Tafsir Al-Qur’an Surah At-Tahrim Ayat 6 التحريم Lengkap Arti Terjemah Indonesia

{65} At-Thalaq / الطلاق الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ الملك / Al-Mulk {67}

Tafsir Al-Qur’an Surat At-Tahrim التحريم (Mengharamkan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 66 Tafsir ayat Ke 6.

Al-Qur’an Surah At-Tahrim Ayat 6

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ ﴿٦﴾

yā ayyuhallażīna āmanụ qū anfusakum wa ahlīkum nāraw wa qụduhan-nāsu wal-ḥijāratu ‘alaihā malā`ikatun gilāẓun syidādul lā ya’ṣụnallāha mā amarahum wa yaf’alụna mā yu`marụn

QS. At-Tahrim [66] : 6

Arti / Terjemah Ayat

Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Tafsir Al-Muyassar (Kementerian Agama Saudi Arabia)

Wahai orang-orang yang meyakini Allah dan mengikuti rasul-Nya, peliharalah diri kalian dengan melaksanakan yang diperintahkan oleh Allah dan meninggalkan yang dilarang. jagalah keluarga kalian, sebagaimana kalian menjaga diri dari api neraka yang bahan bakarnya terdiri atas manusia dan bebatuan. Para malaikat akan melaksanakan perintah siksaan itu dengan keras. Mereka tidak menyimpang dari yang diperintahkan Allah dan melaksanakan yang diperintahkan.

Tafsir Ibnu Katsir (Tafsir al-Qur’an al-Azhim)

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (At-Tahrim: 6) Yakni amalkanlah ketaatan kepada Allah dan hindarilah perbuatan-perbuatan durhaka kepada Allah, serta perintahkanlah kepada keluargamu untuk berzikir, niscaya Allah akan menyelamatkan kamu dari api neraka.

Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (At-Tahrim: 6) Yaitu bertakwalah kamu kepada Allah dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk bertakwa kepada Allah.

Qatadah mengatakan bahwa engkau perintahkan mereka untuk taat kepada Allah dan engkau cegah mereka dari perbuatan durhaka terhadap­Nya. Dan hendaklah engkau tegakkan terhadap mereka perintah Allah dan engkau anjurkan mereka untuk mengerjakannya serta engkau bantu mereka untuk mengamalkannya. Dan apabila engkau melihat di kalangan mereka terdapat suatu perbuatan maksiat terhadap Allah, maka engkau harus cegah mereka darinya dan engkau larang mereka melakukannya. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ad-Dahhak dan Muqatil, bahwa sudah merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim mengajarkan kepada keluarganya—baik dari kalangan kerabatnya ataupun budak-budaknya — hal-hal yang difardukan oleh Allah dan mengajarkan kepada mereka hal-hal yang dilarang oleh Allah yang harus mereka jauhi.

Semakna dengan ayat ini adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Abu Daud, dan Imam Turmuzi melalui hadis Abdul Malik ibnur Rabi’ ibnu Sabrah, dari ayahnya, dari kakeknya yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:

Perintahkanlah kepada anak untuk mengerjakan salat bila usianya mencapai tujuh tahun; dan apabila usianya mencapai sepuluh tahun, maka pukullah dia karena meninggalkannya.

Ini menurut lafaz Abu Daud. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan. Imam Abu Daud telah meriwayatkan pula melalui hadis Amr ibnu Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ hal yang semisal. Ulama fiqih mengatakan bahwa hal yang sama diberlakukan terhadap anak dalam masalah puasa, agar hal tersebut menjadi latihan baginya dalam ibadah, dan bila ia sampai pada usia balig sudah terbiasa untuk mengerjakan ibadah, ketaatan, dan menjauhi maksiat serta meninggalkan perkara yang mungkar.

Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎:

yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. (At-Tahrim: 6)

Waqud artinya bahan bakarnya yang dimasukkan ke dalamnya, yaitu tubuh-tubuh anak Adam.

dan batu. (At-Tahrim: 6)

Menurut suatu pendapat, yang dimaksud dengan batu adalah berhala-berhala yang dahulunya dijadikan sesembahan, karena ada firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ yang mengatakan:

Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah adalah umpan Jahanam. (Al-Anbiya: 98)

Ibnu Mas’ud, Mujahid, Abu Ja’far Al-Baqir, dan As-Saddi mengatakan bahwa batu yang dimaksud adalah batu kibrit (fosfor).

Mujahid mengatakan bahwa batu itu lebih busuk baunya daripada bangkai.

Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎:

penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras. (At-Tahrim: 6)

Yakni watak mereka kasar dan telah dicabut dari hati mereka rasa belas kasihan terhadap orang-orang yang kafir kepada Allah. Merekajuga keras, yakni bentuk rupa mereka sangat keras, bengis, dan berpenampilan sangat mengerikan.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Salamah ibnu Syabib, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnul Hakam ibnu Aban, telah menceritakan kepada kami ayahku, dari Ikrimah yang mengatakan bahwa apabila permulaan ahli neraka sampai ke neraka, maka mereka menjumpai pada pintunya empat ratus ribu malaikat penjaganya, yang muka mereka tampak hitam dan taring mereka kelihatan hitam legam. Allah telah mencabut dari hati mereka rasa kasih sayang; tiada kasih sayang dalam hati seorang pun dari mereka barang sebesar zarrah pun. Seandainya diterbangkan seekor burung dari pundak seseorang dari mereka selama dua bulan terus-menerus, maka masih belum mencapai pundak yang lainnya. Kemudian di pintu itu mereka menjumpai sembilan belas malaikat lainnya, yang lebar dada seseorang dari mereka sama dengan perjalanan tujuh puluh musim gugur. Kemudian mereka dijerumuskan dari satu pintu ke pintu lainnya selama lima ratus tahun, dan pada tiap-tiap pintu neraka Jahanam mereka menjumpai hal yang semisal dengan apa yang telah mereka jumpai pada pintu pertama, hingga akhirnya sampailah mereka ke dasar neraka.

Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎:

yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan­Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At-Tahrim: 6)

Maksudnya, apa pun yang diperintahkan oleh Allah kepada mereka, maka mereka segera mengerjakannya tanpa terlambat barang sekejap pun, dan mereka memiliki kemampuan untuk mengerjakannya: tugas apa pun yang dibebankan kepada mereka, mereka tidak mempunyai kelemahan. Itulah Malaikat Zabaniyah atau juru siksa, semoga Allah melindungi kita dari mereka.

Tafsir as-Sa’di (Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan)

Tafsir Ayat:

Maksudnya, hai orang yang diberi karunia berupa keimanan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ, tunaikanlah tuntutan dan syarat keimanan. Maka قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا “peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka,” yang memiliki ciri-ciri mengerikan. Menjaga diri dengan menunaikan perintah Allah جَلَّ جَلالُهُ dan menjauhi laranganNya serta bertaubat dari perbuatan yang membuat Allah جَلَّ جَلالُهُ murka dan mengundang azab serta menjaga keluarga dan anak-anak dengan cara mendidik, mengajarkan serta memaksa mereka untuk menunaikan perintah-perintah Allah جَلَّ جَلالُهُ. Seorang hamba tidak akan selamat hingga menunaikan perintah Allah جَلَّ جَلالُهُ terhadap dirinya sendiri dan orang-orang yang ada di bawah kekuasaannya seperti istri dan anak, serta yang lainnya yang berada di bawah kekuasaannya.

Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan sifat-sifat neraka seperti itu agar hamba-hambaNya tidak menyepelekan perintah-perintahNya. Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ “Yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” Ini semakna dengan Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ,

إِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ حَصَبُ جَهَنَّمَ أَنْتُمْ لَهَا وَارِدُونَ

“Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, ada-lah umpan Jahanam, kamu pasti masuk ke dalamnya.” (QS. Al-Anbiya`: 98).

عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ “Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras,” maksudnya, watak mereka keras, gertakan mereka amat keras, suara mereka menakutkan apa pun yang mereka lihat, menyiksa penghuni neraka dengan kekuatan mereka dan mereka melakukan perintah Allah جَلَّ جَلالُهُ yang mengharuskan menyiksa penduduk neraka dengan sekeras-kerasnya. لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ “Yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Dalam ayat ini juga terdapat pujian bagi para malaikat mulia, kepatuhan mereka terhadap perintah Allah جَلَّ جَلالُهُ, dan ketaatan mereka dalam segala sesuatu yang diperintahkan pada mereka.

Tafsir Ringkas Kemenag (Kementrian Agama Republik Indonesia)

Wahai orang-orang yang beriman! peliharalah dirimu dan keluargamu dengan mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dari api neraka, yakni dari murka Allah yang menyebabkan kamu diseret ke dalam neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; ada manusia yang dibakar dan ada manusia yang menjadi bahan bakar; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang dia perintahkan kepada mereka sehingga tidak ada malaikat yang bisa disogok untuk mengurangi atau meringankan hukuman; dan mereka patuh dan disiplin selalu mengerjakan apa yang diperintahkan Allah kepada mereka. 7. Wahai orang-orang kafir! janganlah kamu mengemukakan alasan pada hari ini, karena rasul sudah datang, informasi sudah disampaikan dan ayat Al-Qur’an sudah dibacakan. Sesungguhnya kamu pada hari ini hanya diberi balasan menurut apa yang telah kamu kerjakan, sebanding dengan perbuatan kamu, karena Allah tidak akan pernah menzalimi hamba-Nya sedikit pun.


At-Tahrim Ayat 6 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Tahrim Ayat 6, Makna At-Tahrim Ayat 6, Terjemahan Tafsir At-Tahrim Ayat 6, At-Tahrim Ayat 6 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Tahrim Ayat 6


Tafsir Surat At-Tahrim Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12