{69} Al-Haqqah / الحاقة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | نوح / Nuh {71} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Ma’arij المعارج (Tempat Naik) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 70 Tafsir ayat Ke 37.
عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ عِزِينَ ﴿٣٧﴾
‘anil-yamīni wa ‘anisy-syimāli ‘izīn
QS. Al-Ma’arij [70] : 37
dari kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok?
Wahai Rasul, apakah yang menghalangi orang-orang kafir itu bersegera datang kepadamu? Padahal mereka telah memanjangkan leher dan menghadapkan pandangan kepadamu, berkumpul di sebelah kanan dan kiri secara bergerombol dan berkelompok, berbicara dan terheran-heran satu sama lain. Adakah setiap orang dari orang-orang kafir itu ingin dimasukkan Allah ke dalam surga yang penuh kenikmatan? Namun, sekali-kali tidak, kenyataannya tidaklah seperti yang diinginkan. Selamanya mereka tidak akan pernah masuk surga. Sesungguhnya, Kami telah menciptakan mereka dari air yang hina, sebagaimana mereka mengetahuinya, seperti halnya yang lain. Kemudian mereka tidak beriman. Dari manakah mereka akan mendapatkan kemuliaan untuk memasuki surga yang penuh dengan kenikmatan?
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengingkari sikap orang-orang kafir yang semasa dengan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, padahal mereka menyaksikan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan juga petunjuk yang diamanatkan oleh Allah kepadanya untuk menyampaikannya, dan mukjizat-mukjizat yang jelas lagi cemerlang yang diberikan oleh Allah kepadanya untuk menguatkan kerasulannya. Kemudian dengan adanya semua itu mereka masih juga lari darinya dan bubar meninggalkannya, ada yang ke arah kanan dan ada yang ke arah kiri dengan berkelompok-kelompok, semakna dengan apa yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Maka mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringatan (Allah)? Seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut, lari dari singa. (Al-Muddatstsir: 49-51)
Ayat-ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan dalam surat ini, karena Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Mengapa orang-orang kafir itu bersegera bubar dari arahmu. (Al-Ma’arij: 36)
Yakni mengapa orang-orang kafir itu bersegera meninggalkanmu, hai Muhammad. Sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Hasan Al-Basri, bahwa muhti’in artinya pergi.
Dari kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok. (Al-Ma’arij: 37)
Bentuk tunggalnya ialah ‘izah, yakni berkelompok-kelompok. Ini merupakan kata keterangan keadaan dari lafaz muhti’in, yakni saat mereka bubar darinya berkelompok-kelompok karena tidak setuju dan menentangnya. Imam Ahmad telah mengatakan sehubungan dengan para penghamba nafsu, bahwa mereka selalu menyimpang dari Al-Qur’an, dan menentangnya serta sepakat untuk menentangnya.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Mengapa orang-orang kafir itu bersegera bubar dari arahmu. (Al-Ma’arij: 36) Yakni mereka mengarahkan pandangannya ke arahmu. Dari kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok, (Al-Ma’arij: 37) Bahwa ‘iz’in artinya berkelompok-kelompok, ada yang dari arah kanan dan ada yang dari arah kiri, berpaling darinya seraya memperolok-olok dia.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Abu Amir alias Qurrah, dari Al-Hasan sehubungan dengan makna firman-Nya: dari kanan dan dari kiri membubarkan dirinya (Al-Ma’arij: 37) Yaitu bubar meninggalkan dia, ada yang ke arah kanan dan ada yang ke arah kiri seraya mengatakan, “Apa yang dikatakan lelaki ini?” dengan nada mencemoohkan.
Qatadah mengatakan bahwa muhti’in artinya sengaja datang. Dari kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok. (Al-Ma’arij: 37) Yakni membuat kelompok-kelompok di sekeliling Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, tetapi bukan kerena menyukai Kitabullah dan bukan pula Nabi-Nya.
As-Sauri, Syu’bah, Absar ibnul Qasim, Aisy ibnu Yunus, Muhammad ibnu Fudail, Waki’, Yahya Al-Qattan, dan Abu Mu’awiyah, semuanya telah meriwayatkan dari Al-A’masy, dari Al-Musayyab ibnu Rati’, dari Tamim ibnu Tarfah, dari Jabir ibnu Samurah, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ keluar menemui para sahabat, sedangkan para sahabat saat itu sedang duduk berkelompok-kelompok. Maka beliau bertanya, “Mengapa kalian kulihat berkelompok-kelompok?”
Imam Ahmad, Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam Nasai, dan Ibnu Jarir telah meriwayatkannya melalui hadis Al-A’masy dengan sanad yang sama.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Mu’ammal, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Abdul Malik ibnu Umair, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Keluar menemui para sahabatnya, sedangkan mereka dalam keadaan berkelompok-kelompok membentuk lingkaran-lingkaran, maka beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bertanya, “Mengapa kulihat kalian berkelompok-kelompok?”
Sanad hadis ini jayyid (baik), tetapi kami tidak menemukan pada suatu kitab-pun dari kitab Sittah yang meriwayatkannya dari jalur ini.
36-39. Allah berfirman menjelaskan orang-orang kafir yang tertipu, “Mengapakah orang-orang kafir itu bersegera datang ke arahmu,” yakni datang cepat-cepat, “dari kanan dan kiri dengan berkelompok-kelompok,” yakni kelompok-kelompok yang beragam dan jamaah-jamaah yang berlainan, masing-masing dari mereka bangga dengan apa yang ada pada mereka; “adakah setiap orang dari orang-orang kafir itu ingin masuk ke dalam surga yang penuh kenikmatan?” apa gerangan yang akan membuat mereka ambisi sedangkan mereka hanya melakukan kekufuran dan pembangkangan terhadap Rabb semesta alam. Karena itu Allah berfirman, “Sekali-kali tidak,” yakni masalahnya tidak seperti yang mereka bayangkan dan kekuatan mereka tidak akan mampu mencapai apa yang mereka inginkan. “Sesungguhnya Kami ciptakan mereka dari apa yang mereka ketahui(air mani) ,” yaitu dari air yang memancar yang keluar dari tulang punggung (sulbi) dan tulang dada. Mereka adalah makhluk lemah yang tidak bisa memberi guna maupun bahaya pada diri sendiri serta tidak berkuasa atas kematian, kehidupan, dan kebangkitan.
36-38. Penjelasan telah disampaikan ayat-ayat telah dibacakan, tetapi kaum kafir tetap durhaka. Kelompok ayat ini mengecam sikap keras kepala mereka. Maka mengapa orang-orang kafir itu datang bergegas ke hadapanmu, wahai Muhammad, sambil terus menerus memandangmu dari arah kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok’ apakah setiap orang dari orang-orang kafir itu ingin masuk surga yang penuh kenikmatan seperti kaum mukmin’ semestinya yang datang kepada nabi Muhammad itu yang bersedia mengikuti ajarannya, 36-38
Al-Ma’arij Ayat 37 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Ma’arij Ayat 37, Makna Al-Ma’arij Ayat 37, Terjemahan Tafsir Al-Ma’arij Ayat 37, Al-Ma’arij Ayat 37 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Ma’arij Ayat 37
Tafsir Surat Al-Ma’arij Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)