritakan kepada kami Ismail Al-Bajali, telah menceritakan kepada kami Abu Uwwanah, dari Abu Sinan, dari Ad-Dahhak, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya: Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari istri-istrinya (Hafsah). (At-Tahrim: 3) Bahwa Hafsah memasuki rumahnya untuk menemui Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan ia menjumpai Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sedang menggauli Mariyah. Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda kepadanya: Jangan kamu ceritakan kepada Aisyah, maka aku akan memberimu suatu berita gembira. Sesungguhnya ayahmu akan menjadi khalifah sesudah Abu Bakar jika aku telah tiada. Maka Hafsah pergi dan menceritakan kejadian itu kepada Aisyah. Maka Aisyah r.a. bertanya kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, Siapakah yang memberitahumu hal itu (kekhalifahan Umar sesudah Abu Bakar)?” Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab: Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (At-Tahrim: 3)
Aisyah r.a. berkata, “Aku tidak mau memandangmu sebelum engkau mengharamkan Mariyah atas dirimu,” akhirnya beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengharamkannya atas dirinya. Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan firman-Nya: Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan. (At-Tahrim: 1), hingga ayat berikutnya.
Akan tetapi, hadis ini ditinjau dari segi sanadnya perlu diteliti kembali karena telah jelas dari apa yang telah kami kemukakan mengenai tafsir ayat-ayat ini.
Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, إِنْ تَتُوبَا إِلَى اللَّهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوبُكُمَا “Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan),” pembicaraan ini diarahkan pada kedua istri mulia Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, Hafshah dan Aisyah radhiallahu ‘anhuma, yang menjadi sebab Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengharamkan dirinya dari sesuatu yang dia senangi. Allah جَلَّ جَلالُهُ menawarkan taubat untuk keduanya serta menegur keduanya atas peristiwa itu seraya memberitahukan pada keduanya bahwa hati keduanya telah condong pada sikap yang seharusnya mereka lakukan, yaitu menjaga diri, sopan dan menghormati Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ serta agar tidak membebani Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
وَإِنْ تَظَاهَرَا عَلَيْهِ “Dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi,” maksudnya, saling bahu-membahu untuk membebani Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan hal ini terus kalian berdua lakukan, فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ مَوْلاهُ وَجِبْرِيلُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمَلائِكَةُ بَعْدَ ذَلِكَ ظَهِيرٌ “maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang Mukmin yang baik, dan selain itu malaikat-malaikat lain adalah penolongnya pula.” Maksudnya, semuanya adalah penolong yang akan membelanya. Siapa saja yang memiliki penolong seperti mereka itu, maka dialah yang mendapatkan pertolongan dan kemenangan, sedangkan yang lain meski memusuhinya tetap akan kalah. Hal ini menunjukkan keutamaan dan kemuliaan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, pemimpin para rasul, karena Allah Yang Maha Pencipta menjadikan DiriNya dan makhluk-makhlukNya yang istimewa menjadi penolong Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. Dalam hal ini juga terdapat peringatan yang jelas untuk kedua istri mulia tersebut.
Jika kamu berdua, wahai hafsah dan ”’isyah, bertobat kepada Allah dengan menghentikan kebiasaan yang tidak nyaman bagi nabi, maka sungguh, hati kamu berdua telah condong untuk menciptakan kedamaian bagi beliau; dan jika kamu berdua saling bantu-membantu menyusahkan nabi seperti selama ini terjadi, maka sungguh, Allah menjadi pelindungnya dan juga jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain itu malaikat-malaikat adalah penolongnya yang menunjukkan bahwa nabi dilindungi Allah, para malaikat, dan para sahabat beliau. 5. Allah lalu menyampaikan peringatan kepada para istri nabi. Jika dia, yakni nabi, menceraikan kamu, karena kamu bersikap keras dan menyakiti beliau, boleh jadi tuhannya, yaitu Allah akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik dari kamu segala-galanya, karena Allah melindungi dan menyayangi beliau. Allah bisa mengganti dengan perempuan-perempuan yang patuh kepada Allah, yang beriman, yang taat kepada suami, yang bertobat setiap saat, yang beribadah dengan ikhlas, yang berpuasa dan berhasil mengendalikan ucapan dan perbuatan, yang janda dan yang perawan, keduanya mudah bagi nabi.
At-Tahrim Ayat 4 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Tahrim Ayat 4, Makna At-Tahrim Ayat 4, Terjemahan Tafsir At-Tahrim Ayat 4, At-Tahrim Ayat 4 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Tahrim Ayat 4
Tafsir Surat At-Tahrim Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12