{74} Al-Muddatstsir / المدثر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الانسان / Al-Insan {76} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Qiyamah القيامة (Hari Kiamat) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 75 Tafsir ayat Ke 30.
إِلَىٰ رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمَسَاقُ ﴿٣٠﴾
ilā rabbika yauma`iżinil-masāq
QS. Al-Qiyamah [75] : 30
kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau.
Sungguh benar, apabila nyawa seseorang telah mendesak sampai di kerongkongan, sebagian yang hadir akan berkata kepada sebagian lainnya, “Adakah seseorang yang dapat menyembuhkan apa yang sedang dialaminya?” Sementara itu, orang-orang yang hadir pun yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan dengan dunia karena sedang bertemu dengan malaikat maut. Bertautlah kedahsyatan akhir dunia dengan awal akhirat. Hanya kepada Allah kalian akan dikembalikan pada hari kiamat: ke surga ataukah ke neraka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau. (Al-Qiyamah: 30)
Yakni dikembalikan dan dipulangkan. Demikian itu karena roh dibawa naik ke langit, lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Kembalikanlah jasad hamba-Ku ke tanah, karena sesungguhnya Aku menciptakan mereka dari tanah dan kepadanyalah Aku kembalikan mereka, dan darinyalah Aku keluarkan mereka di waktu yang lain (hari berbangkit).” Sebagaimana yang telah disebutkan di dalam hadis Al-Barra yang cukup panjang. Dan sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman:
Dan Dialah Yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya, Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah, bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaan-Nya. Dan Dialah Pembuat perhitungan yang paling cepat. (Al-An’am: 61-62)
26-30. Allah memberi petuah kepada para hambaNya dengan menyebutkan orang yang kedatangan ajal, ketika ia sedang dalam keadaan berbaring dan ruhnya telah mencapai “kerongkongan” yaitu tulang tempat lubang kerongkongan, yang pada saat itu bencana kian dahsyat, ia mencari segala cara dan sebab yang dikira bisa menyembuhkan dan memberi kenikmatan. Karena itu Allah berfirman, “Dan dikatakan kepadanya, ‘Siapakah yang dapat menyembuhkanmu’,” yakni siapa yang meruqyahnya, karena angan-angannya sudah terputus dari berbagai sebab normal, ia pun bergantung pada sebab-sebab ilahiyah. Sayangnya, bila ketentuan dan takdir telah dipastikan dan berlaku, tidak ada yang bisa menangkalnya. “Dan dia yakin bahwasanya itulah waktu perpisahan (dengan dunia),” berpisah dengan dunia, “dan bertaut betis kiri dengan betis kanan,” yakni segala musibah menyatu dan bertaut, masalah kian membesar, bencana kian memuncak serta menginginkan agar ruh tetap saja ada bersamanya. Kemudian ia digiring menuju Allah agar seluruh amal perbuatannya dibalas dan ditegaskan. Ini adalah peringatan keras dari Allah dengan tujuan menggiring hati kepada keselamatan dan peringatan keras Allah dari segala sesuatu yang membinasakannya.
26-30. Ayat di atas mengingatkan siapa saja untuk tidak terlalu mencintai dunia karena setiap saat maut bisa datang. Sekali-kali tidak, yaitu tidak akan berlanjut kehidupan dunia ini, apabila nyawa seseorang telah sampai ke kerongkongan, dan ketika itu dikatakan kepadanya, ‘siapa yang dapat menyembuhkan sakaratul maut ini” dan dia yakin bahwa itulah waktu perpisahan dengan dunia yang dicintainya, dan bertaut betis kiri dengan betis kanan, karena hebatnya penderitaan pada saat akan mati dan ketakutan akan meninggalkan dunia dan menghadapi akhirat, dan kepada tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau ke surga bagi yang taat dan ke neraka bagi yang durhaka. 31-33. Ayat ini menjelaskan beberapa sebab mengapa para pendurhaka diseret ke neraka. Karena dia dahulu tidak mau membenarkan Al-Qur’an dan rasul dan juga tidak mau melaksanakan salat, tetapi justru dia mendustakan rasul dan berpaling dari kebenaran. Bukan hanya sampai di situ, bahkan kemudian dia pergi kepada keluarganya dengan sombong. Dapat juga diartikan bahwa ayat 31-32, menggambarkan hubungannya yang buruk terhadap Allah, sedangkan ayat 33 menggambarkan buruknya hubungan sosial.
Al-Qiyamah Ayat 30 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Qiyamah Ayat 30, Makna Al-Qiyamah Ayat 30, Terjemahan Tafsir Al-Qiyamah Ayat 30, Al-Qiyamah Ayat 30 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Qiyamah Ayat 30
Tafsir Surat Al-Qiyamah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)