{66} At-Tahrim / التحريم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | القلم / Al-Qalam {68} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Mulk الملك (Kerajaan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 67 Tafsir ayat Ke 22.
أَفَمَنْ يَمْشِي مُكِبًّا عَلَىٰ وَجْهِهِ أَهْدَىٰ أَمَّنْ يَمْشِي سَوِيًّا عَلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ ﴿٢٢﴾
a fa may yamsyī mukibban ‘alā waj-hihī ahdā am may yamsyī sawiyyan ‘alā ṣirāṭim mustaqīm
QS. Al-Mulk [67] : 22
Apakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup yang lebih terpimpin (dalam kebenaran) ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?
Apakah orang yang berjalan terjungkal di atas wajahnya (orang yang tidak mengetahui ke mana ia berjalan dan bagaimana ia pergi) itu lebih mendapatkan petunjuk jalan ataukah orang yang berjalan tegap, selamat di jalan yang terang, lurus tidak ada belokan? Ini adalah perumpamaan yang dibuat-Nya bagi keadaan orang yang kafir dan beriman.
Selanjutnya disebutkan oleh firman-Nya:
Apakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup yang lebih terpimpin (dalam kebenaran) ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus? (Al-Mulk: 22)
Ini merupakan perumpamaan yang menggambarkan tentang keadaan orang mukmin dan orang kafir. Perumpamaan orang kafir dalam kesesatannya sama dengan seseorang yang berjalan dengan kepala terjungkir ke bawah dalam keadaan tubuh yang terbalik. Yakni dia pasti tidak dapat mengetahui ke mana jalan yang ditempuhnya dan bagaimana ia harus melangkah maju, bahkan dia dalam keadaan sesat dan kebingungan. Lalu apakah orang yang keadaannya demikian lebih mendapat petunjuk.
ataukah orang yang berjalan tegap. (Al-Mulk: 22)
Maksudnya, jalan dengan tegak, tidak terjungkal.
di atas jalan yang lurus? (Al-Mulk: 22)
Yaitu di jalan yang jelas lagi terang, sedangkan dia sendiri dalam keadaan tegak dan jalan yang ditempuhnya lurus. Demikianlah perumpamaan mereka (orang-orang mukmin) dalam kehidupan di dunia dan demikian pula keadaan mereka di akhirat nanti. Orang mukmin digiring dengan berjalan secara tegap di atas sirat yang akan mengantarkannya ke surga yang mahaluas. Adapun orang kafir, maka ia digiring dengan terjungkal alias kepala di bawah menuju ke neraka Jahanam. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
(kepada para malaikat diperintahkan), “Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah selain Allah; maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka.” (Ash-Shaffat: 22-23)
Yang dimaksud dengan istilah azwaj dalam ayat ini ialah orang-orang yang serupa dengan mereka.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Namir, telah menceritakan kepada kami Ismail, dari Nafi’ yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Anas ibnu Malik menceritakan bahwa pernah ditanyakan kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah ada orang-orang yang digiring dengan muka di bawah?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab: Tuhan yang membuat mereka dapat berjalan dengan kaki mereka mampu membuat mereka berjalan dengan muka di bawah.
Hadis ini diketengahkan di dalam kitab Sahihain melalui satu jalur periwayatan.
Maksudnya, manakah di antara dua orang itu yang lebih mendapatkan hidayah, orang yang bimbang di dalam kesesatan dan tenggelam dalam kekufuran, hatinya terbalik, hingga yang benar menjadi batil dan yang batil menjadi benar, ataukah orang yang mengetahui, terpengaruh, dan mengamalkan kebenaran, serta berjalan di atas jalan yang lurus dalam perkataan, perbuatan, dan di seluruh halihwalnya? Hanya dengan memperhatikan kondisi kedua orang tersebut saja dapat diketahui perbedaannya; mana yang tersesat dan mana yang mendapat petunjuk. Dan kondisi (tingkah laku) itu memberikan kesaksian lebih besar daripada perkataan.
Kaum musyrik yang durhaka itu dilukiskan pada ayat ini dan dibandingkan dengan kaum yang selalu taat kepada Allah dengan ungkapan yang tegas. Apakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup sehingga terjungkal jatuh, yang lebih terpimpin dalam kebenaran ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang luas lagi lurus’ tentu saja keduanya tidak sama. Hanya orang yang bodoh yang menilainya sama. 23. Kaum musyrik yang telah diberikan aneka potensi yang semestinya dapat digunakan untuk meraih petunjuk ternyata justru mengabaikannya. Ayat ini memerintahkan kepada nabi Muhammad dan seluruh manusia untuk menyadari potensi itu. Katakanlah, ‘dialah yang menciptakan kamu tahap demi tahap dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu agar kamu menggunakannya secara baik sebagai tanda syukur kepada-Nya. Tetapi sedikit sekali kamu bersyukur. ‘.
Al-Mulk Ayat 22 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Mulk Ayat 22, Makna Al-Mulk Ayat 22, Terjemahan Tafsir Al-Mulk Ayat 22, Al-Mulk Ayat 22 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Mulk Ayat 22
Tafsir Surat Al-Mulk Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)