{68} Al-Qalam / القلم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المعارج / Al-Ma’arij {70} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Haqqah الحاقة (Hari Kiamat) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 69 Tafsir ayat Ke 4.
كَذَّبَتْ ثَمُودُ وَعَادٌ بِالْقَارِعَةِ ﴿٤﴾
każżabaṡ ṡamụdu wa ‘ādum bil-qāri’ah
QS. Al-Haqqah [69] : 4
Kaum Samud, dan ‘Ad telah mendustakan hari Kiamat.
Kaum Tsamud telah mendustakan hari Kiamat menciutkan hati karena kedahsyatannya. Tsamud adalah kaum Saleh, sedangkan ‘Ad adalah kaum Hud.
Al-Haqqah adalah salah satu dari nama lain hari kiamat, karena di dalam hari kiamat direalisasikan janji dan ancaman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Karena itulah maka Allah membesarkan perihalnya. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu? (Al-Haqqah: 3)
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan kebinasaan yang Dia timpakan atas umat-umat yang mendustakan adanya hari kiamat. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Adapun kaum Samud, maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa. (Al-Haqqah: 5)
Yaitu pekikan yang mendiamkan mereka dan gempa yang sangat dahsyat yang mematikan mereka. Hal yang sama dikatakan oleh Qatadah, bahwa At-Tagiyah artinya pekikan yang mengguntur. Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir. Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Tagiyah ialah dosa-dosa; hal yang senada dikatakan oleh Ar-Rabi’ ibnu Anas dan Ibnu Zaid, bahwa makna yang dimaksud ialah perbuatan-perbuatan yang melampaui batas, dan Ibnu Zaid membaca firman-Nya:
(Kaum) Samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas. (Asy-Syams: 11)
As-Saddi mengatakan bahwa kaum Samud dibinasakan karena perbuatan yang melampaui batas, yakni ulah orang yang menyembelih unta Nabi Saleh.
Adapun kaum ‘Ad, maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin. (Al-Haqqah: 6)
Yakni angin yang sangat dingin (yang membekukan segalanya).
Qatadah, As-Saddi, dan Ar-Rabi’ ibnu Anas serta As Sauri telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: lagi sangat kencang. (Al-Haqqah: 6) Maksudnya, sangat kuat tiupannya.
Qatadah mengatakan bahwa angin itu melanda mereka hingga melubangi hati mereka.
Ad-Dahhak mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: yang sangat dingin lagi amat kencang. (Al-Haqqah: 6) Yaitu angin yang sangat dingin lagi mengamuk menghantam mereka tanpa belas kasihan.
Ali dan lain-lainnya mengatakan bahwa angin itu menghantam gudang-gudang tempat penyimpanan makanan mereka, maka berhamburanlah isinya tanpa terhitung.
yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka. (Al-Haqqah: 7)
Yakni yang diperintahkan oleh Allah untuk menguasai mereka.
selama tujuh malam dan delapan hari terus-menerus. (Al-Haqqah:7).
Maksudnya, genap selama itu secara terus-menerus tiada henti-hentinya. Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, As-Sauri, dan lain-lainnya mengatakan bahwa husuman artinya terus-menerus tiada henti-hentinya.
Diriwayatkan pula dari Ikrimah serta Ar-Rabi’ ibnu Khaisam, yang menimpakan kesialan-kesialan atas mereka, semakna dengan firman-Nya:
dalam beberapa hari yang sial (Fushshilat: 16)
Ar-Rabi’ mengatakan bahwa angin itu mula-mula datang pada hari Jumat, selainnya mengatakan hari Rabu. Menurut pendapat yang lainnya lagi, hari itu dikenal di kalangan orang-orang dengan sebutan hari A’jaz, seakan-akan mereka yang menamakan demikian mengambil kesimpulan dari apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
maka kamu lihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk). (Al-Haqqah: 7)
Menurut pendapat yang lain, dinamakan demikian karena angin itu terjadi di pertengahan musim dingin. Pendapat yang lainnya lagi menyebutnya hari ‘Ajuz, karena seorang nenek-nenek dari kaum ‘Ad memasuki bunker perlindungannya, tetapi angin masuk ke dalamnya dan membunuhnya di hari yang kedelapan. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Al-Bagawi.
Ibnu Abbas mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: yang telah kosong (lapuk). (Al-Haqqah: 7) Yakni telah rusak dan tiada isinya lagi.
Selain Ibnu Abbas mengatakan lapuk.
Angin itu menimpa seseorang dari mereka, lalu menerbangkannya dan menjatuhkannya dengan kepala di bawah hingga kepalanya pecah dan mati, dan yang tertinggal hanyalah tubuhnya saja yang kaku bagaikan tunggul pohon kurma yang sudah tiada tangkai dan dedaunannya lagi.
Di dalam hadis yang disebutkan di dalam kitab Sahihain dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda:
Aku diberi pertolongan dengan melalui angin saba, dan kaum “Ad dibinasakan oleh angin dabur.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Yahya ibnud Daris Al-Abdi, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudail, dari Muslim, dari Mujahid, dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Tiadalah angin yang dibukakan oleh Allah terhadap kaum ‘Ad yang membawa kebinasaan kepada mereka melainkan hanya sebesar lubang sebuah cincin. Lalu angin itu melanda penduduk daerah pedalaman mereka dan menerbangkannya berikut dengan ternak dan harta benda mereka. Angin itu membawa mereka ke angkasa di antara langit dan bumi. Ketika hal itu terlihat oleh penduduk perkotaan dari kalangan kaum ‘Ad, yaitu angin dan apa yang di bawanya, berkatalah mereka, “Ini adalah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.” Lalu angin itu menjatuhkan penduduk daerah pedalaman berikut ternak mereka ke atas penduduk perkotaan.
As-Sauri telah meriwayatkan dari Lais, dari Mujahid, bahwa angin yang melanda kaum ‘Ad itu mempunyai dua buah sayap dan ekor.
Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُmenyebutkan contoh dari kondisikondisi kiamat yang ada di dunia yang bisa disaksikan, yaitu datangnya berbagai macam siksaan keras yang menimpa umatumat pembangkang seraya berfirman, {كَذَّبَتْ ثَمُودُ} “Kaum Tsamud telah mendustakan.” Mereka adalah kabilah terkenal yang menghuni daerah alHijir, mereka adalah kaum yang diutuskan kepada mereka seseorang rasul bernama Nabi Shaleh ‘alaihissalam.Nabi Shaleh ‘alaihissalam melarang mereka dari kesyirikan yang mereka lakukan dan memerintahkan mereka untuk bertauhid, tapi mereka menentang dan mendustakan seruan Nabi Shaleh ‘alaihissalam mereka mendustakan berita tentang Hari Kiamat yang disampaikan Nabi Shaleh ‘alaihissalam. Hari Kiamat itulah hari menakutkan yang membuat makhluk ketakutan karena huruharanya. Begitu juga dengan kaum ‘Ad pertama, kaum yang bertempat di Hadhramaut ketika Allah جَلَّ جَلالُهُmengutus Nabi Hud ‘alaihissalam kepada mereka. Nabi Hud ‘alaihissalam menyerukan mereka untuk menyembah Allah جَلَّ جَلالُهُsemata, tapi mereka mendustakannya dan mengingkari Hari Kebangkitan yang disampaikan pada mereka. Allah جَلَّ جَلالُهُkemudian membinasakan kedua kaum tersebut dengan siksaan yang disegerakan.
4-5. Telah banyak generasi di masa lalu yang mengingkari hari kiamat. Kelompok ayat ini mengungkap sekelumit tentang kaum yang mengingkari hari kiamat dan sanksi yang mereka terima. Kaum samud, dan ‘ad telah mendustakan hari kiamat. Maka adapun kaum samud, mereka telah dibinasakan dengan suara yang sangat keras yaitu suara guntur yang menggelegar bercampur dengan kilat, 4-5
Al-Haqqah Ayat 4 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Haqqah Ayat 4, Makna Al-Haqqah Ayat 4, Terjemahan Tafsir Al-Haqqah Ayat 4, Al-Haqqah Ayat 4 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Haqqah Ayat 4
Tafsir Surat Al-Haqqah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)