| {67} Al-Mulk / الملك | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحاقة / Al-Haqqah {69} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Qalam القلم (Pena) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 68 Tafsir ayat Ke 48.
فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تَكُنْ كَصَاحِبِ الْحُوتِ إِذْ نَادَىٰ وَهُوَ مَكْظُومٌ ﴿٤٨﴾
faṣbir liḥukmi rabbika wa lā takung kaṣāḥibil-ḥụt, iż nādā wa huwa makẓụm
QS. Al-Qalam [68] : 48
Maka bersabarlah engkau (Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau seperti (Yunus) orang yang berada dalam (perut) ikan ketika dia berdoa dengan hati sedih.
Wahai Rasul, bersabarlah kamu terhadap keputusan dan ketetapan Tuhanmu dalam membiarkan mereka dan mengakhirkan kemenanganmu terhadap mereka. Janganlah engkau seperti Yunus, orang yang berada dalam perut ikan, ketika ia dalam keadaan marah dan tidak mau bersabar atas kaumnya. Dia berdoa dengan penuh kekhawatiran minta disegerakan siksa menimpa kaumnya. Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dan taufik Tuhan untuk bertobat dan tobatnya diterima. Benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan binasa dan tercela. Namun, kemudian Tuhannya memilihnya menjadi rasul dan menjadikannya termasuk orang-orang yang saleh niat, ucapan, dan perbuatannya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Maka bersabarlah. (Al-Qalam: 48)
Hai Muhammad, dalam menghadapi gangguan kaummu terhadap dirimu dan sikap mereka yang mendustakanmu. Karena sesungguhnya Allah akan menetapkan kemenangan bagimu atas mereka dan menjadikan bagimu dan orang-orang yang mengikutimu kesudahan yang baik di dunia dan akhirat.
dan janganlah kamu seperti (Yunus) orang yang berada dalam (perut) ikan. (Al-Qalam: 48)
Yakni Zun Nun alias Yunus ibnu Mata (Matius) a.s. ketika pergi meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah. Kemudian hal yang dilakukannya ialah menaiki kapal, dan ikan besar menelannya, lalu membawanya di kedalaman lautan yang gelap gulita, dan ia dapat mendengar tasbih laut berikut semua makhluk yang ada di dalamnya kepada Tuhan Yang Mahatinggi lagi Mahakuasa, yang semua apa yang ditakdirkan-Nya tidak dapat ditolak. Maka pada saat itulah Yunus mulai berseru di dalam kegelapannya, sebagaimana yang disebutkan melalui firman-Nya:
Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim (aniaya). (Al-Anbiya: 87)
Maka dalam firman berikutnya disebutkan:
Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikanlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (Al-Anbiya: 88)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. (Ash-Shaffat: 143-144)
Dalam surat ini disebutkan pula oleh firman-Nya:
ketika ia berdoa, sedangkan ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya). (Al-Qalam: 48)
Ibnu Abbas, Mujahid, dan As-Saddi mengatakan bahwa yang dimaksud dengan makzum ialah dalam keadaan duka cita.
Menurut Ata Al-Khurrasani dan Abu Malik, artinya dalam keadaan kesusahan.
Dalam hadis yang terdahulu telah disebutkan bahwa ketika Yunus mengucapkan: tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim. (Al-Anbiya: 87) Maka kalimat yang dibacanya keluar dan menangis di sekeliling’ Arasy, lalu para malaikat berkata, “Ya Tuhan, ini adalah suara yang lemah, tetapi dikenal datang dari negeri yang terasing.” Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Tidakkah kalian ketahui siapa dia?” Mereka menjawab, “Tidak.” Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Ini adalah suara Yunus.” Mereka berkata, “Ya Tuhanku, hamba Engkau yang terus-menerus dinaikkan baginya amal saleh dan doa yang diperkenankan.” Allah menjawab, “Benar.” Mereka memohon, “Tidakkah Engkau mengasihaninya berdasarkan apa yang dia telah amalkan di masa senangnya, maka kami memohon agar Engkau menyelamatkannya dari musibahnya itu.” Lalu Allah memerintahkan kepada ikan itu untuk mengeluarkannya, maka ikan itu mencampakkannya ke daratan. Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya:
Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang saleh. (Al-Qalam: 50)
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waki’, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Al-A’masy, dari Abu Wa’il, dari Abdullah yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Tidak layak bagi seseorang mengatakan bahwa aku lebih baik daripada Yunus ibnu Mata.
Imam Bukhari meriwayatkannya melalui hadis Sufyan As Sauri, dan di dalam kitab Sahihain disebutkan melalui hadis Abu Hurairah.
Yang tersisa hanya (engkau Muhammad) bersikap sabar atas gangguan mereka dan menahan diri dari perkataan dan tindakan yang mereka lakukan, serta tetap terus menyeru mereka. Karena itu Allah جَلَّ جَلالُهُberfirman, {فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ} “Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Rabbmu,” terhadap keputusan, baik syariat maupun takdir yang telah ditentukan. Keputusan takdir harus disikapi secara sabar atas segala sesuatu yang menyakiti, bukan dihadapi dengan kemarahan dan kesedihan. Sedangkan ketetapan syariat diterima dan ditaati secara sempurna, karena itu adalah perintah Allah جَلَّ جَلالُهُ.
Allah جَلَّ جَلالُهُberfirman, {وَلا تَكُنْ كَصَاحِبِ الْحُوتِ} “Dan janganlah kamu seperti orang (Yunus) yang berada dalam (perut) ikan,” yaitu Nabi Yunus bin Matta. Maksudnya, jangan menyamainya dalam kondisi yang membuatnya tertahan dalam perut ikan, yaitu karena menyikapi kaumnya dengan kesabaran yang semestinya serta sikapnya yang meninggalkan kaumnya yang membuat Rabbnya marah. Sampai ketika Yunus naik perahu, kemudian para penumpangnya mengadakan pengundian, karena terlalu beratnya beban siapa di antara mereka yang dibuang ke laut agar beban yang ada di perahu agak ringan. Undian jatuh pada Yunus kemudian beliau dilempar ke laut dan ditelan ikan dalam kondisi mencela diri. Allah جَلَّ جَلالُهُberfirman, {إِذْ نَادَى وَهُوَ مَكْظُومٌ} “Ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya).” Maksudnya, ketika ia berada di dalam perut ikan dan tertahan di dalamnya, atau ia berdoa dalam kondisi berduka dan sedih seraya berkata,
{لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ}
“Tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Engkau, Mahasuci Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim.” (AlAnbiya`: 87).
Lalu Allah جَلَّ جَلالُهُmengabulkan doanya. Ikan yang menelannya kemudian memuntahkannya di tanah tandus dan Yunus dalam keadaan sakit. Allah جَلَّ جَلالُهُmenumbuhkan tanaman untuknya sejenis labu. Karena itu dalam surat ini Allah جَلَّ جَلالُهُberfirman, {لَوْلا أَنْ تَدَارَكَهُ نِعْمَةٌ مِنْ رَبِّهِ لَنُبِذَ بِالْعَرَاءِ} “Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Rabbnya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus,” maksudnya, tentu akan dilemparkan ke tanah kering kerontang, {وَهُوَ مَذْمُومٌ} “dalam keadaan tercela.” Tapi Allah جَلَّ جَلالُهُmeliputinya dengan rahmat, Yunus pun dilemparkan dalam keadaan terpuji sehingga kondisinya lebih baik dari sebelumnya. Karena itu Allah جَلَّ جَلالُهُberfirman, {فَاجْتَبَاهُ رَبُّهُ} “Lalu Rabbnya memilihnya,” yakni, Allah جَلَّ جَلالُهُmemilihnya dan menyucikannya dari segala kotoran, {فَجَعَلَهُ مِنَ الصَّالِحِينَ} “dan menjadikannya termasuk orang-orang yang shalih,” yakni, orang-orang yang perbuatan, perkataan, niat, dan kondisinya baik.
Tidak ada satu pun alasan logis yang menjadikan kaum musyrik menolak Al-Qur’an. Jika demikian, maka bersabarlah engkau, wahai nabi Muhammad, terhadap ketetapan tuhanmu di antaranya menyangkut kendala dalam berdakwah, dan janganlah engkau menjadi seperti yunus orang yang berada dalam perut ikan, ketika dia berdoa dengan hati sedih. 49-50. Sekiranya nabi yunus tidak segera mendapat nikmat dari tuhannya, yaitu di antaranya berupa petunjuk untuk bertobat pastilah dia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela. Tetapi tuhannya menerima tobatnya, lalu tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang yang saleh yaitu kelompok para nabi.
Al-Qalam Ayat 48 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Qalam Ayat 48, Makna Al-Qalam Ayat 48, Terjemahan Tafsir Al-Qalam Ayat 48, Al-Qalam Ayat 48 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Qalam Ayat 48
Tafsir Surat Al-Qalam Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52