{67} Al-Mulk / الملك | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحاقة / Al-Haqqah {69} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Qalam القلم (Pena) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 68 Tafsir ayat Ke 19.
فَطَافَ عَلَيْهَا طَائِفٌ مِنْ رَبِّكَ وَهُمْ نَائِمُونَ ﴿١٩﴾
fa ṭāfa ‘alaihā ṭā`ifum mir rabbika wa hum nā`imụn
QS. Al-Qalam [68] : 19
Lalu kebun itu ditimpa bencana (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur.
Kemudian pada malam hari, Allah menurunkan api yang membakar kebun itu, sedangkan mereka tertidur hingga kebun yang terbakar itu menjadi hitam kelam seperti malam gelap gulita.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan mereka tidak mengucapkan, “Insya Allah, ” (Al-Qalam: 18)
Yakni dalam sumpah mereka tidak disebutkan kata pengecualian yang dikembalikan kepada kehendak Allah, yaitu kalimat ‘Insya Allah. ‘Karena itulah maka Allah tidak memperkenankan sumpah mereka; untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman dalam ayat berikutnya:
lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur. (Al-Qalam: 19)
Artinya, kebun mereka ditimpa oleh wabah dan bencana dari langit.
maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita. (Al-Qalam: 20)
Ibnu Abbas mengatakan bahwa kebun itu menjadi hitam legam bagaikan malam yang gelap gulita. As Sauri dan As-Saddi mengatakan bahwa semisal dengan sawah yang telah dituai, yakni tinggal dedaunan dan bulir-bulirnya yang kering kerontang.
Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan dari Ahmad ibnus Sabah, bahwa telah menceritakan kepada kami Bisyr ibnu Zazan, dari Umar ibn uSabih, dari Lais ibnu Abu Sulaim, dari Abdur Rahman ibnu Sabit, dari Ibnu Mas’ud yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda: Jauhilah olehmu perbuatan-perbuatan maksiat, karena sesungguhnya seseorang hamba melakukan perbuatan dosa, lalu ia benar-benar dihalangi dari rezeki yang telah disiapkan untuknya sebab perbuatan dosanya itu. Kemudian Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ membaca firman-Nya: lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur. maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita. (Al-Qalam: 19-20) Mereka telah dihalangi dari kebaikan yang dihasilkan dari kebun mereka disebabkan dosa mereka.
{فَطَافَ عَلَيْهَا طَائِفٌ مِنْ رَبِّكَ} “Lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Rabbmu,” maksudnya, azab yang turun pada malam hari, {وَهُمْ نَائِمُونَ} “ketika mereka sedang tidur.” Azab itu membinasakan dan melenyapkannya, {فَأَصْبَحَتْ كَالصَّرِيمِ} “maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita,” yaitu seperti malam yang gelap; pohon dan buahnya telah sirna.
19-20. Lalu akibat perbuatannya tersebut, kebun itu ditimpa bencana yang besar dan buruk yang datang dari tuhanmu ketika mereka sedang tidur lelap. Maka jadilah kebun itu hitam karena terbakar hangus, seperti malam yang gelap gulita, atau pohon itu telah menjadi gundul setelah dipetik semua buahnya
Al-Qalam Ayat 19 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Qalam Ayat 19, Makna Al-Qalam Ayat 19, Terjemahan Tafsir Al-Qalam Ayat 19, Al-Qalam Ayat 19 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Qalam Ayat 19
Tafsir Surat Al-Qalam Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)