{77} Al-Mursalat / المرسلات | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النازِعات / An-Nazi’at {79} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Naba النبإ (Berita Besar) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 78 Tafsir ayat Ke 18.
يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا ﴿١٨﴾
yauma yunfakhu fiṣ-ṣụri fa ta`tụna afwājā
QS. An-Naba [78] : 18
(yaitu) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, lalu kamu datang berbondong-bondong,
Sesungguhnya hari penetapan keputusan diantara makhluk, yaitu hari kiamat, merupakan waktu yang telah ditentukan untuk orang orang terdahulu dan orang orang kemudian, yaitu hari ketika malaikat meniup sangkakala untuk terjadinya hari Kebangkitan sehingga kalian berdatangan dengan berkelompok-kelompok. Setiap kelompok datang dengan imamnya masing-masing.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, menceritakan tentang Hari Keputusan—yaitu hari kiamat— bahwa sesungguhnya hari itu telah ditetapkan waktu yang tertentu bagi kejadiannya, tidak diundurkan, dan tidak dikurangi (dimajukan), dan tiada seorang pun yang mengetahui tentang ketetapan waktunya secara tertentu melainkan hanya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan Kami tiadalah mengundurkannya, melainkan sampai waktu tertentu. (Hud: 104)
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala, lalu kalian datang berkelompok-kelompok. (An-Naba: 18)
Mujahid mengatakan bergelombang-gelombang atau rombongan-rombongan. Ibnu Jarir mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah setiap umat datang bersama dengan rasulnya sendiri, semakna dengan apa yang disebutkan di dalam firman-Nya:
(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya. (Al-Isra: 71)
Imam Bukhari sehubungan dengan firman-Nya: yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala, lalu kamu datang berkelompok-kelompok. (An-Naba: 18) mengatakan bahwa:
telah menceritakan kepada kami Muhammad, telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah, dari Al-Abu’masy, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: “Jarak waktu di antara kedua tiupan adalah empat puluh.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Apakah empat puluh hari?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab, “Aku tidak mau mengatakannya.” Mereka bertanya, “Apakah empat puluh bulan?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab, “Aku menolak untuk mengatakannya.” Mereka bertanya lagi, “Apakah empat puluh tahun?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab, “Aku menolak untuk mengatakannya.” Lalu Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ melanjutkan, “Kemudian Allah menurunkan hujan dari langit, maka bermunculanlah mereka sebagaimana tumbuhnya sayur-mayur. Tiada suatu anggota tubuh pun dari manusia melainkan pasti hancur kecuali satu tulang, yaitu tulang ekornya, maka darinyalah makhluk disusun kembali kelak di hari kiamat.”
Ayat 17-25
Allah menyebutkan apa apa yang akan terjadi di hari kiamat yang dipertanyakan oleh mereka yang mendustakan dan ditentang oleh para pembangkang. Hari kiamat adalah hari besar dan Allah menjadikannya sebagai “ hari keputusan” untuk manusia, “ yaitu hari ( yang pada waktu itu ) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok kelompok.” Pada hari itu kalian berlarian, karena mat menakutkan dan menggelisahkan, yang membuat anak beruban dan membuat hati risau. Gunung gunung berjalan hingga seperti debu yang dihamburkan, langit terbelah hingga menjadi berpintu pintu, dan Allah memutuskan perkara antara sesama manusia dengan hukumnya yang tidak lalim. Neraka jahannam dinyalakan yang telah disediakan Allah dan diintaikan untuk mereka yang melampaui batas, dan dijadikannya sebagai tempat kembali bagi mereka. Mereka tinggal di dalamnya dalam jangka waktu yang amat lama. Kata alhiqabu sebagaimana dinyatakan oleh banyak ulama tafsir adalah jangka waktu selama delapan puluh tahun ( jamaknya adalah ahqaabun ). Ketika mereka melintasinya, “ mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak ( pula mendaptat) minuman,” yakni tidak ada air yang menyejukan kulit mereka dan yang bisa menghapus dahaga mereka, “ kecuali air yang mendidih,” yakni, air panas yang mematangkan wajah mereka dan memutuskan usus mereka, “ dan nanah” yakni nanah penduduk neraka yang begitu menyengat baunya dan tidak enak rasanya.
Hari keputusan itu tiba pada hari ketika sangkakala ditiup oleh israfil, lalu kamu akan bangkit dari kuburmu dan datang berbondong-bondong dan berduyun-duyun menuju tempat berkumpul, yaitu padang mahsyar untuk menanti keputusan Allah. 19. Dan pada hari itu langit pun dibukalah, maka terdapatlah beberapa pintu akibat banyaknya rekahan di sana. Dari pintu-pintu itu para malaikat turun untuk melaksanakan tugas masing-masing.
An-Naba Ayat 18 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Naba Ayat 18, Makna An-Naba Ayat 18, Terjemahan Tafsir An-Naba Ayat 18, An-Naba Ayat 18 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Naba Ayat 18
Tafsir Surat An-Naba Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)