{69} Al-Haqqah / الحاقة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | نوح / Nuh {71} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Ma’arij المعارج (Tempat Naik) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 70 Tafsir ayat Ke 31.
فَمَنِ ابْتَغَىٰ وَرَاءَ ذَٰلِكَ فَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْعَادُونَ ﴿٣١﴾
fa manibtagā warā`a żālika fa ulā`ika humul-‘ādụn
QS. Al-Ma’arij [70] : 31
Maka barangsiapa mencari di luar itu (seperti zina, homoseks dan lesbian), mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
Barang siapa yang melampiaskan syahwat selain kepada istri-istri dan hamba sahayanya, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas halal menuju kepada yang haram. Orang-orang yang memelihara amanah-amanah Allah serta amanah hamba-hamba-Nya, orang-orang yangmenjaga janji-janji mereka kepada Allah serta janji sesama mereka, orang-orang yang menunaikan kesaksian dengan benar tanpa mengubah dan menyembunyikannya, orang-orang yang menjaga shalatnya dan tidak pernah melalaikan kewajibannya, mereka itulah orang-orang yang akan menempati surga yang penuh dengan kenikmatan, dimuliakan di dalamnya dengan berbagai macam kemuliaan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, (Al-Ma’arij: 29)
Yaitu mengekangnya dari melakukan hal yang diharamkan baginya dan menjaganya dari meletakkannya bukan pada tempat yang diizinkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:
kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki. (Al-Ma’arij: 30)
Maksudnya, budak-budak perempuan yang dimiliki oleh mereka.
maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela. Barang siapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampauibatas. (Al-Ma’arij: 30-31)
Tafsir ayat ini telah disebutkan di dalam permulaan surat Al-Mu’minun, yaitu pada firman-Nya:
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Al-Mu’minun: 1), hingga beberapa ayat berikutnya. sehingga tidak perlu diulangi lagi dalam surat ini.
29-31. “Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,” yakni tidak menggunakannya untuk melakukan persetubuhan haram seperti zina, homo, menggauli istri di dubur, menggauli istri ketika sedang haid dan lainnya. Mereka juga menjaganya untuk tidak dilihat dan disentuh oleh orang yang tidak dibolehkan. Mereka juga meninggalkan perantara-perantara haram yang menyebabkan terjadinya tindakan kekejian, “kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki,” yaitu sahaya-sahaya, “maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela,” dalam menggauli mereka pada tempatnya. “Barangsiapa mencari yang dibalik itu,” yaitu pada selain istri dan budak, “maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas,” yakni orang-orang yang melampaui batas yang telah dihalalkan Allah hingga menerjang sesuatu yang diharamkan Allah.
Ayat ini menunjukkan haramnya nikah mut’ah, karena wanita yang dinikahi secara mut’ah bukan dimaksudkan untuk menjadi istri dan bukan pula berstatus budak.
29-31. Setelah diuraikan sifat yang berfungsi untuk memelihara diri, kini diuraikan hal-hal yang harus dijauhi untuk menghindari keburuk-an. Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya secara mantap dan sungguh-sungguh, kecuali terhadap istri-istri pasangan-pasangan mereka yang sah menurut agama, atau hamba sahaya yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka tidak tercela selama mereka lakukan tidak melanggar ketentuan agama. Maka barangsiapa mencari pelampiasan hawa nafsunya di luar itu seperti zina, homoseks, dan lesbian, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas ajaran agama dan moral, maka wajar dicela atau disiksa. 32-35. Setelah mengecam siapa yang melampaui batas, kini diteruskan dengan memuji orang yang akan meraih surg. Dan orang-orang yang memelihara amanat yang dipikulkan atas mereka oleh Allah atau oleh manusia, dan yang memenuhi janjinya, dan mereka juga orang-orang yang berpegang teguh dengan sungguh-sungguh pada kesaksiannya, tanpa dipengaruhi oleh kepentingan diri, keluarga atau kelompok, dan juga orang-orang yang memelihara salatnya, baik menyangkut waktu pelaksanannya, syarat, rukun dan wajibnya serta sunah-sunahnya. Mereka yang melaksanakan amal-amal itu dimuliakan di dalam surga dan mereka kekal di dalamnya.
Al-Ma’arij Ayat 31 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Ma’arij Ayat 31, Makna Al-Ma’arij Ayat 31, Terjemahan Tafsir Al-Ma’arij Ayat 31, Al-Ma’arij Ayat 31 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Ma’arij Ayat 31
Tafsir Surat Al-Ma’arij Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)