{68} Al-Qalam / القلم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المعارج / Al-Ma’arij {70} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Haqqah الحاقة (Hari Kiamat) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 69 Tafsir ayat Ke 19.
فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَيَقُولُ هَاؤُمُ اقْرَءُوا كِتَابِيَهْ ﴿١٩﴾
fa ammā man ụtiya kitābahụ biyamīnihī fa yaqụlu hā`umuqra`ụ kitābiyah
QS. Al-Haqqah [69] : 19
Adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata, “Ambillah, bacalah kitabku (ini).”
Adapun orang-orang yang diberikan catatan amalnya dari sebelah kanan, maka ia berkata penuh gembira, “Ambillah oleh kalian, bacalah kitabku ini, sesungguhnya, di dunia aku yakin bahwa aku akan menemui balasanku pada hari Kiamat sehingga aku mempersiapkan dengan iman dan amal saleh.” Maka mereka berada dalam kehidupan tenang dan diridhai. Di surga yang tempat dan kedudukannya tinggi. Buah-buahannya dekat, bisa dimakan dengan berdiri, duduk, dan berbaring. Dikatakan kepada mereka, “Makanlah makanan dan minumlah minuman yang jauh dari segala gangguan, selamat dari segala macam yang tidak diinginkan karena amal saleh yang dulu kalian kerjakan selama hidup di dunia.”
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan perihal kebahagiaan yang diperoleh oleh orang-orang yang menerima kitab catatan amalnya dari sebelah kanannya di hari kiamat dan kegembiraan mereka dengan hal tersebut. Bahwa karena gembiranya ia mengatakan kepada tiap-tiap orang yang dijumpainya, sebagaimana yang disitir oleh firman-Nya:
“Ambillah, bacalah kitabku (ini).”(Al-Haqqah: 19)
Yakni kemarilah dan bacalah kitabku ini. Ia mengatakan demikian karena mengetahui bahwa apa yang terdapat di dalamnya hanyalah kebaikan belaka, sebab dia termasuk orang-orang yang keburukannya telah diganti oleh Allah dengan kebaikan.
Abdur Rahman ibnu Zaid mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Ambillah, bacalah kitabku (ini). (Al-Haqqah: 19) Maksudnya, inilah kitabku, bacalah ia. Lafaz umu adalah ziyadah; demikianlah menurutnya, tetapi yang jelas lafaz haumu’ ini bermakna hakum, yakni ambillah.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Bisyr ibnu Matar Al-Wasiti, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada kami Asim Al-Ahwal, dari Abu Usman yang telah mengatakan bahwa orang mukmin diberikan kitab catatan amalnya dari sebelah kanannya dengan ditutupi oleh Allah. Lalu ia membaca keburukan-keburukannya; dan manakala ia lewati suatu amal keburukan, berubahlah roman wajahnya. Hingga manakala sampai pada amal-amal kebaikannya dan ia membacanya, maka roman wajahnya kembali berseri. Lalu ia mengulangi bacaan kitab catatan amalnya, tiba-tiba ia melihat catatan keburukannya telah diganti dengan kebaikan. Maka saat itulah ia mengatakan, “Ambillah, bacalah kitabku ini.”
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan pula kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnul Walid ibnu Salamah, telah menceritakan kepada kami Rauh ibnu Ubadah, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Ubaidah, telah menceritakan kepadaku Abdullah ibnu Abdullah alias Hanzalah yang dimandikan oleh malaikat. Ia mengatakan, sesungguhnya Allah menghentikan hamba-Nya di hari kiamat, lalu menampakkan kepadanya keburukan-keburukannya yang tertulis di bagian luar catatan amal perbuatannya, lalu Allah berfirman kepadanya, “Engkau tentu mengetahui ini.” Si hamba yang bersangkutan menjawab, “Ya, wahai Tuhanku.” Lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepadanya, “Sesungguhnya Aku tidak akan mempermalukanmu dengannya, dan sesungguhnya sekarang Aku telah mengampunimu.” Maka pada saat itulah si hamba yang bersangkutan mengatakan: “Ambillah, bacalah kitabku (ini).” Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku. (Al-Haqqah: 19-20) karena yakin dirinya telah selamat dari hal yang mempermalukan dirinya di hari kiamat.
Dalam pembahasan yang lalu telah disebutkan sebuah hadis sahih yang diriwayatkan melalui Ibnu Umar ketika ditanya tentang pembicaraan rahasia. Lalu ia menjawab bahwa dirinya pernah mendengar Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mendekatkan hamba-Nya di hari kiamat, lalu membuatnya mengakui semua dosanya, hingga manakala hamba yang bersangkutan merasa bahwa dirinya akan binasa. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Sesungguhnya Aku telah menutupinya terhadapmu ketika di dunia, dan pada hari ini Aku memaafkannya bagimu.” Kemudian diberikan buku catatan amal kebaikannya dari sebelah kanannya. Adapun orang kafir dan orang munafik, maka para saksi mengatakan, “Mereka adalah orang-orang yang berdusta terhadap Tuhannya. Ingatlah, laknat Allah menimpa orang-orang yang zalim.”
Ketika Allah جَلَّ جَلالُهُmenyebutkan apa yang dilakukanNya terhadap orang-orang yang mendustakan para rasulNya dan bagaimana Allah جَلَّ جَلالُهُmemberi balasan serta menyegerakan siksaan mereka di dunia, Allah جَلَّ جَلالُهُmenyelamatkan para rasul dan pengikutnya, hal ini menjadi pendahuluan balasan akhirat serta pembalasan amal perbuatan secara sempurna pada Hari Kiamat.
Allah جَلَّ جَلالُهُmenyebutkan berbagai hal mengerikan yang akan terjadi pada Hari Kiamat. Pertama yang terjadi pada Hari Kiamat adalah ketika Israfil meniup {فِي الصُّورِ} “sangkakala,” ketika seluruh jasad bangkit pada tiupan pertama. Kemudian semua ruh keluar dan merasuk ke jasadnya masing-masing. Semua manusia berdiri menuju Rabb semesta alam. {وَحُمِلَتِ الأرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً} “Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.” Maksudnya, gunung-gunung dicabut dan terlepas dari bumi kemudian diangkat hingga bumi menjadi datar sama sekali, tidak terlihat adanya tanah menurun dan tidak pula perbukitan.
Inilah yang dilakukan Allah جَلَّ جَلالُهُtehadap bumi beserta seluruh yang ada di atasnya. Sedangkan yang dilakukan terhadap langit; langit bergetar, berjalan, terpecah dan warnanya berubah. Kekokohan dan kekuatan besar pun melemah setelah itu. Hal itu terjadi tidak lain dikarenakan sesuatu yang besar yang membuatnya terguncang dan dikarenakan urusan besar yang membuatnya lemah.
{وَالْمَلَكُ}”Dan malaikat-malaikat” mulia {عَلَى أَرْجَائِهَا}”berada di penjuru-penjuru langit.” Yakni, berada di tepitepi langit dan di pancangpancang langit. Mereka tunduk karena Rabb mereka dan merendah karena keagunganNya. {وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ}”Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arasy Rabbmu di atas (kepala) mereka,” yakni para malaikat dengan kekuatan yang luar biasa ketika Allah جَلَّ جَلالُهُdatang untuk memutuskan perkara manusia dengan keadilan dan karuniaNya.
Karena itu Allah جَلَّ جَلالُهُberfirman, {يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ}”Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Rabbmu), tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).” Tidak raga dan hati kalian, tidak perbuatan dan sifatsifat kalian, karena Allah جَلَّ جَلالُهُMaha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Semua manusia dikumpulkan dalam keadaan telanjang dan tidak mengenakan alas kaki di tanah luas terbentang rata. Penyeru akan memperdengarkan kepada mereka. Pandangan Allah جَلَّ جَلالُهُmengenai semua manusia. Pada hari itu Allah جَلَّ جَلالُهُakan memberi balasan atas amal perbuatan mereka.
Karena itu Allah جَلَّ جَلالُهُmenjelaskan bagaimanakah cara pemberian balasan amal seraya berfirman,
19-20. Adapun orang yang kitab catatan amal-Nya diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata kepada siapa yang ada di sekelilingnya dari hamba-hamba Allah yang taat untuk menunjukkan rasa syukurnya, ‘ambillah, dan bacalah kitabku ini betapa sangat menyenangkan isinya. Sesungguhnya ketika di dunia aku yakin, bahwa suatu saat aku akan menerima perhitungan terhadap diriku. Ltulah sebabnya aku telah mempersiapkan diri untuk menghadapinya. “19-20
Al-Haqqah Ayat 19 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Haqqah Ayat 19, Makna Al-Haqqah Ayat 19, Terjemahan Tafsir Al-Haqqah Ayat 19, Al-Haqqah Ayat 19 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Haqqah Ayat 19
Tafsir Surat Al-Haqqah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)