{69} Al-Haqqah / الحاقة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | نوح / Nuh {71} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Ma’arij المعارج (Tempat Naik) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 70 Tafsir ayat Ke 24.
وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ ﴿٢٤﴾
wallażīna fī amwālihim ḥaqqum ma’lụm
QS. Al-Ma’arij [70] : 24
dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu,
Sesungguhnya, manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Jika ia ditimpa oleh sesuatu yang tidak disukai atau kesulitan, ia banyak berkeluh kesah dan berputus asa. Jika mendapat kebaikan dan kemudahan, ia amat kikir dan banyak menahan kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, mereka yang tetap menjaga menunaikannya tepat waktu, tidak terhalangi kesibukan apa pun, orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu yang diwajibkan atas mereka berupa zakat yang ditunaikan kepada mereka yang memerlukan bantuan dan tidak mempersulit orang-orang yang memintanya, orang-orang yang mempercayai hari perhitungan dan hari pembalasan sehingga mereka melakukan persiapan dengan beramal saleh. Begitu pula orang-orang yang takut terhadap azab Allah. Sesungguhnya, tidak ada seorang pun yang dijamin aman dari siksa Tuhan mereka. Demikian pula orang-orang yang memelihara kemaluannya terhadap yang telah diharamkan Allah atas mereka kecuali terhadap istri-istri atau hamba sahaya yang mereka miliki. Sesungguhnya, mereka dalam hal ini tidaklah disiksa.
yang mereka itu tetap mengerjakan salatnya. (Al-Ma’arij: 23)
Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud ialah orang-orang yang memelihara salat dengan menunaikannya di waktunya masing-masing dan mengerjakan yang wajib-wajibnya. Demikianlah menurut Ibnu Mas’ud, Masruq, dan Ibrahim An-Nakha’i. Menurut pendapat yang lain, yang dimaksud dengan tetap dalam ayat ini ialah orang yang mengerjakan salatnya dengan tenang dan khusyuk, semakna dengan apa yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya. (Al-Mu’minun: 1-2)
Demikianlah menurut Uqbah ibnu Amir. Dan termasuk ke dalam pengertian ini kalimat al-ma-ud da-im, artinya air yang tenang dan diam, tidak beriak dan tidak bergelombang serta tidak pula mengalir. Makna ini menunjukkan wajib tuma-ninah dalam salat, karena orang yang tidak tuma-ninah dalam rukuk dan sujudnya bukan dinamakan orang yang tenang dalam salatnya, bukan pula sebagai orang yang menetapinya, bahkan dia mengerjakannya dengan cepat bagaikan burung gagak yang mematuk, maka ia tidak beroleh keberuntungan dalam salatnya.
Menurut pendapat yang lain, apabila mereka mengerjakan suatu amal kebaikan, maka mereka menetapinya dan mengukuhkannya, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis sahih diriwayatkan melalui Siti Aisyah r.a., dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda:
Amal yang paling disukai oleh Allah ialah yang paling tetap, sekalipun sedikit.
Menurut lafaz yang lain disebutkan:
yang paling tetap diamalkan oleh pelakunya
Selanjutnya Aisyah r.a. mengatakan, Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ adalah seorang yang apabila mengamalkan suatu amalan selalu menetapinya. Menurut lafaz yang lain disebutkan selalu mengukuhkannya.
Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: yang mereka itu tetap mengerjakan salatnya. (Al-Ma’arij: 23), Telah diceritakan kepada kami bahwa Nabi Danial a.s. menyebutkan sifat umat Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Maka ia mengatakan bahwa mereka selalu mengerjakan salat yang seandainya kaum Nuh mengerjakannya, niscaya mereka tidak ditenggelamkan; dan seandainya kaum ‘Ad mengerjakannya, niscaya mereka tidak tertimpa angin yang membinasakan mereka; atau kaum Samud, niscaya mereka tidak akan tertimpa pekikan yang mengguntur. Maka kerjakanlah salat, karena sesungguhnya salat itu merupakan akhlak orang-orang mukmin yang baik.
{وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ} “Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,” berupa zakat sedekah, {لِلسَّائِلِ} “bagi orang (miskin) yang meminta,” yaitu orang yang terdorong untuk memintaminta, {وَالْمَحْرُومِ} “dan orang yang tidak mempunyai apaapa (yang tidak mau meminta),” yakni orang miskin yang tidak memintaminta pada orang dan tidak disadari oleh orang lain bahwa dia adalah orang miskin, hendaklah orang seperti ini diberi sedekah.
23-25. Mereka yang tetap setia melaksanakan salatnya secara istikamah, dan orang-orang yang dalam hartanya yang diraihnya secara halal disiapkan bagian tertentu, untuk diserahkan bagi orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta karena menjaga kehormatannya
Al-Ma’arij Ayat 24 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Ma’arij Ayat 24, Makna Al-Ma’arij Ayat 24, Terjemahan Tafsir Al-Ma’arij Ayat 24, Al-Ma’arij Ayat 24 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Ma’arij Ayat 24
Tafsir Surat Al-Ma’arij Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)