{69} Al-Haqqah / الحاقة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | نوح / Nuh {71} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Ma’arij المعارج (Tempat Naik) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 70 Tafsir ayat Ke 29.
وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ ﴿٢٩﴾
wallażīna hum lifurụjihim ḥāfiẓụn
QS. Al-Ma’arij [70] : 29
dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,
Sesungguhnya, manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Jika ia ditimpa oleh sesuatu yang tidak disukai atau kesulitan, ia banyak berkeluh kesah dan berputus asa. Jika mendapat kebaikan dan kemudahan, ia amat kikir dan banyak menahan kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, mereka yang tetap menjaga menunaikannya tepat waktu, tidak terhalangi kesibukan apa pun, orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu yang diwajibkan atas mereka berupa zakat yang ditunaikan kepada mereka yang memerlukan bantuan dan tidak mempersulit orang-orang yang memintanya, orang-orang yang mempercayai hari perhitungan dan hari pembalasan sehingga mereka melakukan persiapan dengan beramal saleh. Begitu pula orang-orang yang takut terhadap azab Allah. Sesungguhnya, tidak ada seorang pun yang dijamin aman dari siksa Tuhan mereka. Demikian pula orang-orang yang memelihara kemaluannya terhadap yang telah diharamkan Allah atas mereka kecuali terhadap istri-istri atau hamba sahaya yang mereka miliki. Sesungguhnya, mereka dalam hal ini tidaklah disiksa.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, (Al-Ma’arij: 29)
Yaitu mengekangnya dari melakukan hal yang diharamkan baginya dan menjaganya dari meletakkannya bukan pada tempat yang diizinkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:
kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki. (Al-Ma’arij: 30)
Maksudnya, budak-budak perempuan yang dimiliki oleh mereka.
maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela. Barang siapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampauibatas. (Al-Ma’arij: 30-31)
Tafsir ayat ini telah disebutkan di dalam permulaan surat Al-Mu’minun, yaitu pada firman-Nya:
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Al-Mu’minun: 1), hingga beberapa ayat berikutnya. sehingga tidak perlu diulangi lagi dalam surat ini.
{وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ} “Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,” yakni tidak menggunakannya untuk melakukan persetubuhan haram seperti zina, homo, menggauli istri di dubur, menggauli istri ketika sedang haid dan lainnya. Mereka juga menjaganya untuk tidak dilihat dan disentuh oleh orang yang tidak dibolehkan. Mereka juga meninggalkan perantaraperantara haram yang menyebabkan terjadinya tindakan kekejian, {إِلا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ} “kecuali terhadap istriistri mereka atau budakbudak yang mereka miliki,” yaitu sahayasahaya, {فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ} “maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela,” dalam menggauli mereka pada tempatnya. {فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ} “Barangsiapa mencari yang di balik itu,” yaitu pada selain istri dan budak, {فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ} “maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas,” yakni orang-orang yang melampaui batas yang telah dihalalkan Allah جَلَّ جَلالُهُhingga menerjang sesuatu yang diharamkan Allah جَلَّ جَلالُهُ.
Ayat ini menunjukkan haramnya nikah mut’ah, karena wanita yang dinikahi secara mut’ah bukan dimaksudkan untuk menjadi istri dan bukan pula berstatus budak.
29-31. Setelah diuraikan sifat yang berfungsi untuk memelihara diri, kini diuraikan hal-hal yang harus dijauhi untuk menghindari keburuk-an. Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya secara mantap dan sungguh-sungguh, kecuali terhadap istri-istri pasangan-pasangan mereka yang sah menurut agama, atau hamba sahaya yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka tidak tercela selama mereka lakukan tidak melanggar ketentuan agama. Maka barangsiapa mencari pelampiasan hawa nafsunya di luar itu seperti zina, homoseks, dan lesbian, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas ajaran agama dan moral, maka wajar dicela atau disiksa
Al-Ma’arij Ayat 29 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Ma’arij Ayat 29, Makna Al-Ma’arij Ayat 29, Terjemahan Tafsir Al-Ma’arij Ayat 29, Al-Ma’arij Ayat 29 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Ma’arij Ayat 29
Tafsir Surat Al-Ma’arij Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)