{68} Al-Qalam / القلم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المعارج / Al-Ma’arij {70} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Haqqah الحاقة (Hari Kiamat) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 69 Tafsir ayat Ke 15.
فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ ﴿١٥﴾
fa yauma`iżiw waqa’atil-wāqi’ah
QS. Al-Haqqah [69] : 15
Maka pada hari itu terjadilah hari Kiamat,
Maka apabila malaikat meniup sangkakala sekali tiupan, yaitu tiupan pertama yang membinasakan seluruh alam semesta, bumi, dan gunung-gunung terangkat dari tempatnya lalu hancurlah keduanya, berguncang dahsyat dengan sekali guncangan. Dan terbelahlah langit. Pada hari itu langit menjadi rapuh, tidak saling berpegangan dan tidak kokoh lagi. Para malaikat berada di sisi dan sudut-sudut reruntuhan langit.. Pada hari itu ada delapan malaikat agung yang memanggul ‘Arsy Tuhanmu. Wahai manusia, pada hari itu kalian dihadapkan kepada Allah untuk dihisab dan dibalas. Tidak ada satu pun rahasia kalian yang tersembunyi.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan perihal huru-hara yang terjadi di hari kiamat, yang hal ini terjadi pada tiupan pertama yang mengagetkan. Kemudian diiringi dengan tiupan kematian, saat itulah semua makhluk yang ada di langit dan di bumi mati semuanya kecuali orang yang dikehendaki olah Allah. Kemudian dilakukanlah tiupan kebangkitan untuk menghadap kepada Tuhan semesta alam, maka bangkit dan hidup kembalilah semua makhluk. Dan itu terjadi pada tiupan yang disebutkan dalam ayat di atas yang diungkapkan dengan lafaz yang dikukuhkan, yaitu bahwa tiupan ku sekali; karena perintah Allah tidak dapat ditentang, tidak dapat dicegah, dan tidak perlu adanya ulangan atau pengukuhan. Menurut Ar-Rabi’, terjadinya peristiwa tersebut adalah pada tiupan yang terakhir. Tetapi pendapat yang jelas adalah seperti apa yang kami sebutkan pada permulaan. Karena itulah disebutkan dalam ayat ini:
dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. (Al-Haqqah: 14)
Yakni bumi digelarkan sebagaimana digelarkan kulit yang dijajakan di pasar ‘Ukaz, lalu bumi ini diganti dengan bumi lainnya.
Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat. (Al-Haqqah: 15)
Maksudnya, mulai terjadi hari kiamat.
dan terbelahlah langit, karena langit pada hari itu menjadi lemah. (Al-Haqqah: 16)
Sammak telah meriwayatkan dari seorang syekh, dari Bani Asad, dari Ali yang mengatakan bahwa langit terbelah mulai dari bagian atasnya; demikianlah menurut riwayat Ibnu Abu Hatim.
Ibnu Juraij mengatakan bahwa ayat ini semakna dengan firman-Nya:
dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu. (An-Naba’: 19)
Ibnu Abbas mengatakan bahwa langit berlubang dan ‘Arasy tepat berada di atasnya.
Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. (Al-Haqqah: 17)
Al-Malak adalah isim jenis, yakni para malaikat berada di semua penjuru langit.’ Menurut Ibnu Abbas, mereka berada di bagian langit yang tidak lemah, yakni di semua pinggirannya. Hal yang sama dikatakan oleh Sa’id ibnu Jubair dan Al-Auza’i. Ad-Dahhak mengatakan bahwa Arja-iha artinya pinggiran-pinggirannnya. Al-Hasan Al-Basri mengatakan, makna yang dimaksud ialah beradadi pintu-pintunya.
Ar-Rabi’ ibnu Anas telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. (Al-Haqqah: 17) Yakni berada di atas bagian langit yang terbelah untuk melihat penduduk bumi.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan pada hari itu ada delapan malaikat menjunjung ‘Arasy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. (Al-Haqqah: 17)
Yaitu di hari kiamat ‘Arasy dipikul oleh delapan malaikat. ;Arasy atau singgasana ini dapat diartikan ‘Arasy yang terbesar, atau ‘Arasy yang diletakkan di bumi pada hari kiamat nanti untuk memutuskan peradilan; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Di dalam hadis Abdullah ibnu Umairah, dari Al-Ahnaf ibnu Qais, dari Al-Abbas ibnu Abdul Muttalib sehubungan dengan mereka yang memikul ‘Arasy, disebutkan bahwa mereka terdiri dari delapan ekor kijang jantan.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id alias Yahya ibnu Sa’id, telah menceritakan kepada kami Zaid ibnul Habbab, telah menceritakan kepadaku Abus Samah Al-Basri, telah menceritakan kepada kami Abu Qil alias Huyay ibnu Hani’; ia pernah mendengar Abdullah ibnu Amr mengatakan bahwa para malaikat pemikul ‘Arasy ada delapan, jarak antara kedua sudut mata seseorang dari mereka sama dengan jarak perjalanan seratus tahun (saking besarnya).
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku yang mengatakan bahwa Ahmad ibnu Hafs ibnu Abdullah An-Naisaburi menulis surat kepadanya yang mengatakan bahwa telah menceritakan kepadaku ayahku, telah menceritakan kepada kami Ibrahim Ibnu Tuhman, dari Musa ibnu Uqbah, dari Muhammad ibnul Munkadir, dari Jabir yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda: Telah diizinkan bagiku untuk menceritakan kepada kamu tentang malaikat-malaikat pemikul ‘Arasy, bahwa jarak antara daun telinganya sampai ke lehernya sama dengan jarak yang ditempuh burung terbang selama tujuh ratus tahun.
Sanad hadis ini jayyid, semua perawinya siqat.
Imam Abu Daud telah meriwayatkannya di dalam Kitabus Sunnah, bagian dari kitab sunannya:
telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Hafs ibnu Abdullah, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Tuhman, dari Musa ibnu Uqbah, dari Muhammad ibnul Munkadir, dari Jabir ibnu Abdullah, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Telah diizinkan bagiku untuk menceritakan tentang seorang malaikat dari para malaikat pemikul ‘Arasy Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, bahwa jarak antara daun telinganya sampai kepundaknya sama dengan jarak perjalanan tujuh ratus tahun,
Ini menurut lafaz Imam Abu Daud.
Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Abu Zar’ah, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnul Mugirah, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Asy’as, dari Ja’far, dari Sa’id ibnu Jubair sehubungan dengan makna firman-Nya: Danpada hari itu ada delapan malaikat menjunjung ‘Arasy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. (Al-Haqqah: 17) Bahwa makna yang dimaksud ialah delapan baris malaikat.
Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa telah diriwayatkan hal yang semisal dari Asy-Sya’bi, Ikrimah, Ad-Dahhak, dan Ibnu Juraij. Hal yang semisal telah diriwayatkan oleh As-Saddi, dari Abu Malik, dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud ialah delapan baris malaikat. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Al-Aufi, dari Ibnu Abbas. Ad-Dahhak mengatakan dari Ibnu Abbas, bahwa mereka adalah Malaikat Karubiyyun, terdiri dari delapan bagian; setiap bagian (golongan) dari mereka sama banyaknya dengan bilangan manusia, jin, setan, dan para malaikat lainnya.
13-18. Ketika Allah menyebutkan apa yang dilakukanNya terhadap orang-orang yang mendustakan para RasulNya dan bagaimana Allah memberi balasan serta menyegerakan siksaan mereka di dunia, Allah menyelamatkan para Rasul dan pengikutnya, hal ini menjadi pendahuluan balasan akhirat serta pembalasan amal perbuatan secara sempurna pada Hari Kiamat.
Allah menyebutkan berbagai hal mengerikan yang akan terjadi pada Hari KIamat. Pertama yang terjadi pada Hari Kiamat adalah ketika Israfil meniup “sangkakala”, ketika seluruh jasad bangkit pada tiupan pertama. Kemudian semua ruh keluar dan merasuk ke jasadnya masing-masing. Semua manusia berdiri menuju Rabb semesta alam. “Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.” Maksudnya, gunung-gunung dicabut dan terlepas dari bumi kemudian di angkat hingga bumi menjadi datar sama sekali, tidak terlihat adanya tanah menurun dan tidak pula perbukitan. Inilah yang dilakukan Allah terhadap bumi beserta seluruh yang ada di atasnya. Sedangkan yang dilkaukan terhadap langit; langit bergetar, berjalan, terpecah dan warnanya berubah. Kekokohan dan kekuatan besar pun melemah setelah itu. Hal itu terjadi tidak lain dikarenakan sesuatu yang besar yang membuatnya terguncang dan dikarenakan urusan besar yang membuatnya lemah.
“Dan malaikat-malaikat” mulia “berada di penjuru-penjuru langit.” Yakni, berada di tepi-tepi langit dan di pancang-pancang langit. Mereka tunduk karena Rabb mereka dan merendah karena keagunganNya. “Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arasy Rabbmu di atas (kepala) mereka,” yakni para malaikat dengan kekuatan yang luar biasa ketika Allah datang untuk memutuskan perkara manusia dengan keadilan dan karuniaNya.
Karena itu Allah berfirman, “Pada hari itu kamu dihadapkan pada Rabbmu, tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).” Tidak raga dan hati kalian, tidak perbuatan dan sifat-sifat kalian, karena Allah Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Semua manusia dikumpulkan dalam keadaan telanjang dan tidak mengenakan alas kaki di tanah luas terbentang rata. Penyeru akan memperdengarkan kepada mereka. Pandangan Allah mengenai semua manusia. Pada hari itu Allah akan memberi balasan atas amal perbuatan mereka.
13-15. Di awal surah diuraikan tentang kiamat, kini diuraikan tentang proses terjadinya kiamat. Maka apabila sangkakala ditiup oleh malaikat lsrafil sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung dengan sangat mudahnya, lalu dibenturkan keduanya sekali benturan maka bumi menjadi datar, tidak ada lagi gunung dan lembah (lihat: surah t’h’/20:105-106). Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat. 16-17. Setelah gunung hancur dan bumi menjadi rata dan terbelahlah langit, karena dahsyatnya situasi saat itu maka pada hari itu langit menjadi rapuh. Dan ketika itu juga atas perintah Allah para malaikat berada di berbagai penjuru langit yang telah rapuh itu. Pada hari itu delapan malaikat menjunjung’arsy yaitu singgasana tuhanmu di atas kepala mereka.
Al-Haqqah Ayat 15 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Haqqah Ayat 15, Makna Al-Haqqah Ayat 15, Terjemahan Tafsir Al-Haqqah Ayat 15, Al-Haqqah Ayat 15 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Haqqah Ayat 15
Tafsir Surat Al-Haqqah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)