{68} Al-Qalam / القلم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المعارج / Al-Ma’arij {70} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Haqqah الحاقة (Hari Kiamat) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 69 Tafsir ayat Ke 7.
سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَىٰ كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ ﴿٧﴾
sakhkharahā ‘alaihim sab’a layāliw wa ṡamāniyata ayyāmin ḥusụman fa taral-qauma fīhā ṣar’ā ka`annahum a’jāzu nakhlin khāwiyah
QS. Al-Haqqah [69] : 7
Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk).
Adapun kaum Tsamud, mereka telah dibinasakan dengan suara yang menggelegar luar biasa. Sedangkan kaum ‘Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang. Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari secara terus-menerus tidak berhenti. Maka kamu lihat pada malam dan hari itu kaum ‘Ad mati bergelimpangan seperti tunggul-tunggul pohon kurma yang telah lapuk. Kamu tidak melihat seorang pun yang tersisa di antara mereka kecuali telah binasa.
yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka. (Al-Haqqah: 7)
Yakni yang diperintahkan oleh Allah untuk menguasai mereka.
selama tujuh malam dan delapan hari terus-menerus. (Al-Haqqah:7).
Maksudnya, genap selama itu secara terus-menerus tiada henti-hentinya. Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, As-Sauri, dan lain-lainnya mengatakan bahwa husuman artinya terus-menerus tiada henti-hentinya.
Diriwayatkan pula dari Ikrimah serta Ar-Rabi’ ibnu Khaisam, yang menimpakan kesialan-kesialan atas mereka, semakna dengan firman-Nya:
dalam beberapa hari yang sial (Fushshilat: 16)
Ar-Rabi’ mengatakan bahwa angin itu mula-mula datang pada hari Jumat, selainnya mengatakan hari Rabu. Menurut pendapat yang lainnya lagi, hari itu dikenal di kalangan orang-orang dengan sebutan hari A’jaz, seakan-akan mereka yang menamakan demikian mengambil kesimpulan dari apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
maka kamu lihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk). (Al-Haqqah: 7)
Menurut pendapat yang lain, dinamakan demikian karena angin itu terjadi di pertengahan musim dingin. Pendapat yang lainnya lagi menyebutnya hari ‘Ajuz, karena seorang nenek-nenek dari kaum ‘Ad memasuki bunker perlindungannya, tetapi angin masuk ke dalamnya dan membunuhnya di hari yang kedelapan. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Al-Bagawi.
Ibnu Abbas mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: yang telah kosong (lapuk). (Al-Haqqah: 7) Yakni telah rusak dan tiada isinya lagi.
Selain Ibnu Abbas mengatakan lapuk.
Angin itu menimpa seseorang dari mereka, lalu menerbangkannya dan menjatuhkannya dengan kepala di bawah hingga kepalanya pecah dan mati, dan yang tertinggal hanyalah tubuhnya saja yang kaku bagaikan tunggul pohon kurma yang sudah tiada tangkai dan dedaunannya lagi.
Di dalam hadis yang disebutkan di dalam kitab Sahihain dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda:
Aku diberi pertolongan dengan melalui angin saba, dan kaum “Ad dibinasakan oleh angin dabur.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Yahya ibnud Daris Al-Abdi, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudail, dari Muslim, dari Mujahid, dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Tiadalah angin yang dibukakan oleh Allah terhadap kaum ‘Ad yang membawa kebinasaan kepada mereka melainkan hanya sebesar lubang sebuah cincin. Lalu angin itu melanda penduduk daerah pedalaman mereka dan menerbangkannya berikut dengan ternak dan harta benda mereka. Angin itu membawa mereka ke angkasa di antara langit dan bumi. Ketika hal itu terlihat oleh penduduk perkotaan dari kalangan kaum ‘Ad, yaitu angin dan apa yang di bawanya, berkatalah mereka, “Ini adalah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.” Lalu angin itu menjatuhkan penduduk daerah pedalaman berikut ternak mereka ke atas penduduk perkotaan.
As-Sauri telah meriwayatkan dari Lais, dari Mujahid, bahwa angin yang melanda kaum ‘Ad itu mempunyai dua buah sayap dan ekor.
{سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا} “Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus,” yakni malapetaka dan bencana mengerikan yang menimpa mereka sehingga memporakporandakan dan membinasakan mereka. {فَتَرَى الْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَى} “Maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan,” maksudnya, dalam keadaan mati binasa, {كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ} “seakan-akan mereka tanggultanggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk),” maksudnya, mereka seperti batang pohon kurma yang ujungnya telah terpotong (mati) karena lapuk, sehingga berjatuhan.
6-8. Sedangkan kaum ‘ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin dan memiliki daya rusak yang sangat kuat. Allah menimpakan angin itu sebagai bentuk siksa kepada mereka dengan kekuasaan-Nya selama tujuh malam delapan hari terus-menerus tanpa henti untuk membinasakan mereka. Maka kamu melihat kaum ‘ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong yaitu telah lapuk bagian dalamnya. Maka adakah kamu wahai siapa pun kamu, melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka’ tidak tersisa satu orang pun. Ltu berarti mereka sama sekali tidak memiliki keturunan yang dapat melanjutkan regenerasi kaum mereka
Al-Haqqah Ayat 7 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Haqqah Ayat 7, Makna Al-Haqqah Ayat 7, Terjemahan Tafsir Al-Haqqah Ayat 7, Al-Haqqah Ayat 7 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Haqqah Ayat 7
Tafsir Surat Al-Haqqah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)