{67} Al-Mulk / الملك | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحاقة / Al-Haqqah {69} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Qalam القلم (Pena) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 68 Tafsir ayat Ke 27.
بَلْ نَحْنُ مَحْرُومُونَ ﴿٢٧﴾
bal naḥnu maḥrụmụn
QS. Al-Qalam [68] : 27
bahkan kita tidak memperoleh apa pun,”
Tatkala mereka melihat kebun mereka terbakar, mereka mengingkarinya, “Sungguh, kita telah tersesat dari jalan menuju kebun kita.” Ketika mereka mengetahui bahwa itu adalah kebun mereka, mereka berkata, “Sungguh, kita dihalangi dari memperoleh hasilnya karena niat kita untuk kikir dan menghalangi orang miskin.” Berkatalah orang yang adil di antara mereka, “Tidakkah aku telah mengatakan kepada kalian, hendaklah kalian memuji Tuhanmu dan mengucapkan, ‘Insya Allah?'” Setelah mereka kembali pada jalan yang benar, mereka berkata, “Mahasuci Tuhan kami atas apa yang menimpa kami akibat dari kezaliman kami. Sungguh, kami adalah orang-orang yang zalim terhadap diri sendiri dan berniat jahat.” Kemudian, sebagian mereka menghadap kepada sebagian yang lain seraya saling mencela atas apa yang mereka tinggalkan dari memuji Allah dan karena berniat buruk. Mereka berkata, “Sungguh celaka, kita termasuk orang-orang yang melampaui batas, melarang fakir miskin, dan menyimpang dari perintah Allah. Semoga Allah memberi sesuatu yang lebih baik daripada kebun kita karena kami telah bertobat dan mengakui kesalahan kami. Kepada Allah semata kami berharap, memohon ampunan, dan kebaikan.” Yang demikian itu adalah akibat buruk yang Kami timpakan kepada para pemilik kebun, terjadi di dunia bagi siapa yang menyimpang dari perintah Allah dan kikir atas apa yang diberikan Allah kepadanya, dan sungguh siksa neraka lebih keras daripada siksa dunia. Jika mereka mengetahui bahwa siksa Allah itu pedih, niscaya mereka akan berhati-hati dari sebab-sebab yang akan mengakibatkan datangnya siksa Allah.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata, “Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat (jalan). (Al-Qalam: 26)
Ketika mereka sampai di kebun mereka dan telah menyaksikannya dengan mata kepala mereka sendiri dalam keadaan seperti -apa yang telah digambarkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى sebelumnya. Yaitu kebun yang tadinya tampak hijau, subur, lagi banyak buah-buahannya, kini telah menjadi hitam legam seperti malam yang gelap gulita, tiada sesuatu pun yang dapat diambil manfaatnya dari kebun itu. Maka mereka berkeyakinan bahwa jalan yang mereka tempuh itu sesat, dan bukan jalan menuju kebun mereka. Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya:
Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat (jalan) (Al-Qalam: 26)
Yakni kita telah menempuh jalan yang keliru, bukan menempuh jalan yang menuju ke arah kebun kita. Demikianlah menurut Ibnu Abbas dan lain-lainnya. Kemudian mereka menyadari akan kekeliruan dugaan mereka dan mereka merasa yakin bahwa itu adalah kebun mereka sendiri. Karena itulah mereka mengatakan:
bahkan kita dihalangi (dari memperoleh hasilnya).(Al-Qalam: 27)
bahkan memang inilah kebun kita, tetapi kita tidak beruntung dan tidak mendapatkan hasil apa pun darinya.
Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka. (Al-Qalam: 28)
Ibnu Abbas, Mujahid, Sa’id ibnu Jubair, Ikrimah, Muhammad ibnu Ka’b, Ar-Rabi’ ibnu Anas, Ad-Dahhak, dan Qatadah mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah seorang yang paling bijaksana dan paling baik dari mereka.
Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, mengapa kamu tidak bertasbih (kepada Tuhanmu)? (Al-Qalam: 28)
Mujahid, As-Saddi, dan Ibnu Juraij mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: mengapa kamu tidak bertasbih (kepada Tuhanmu)? (Al-Qalam: 28) Yakni mengapa kalian tidak mengucapkan insya Allah sebelumnya?
As-Saddi mengatakan bahwa istisna mereka di masa itu berupa tasbih.
Ibnu Jarir mengatakan bahwa yang dimaksud ialah ucapan seseorang insya Allah.
Menurut pendapat yang lain, makna yang dimaksud ialah seseorang yang paling bijaksana dari mereka mengatakan, “Mengapa kalian tidak bertasbih kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya atas nikmat yang telah Dia limpahkan dan Dia berikan kepada kalian?”
26-27. “Tatkala mereka melihat kebun itu,” dalam kondisi seperti yang disebutkan Allah seperti malam yang gelap, “mereka berkata,” karena bingung dan resah, “Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat (jalan),” yakni bingung tidak mengetahui kebunnya, seperti kebun yang lain. Ketika mereka telah memastikan kebunnya telah hangus, mereka kembali berpikir seraya berkata, “Bahkan kita dihalangi (dari memperoleh hasilnya),” yakni hasil panen kebun ini. Pada waktu itu mereka baru menyadari bahwa itu adalah hukuman.
25-27. Dan setelah semuanya siap termasuk segala peralatan yang dibutuhkan, maka berangkatlah mereka pada pagi hari dengan niat menghalangi orang-orang miskin mendapatkan pemberian hasil kebun mereka, padahal mereka mampu menolongnya. Maka betapa terkejutnya ketika mereka melihat kebun itu ternyata telah binasa, mereka pun berkata, ?Sungguh, kita ini benar-benar orang-orang yang sesat dengan merencanakan sesuatu yang buruk, akhirnya rusaklah kebun kita, bahkan kita tidak memperoleh apa pun.?28-29. Setelah melihat kenyataan tersebut, berkatalah salah seorang yang paling bijak di antara mereka, ?Bukankah aku telah mengatakan kepadamu bahwa rencana kamu itu sungguh buruk, semestinya kamu merencanakan hal yang baik lagi terpuji, tapi mengapa kamu malah tidak bertasbih kepada Tuhanmu dengan mengucapkan ‘lnsya Allah’? Rupanya ketika itu para pemilik kebun tersebut sadar, karena itu mereka mengucapkan,?Mahasuci Tuhan kami, sungguh, kami adalah orang-orang yang zalim dengan rencana buruk tersebut, semestinya kami bersyukur dengan berbagi kepada fakir miskin atas hasil kebun kami.?
Al-Qalam Ayat 27 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Qalam Ayat 27, Makna Al-Qalam Ayat 27, Terjemahan Tafsir Al-Qalam Ayat 27, Al-Qalam Ayat 27 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Qalam Ayat 27
Tafsir Surat Al-Qalam Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)