{70} Al-Ma’arij / المعارج | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الجن / Al-Jin {72} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Nuh نوح (Nuh) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 71 Tafsir ayat Ke 16.
وَجَعَلَ الْقَمَرَ فِيهِنَّ نُورًا وَجَعَلَ الشَّمْسَ سِرَاجًا ﴿١٦﴾
wa ja’alal-qamara fīhinna nụraw wa ja’alasy-syamsa sirājā
QS. Nuh [71] : 16
Dan di sana Dia menciptakan bulan yang bercahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita (yang cemerlang)?
Jika kalian bertobat dan memohon ampunan, niscaya Allah akan menurukan hujan lebat dan terus-menerus kepada kalian. Dia akan memperbanyak harta dan keturunan kalian, dan menjadikan untuk kalian kebun-kebun yang dapat dinikmati buah dan keindahannya, dan menjadikan sungai-sungai untuk kalian agar kalian dapat mengairi sawah serta hewan ternak kalian. Wahai kaumku, mengapa kalian tidak takut akan keagungan dan kekuasaan Allah? Padahal, Dia telah menciptakan kalian dalam beberapa tahapan kejadian, yaitu dari setetes air mani, kemudian menjadi segumpal darah, kemudian menjadi segumpal daging, kemudian terbentuk tulang dan daging. Tidakkah kalian memperhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat satu sama lain? Dan menjadikan bulan di langit itu bercahaya, dan menjadikan matahari sebagai lentera yang bersinar menyinari penduduk bumi?
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? (Nuh: 15)
Yakni berlapis-lapis satu lapis di atas lapis yang lainnya bersusun-susun. Akan tetapi, apakah hal ini termasuk di antara perkara yang hanya dapat didengar saja (metafisika)? Ataukah termasuk di antara perkara yang dapat dijangkau oleh indra melalui penyelidikan dan penemuan ilmiah (fisika)? Karena sesungguhnya tujuh bintang yang beredar satu sama lainnya saling menutupi yang lainnya. Yang paling dekat dengan kita adalah bulan yang berada di langit terdekat, ia menutupi bintang lainnya yang ada di atasnya, dan pada lapis yang kedua terdapat bintang ‘Utarid, dan pada lapis yang ketiga terdapat Zahrah (Venus). Sedangkan matahari terdapat pada lapis yang keempat. Mars pada lapis yang kelima, Musytari pada lapis yang keenam, dan Zuhal pada lapis yang ketujuh. Adapun bintang-bintang lainnya yaitu bintang-bintang yang tetap (tidak beredar), maka semuanya berada di lapis yang kedelapan; mereka menamakannya falak bintang-bintang yang menetap. Dan para ahli falak yang berilmu syariat menamakannya dengan istilah Al-Kursi. Dan falak yang kesembilan dinamakan Al-Atlas dan juga Al-Asir, yang menurut ahli ilmu falak pergerakannya kebalikan dari peredaran semua falak yang ada. Yaitu peredarannya dimulai dari barat menuju ke timur, sedangkan semua falak kebalikannya yaitu dari arah timur ke arah barat, dan bersamaan dengannya beredar pula semua bintang mengikutinya. Akan tetapi, bintang-bintang yang beredar mempunyai pergerakan yang berbeda dengan semua falaknya, karena sesungguhnya bintang-bintang tersebut beredar dari arah barat menuju ke arah timur. Masing-masing darinya menempuh falaknya menurut kecepatannya. Bulan menempuh garis edarnya setiap bulannya sekali, dan matahari menempuh garis edarnya setiap tahunnya sekali, dan Zuhal baru dapat menempuhnya selama tigapuluh tahun sekali. Demikian itu berdasarkan luas falak masing-masing, sekalipun gerakan semuanya dalam hal kecepatannya berimbang.
Demikianlah kesimpulan dari apa yang dikatakan oleh ahli ilmu falak dalam bab ini dengan adanya perbedaan pendapat di kalangan mereka mengenai berbagai masalah yang cukup banyak, tetapi bukan termasuk ke dalam pembahasan kita sekarang ini. Tujuan kita hanyalah untuk menjelaskan bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita. (Nuh: 15-16)
Yaitu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى membedakan cahaya keduanya, dan menjadikan masing-masing dari keduanya sebagai tanda untuk mengetahui malam dan siang hari melalui terbit dan tenggelamnya matahari. Allah telah menetapkan pula garis-garis edar dan manzilah-manzilah bagi bulan serta mengubah-ubah cahayanya. Adakalanya cahayanya bertambah hingga sempurna, kemudian menurun (berkurang) hingga lenyap tersembunyi; hal ini untuk mengetahui perjalanan bulan dan tahun, sebagaimana yang disebutkan di dalam firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (Yunus: 5)
15-16. Allah juga berdalil dengan penciptaan langit dan bumi yang lebih agung dari penciptaan manusia seraya berfirman, “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat,” yakni masing-masing langit di atas yang lain, “dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya” bagi penduduk bumi, “dan menjadikan matahari sebagai pelita.” Di dalam ayat ini terdapat peringatan akan agungnya penciptaan berbagai hal ini serta banyaknya manfaat pada matahari dan bulan sebagai petunjuk atas rahmat Allah dan kebaikanNya yang amat luas. Dzat Yang Mahaagung lagi Maha Penyayang berhak untuk diagungkan, dicintai, ditakuti, dan diharap.
15-16. Setelah ajakan kepada manusia untukmemperhatikan dirinya, ayat ini melanjutkan untuk memperhatikan alam raya. Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit yang indah serta berlapis-lapis’ dan di sana di langit yang indah itu dia menciptakan bulan yang bercahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita yang cemerlang’17-18. Setelah disinggung tentang penciptaan langit, kini diuraikan tentang bumi. Dan Allah menumbuhkan yaitu menciptakan kamu dari tanah, tumbuh berangsur-angsur dalam keadaan yang sangat menakjubkan, kemudian setelah berakhir pertumbuhan yaitu tiba saat kematian, dia akan mengembalikan kamu ke dalamnya, yaitu tanah, dan mengeluarkan kamu pada hari kiamat dengan pasti.
Nuh Ayat 16 Arab-Latin, Terjemah Arti Nuh Ayat 16, Makna Nuh Ayat 16, Terjemahan Tafsir Nuh Ayat 16, Nuh Ayat 16 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Nuh Ayat 16
Tafsir Surat Nuh Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)