{77} Al-Mursalat / المرسلات | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النازِعات / An-Nazi’at {79} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Naba النبإ (Berita Besar) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 78 Tafsir ayat Ke 20.
وَسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا ﴿٢٠﴾
wa suyyiratil-jibālu fa kānat sarābā
QS. An-Naba [78] : 20
dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana.
Gunung-gunung yang kokoh dicabut sehingga menjadi seperti fatamorgana.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu. (An-Naba: 19)
Yakni membentuk jalan-jalan atau jalur-jalur untuk turunnya para malaikat.
dan dijalankanlah gunung-gunung, maka menjadi fatamorganalah ia. (An-Naba: 20)
Semakna dengan apa yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (An-Naml: 88)
Dan firman-Nya:
dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (Al-Qari’ah: 5)
Dan dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:
maka menjadi falamorganalah ia. (An-Naba: 20)
Artinya, terbayang oleh orang yang memandangnya seakan-akan gunung itu adalah sesuatu benda, padahal kenyataannya tidaklah demikian; sesudah itu gunung-gunung tersebut lenyap sama sekali tanpa bekas, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah, “Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya, maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali, tidak ada sedikit pun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.” (Thaha: 105-107)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar. (Al-Kahfi: 47)
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya neraka Jahanam itu adalah tempat yang telah disediakan. (An-Naba: 21)
Yakni tempat yang telah disediakan dan dikhususkan,
bagi orang-orang yang melampaui batas. (An-Naba: 22)
Mereka adalah para pembangkang, para pendurhaka yang menentang rasul-rasul Allah.
sebagai tempat kembali (mereka). (An-Naba: 22)
Yaitu sebagai tempat kembali dan tempat menetap serta tempat mereka berpulang.
Al-Hasan dan Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Sesungguhnya neraka Jahanam itu (padanya) ada tempat pengintai. (An-Naba: 21) Maksudnya, tiada seorang pun yang akan masuk surga melainkan harus melewati neraka. Maka jika ia mempunyai jawaz (paspor), selamatlah ia; dan apabila tidak mempunyainya, maka ia ditahan.
Sufyan As-Sauri mengatakan bahwa di atas neraka terdapat tiga buah jembatan.
Ayat 17-25
Allah menyebutkan apa apa yang akan terjadi di hari kiamat yang dipertanyakan oleh mereka yang mendustakan dan ditentang oleh para pembangkang. Hari kiamat adalah hari besar dan Allah menjadikannya sebagai “ hari keputusan” untuk manusia, “ yaitu hari ( yang pada waktu itu ) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok kelompok.” Pada hari itu kalian berlarian, karena mat menakutkan dan menggelisahkan, yang membuat anak beruban dan membuat hati risau. Gunung gunung berjalan hingga seperti debu yang dihamburkan, langit terbelah hingga menjadi berpintu pintu, dan Allah memutuskan perkara antara sesama manusia dengan hukumnya yang tidak lalim. Neraka jahannam dinyalakan yang telah disediakan Allah dan diintaikan untuk mereka yang melampaui batas, dan dijadikannya sebagai tempat kembali bagi mereka. Mereka tinggal di dalamnya dalam jangka waktu yang amat lama. Kata alhiqabu sebagaimana dinyatakan oleh banyak ulama tafsir adalah jangka waktu selama delapan puluh tahun ( jamaknya adalah ahqaabun ). Ketika mereka melintasinya, “ mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak ( pula mendaptat) minuman,” yakni tidak ada air yang menyejukan kulit mereka dan yang bisa menghapus dahaga mereka, “ kecuali air yang mendidih,” yakni, air panas yang mematangkan wajah mereka dan memutuskan usus mereka, “ dan nanah” yakni nanah penduduk neraka yang begitu menyengat baunya dan tidak enak rasanya.
Dan pada hari itu gunung-gunung pun yang tadinya kukuh dijalankan oleh Allah dengan terlebih dahulu dihancurluluhkan, lalu diempaskan menjadi abu, lalu menjadi seperti kapas yang beterbangan, lalu pada akhirnya terempas sehingga menjadi fatamorgana. Seperti halnya fatamorgana di gurun pasir, asap pekat yang menggumpal tampak seperti gunung padahal tidak ada gunung di sana (lihat pula: surah al-kahf/18: 47, t’h’/20: 105’107, an-naml/27: 88, al-q’ri’ah/101: 5). 21. Demikianlah fenomena hari kiamat yang sangat mencekam. Allah lalu beralih menjelaskan nasib orang kafir di akhirat. Sungguh, neraka jahanam itu kami jadikan sebagai tempat mengintai bagi para penjaga yang mengawasi neraka. Tidak ada satu orang kafir pun yang bisa lari dari siksa neraka.
An-Naba Ayat 20 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Naba Ayat 20, Makna An-Naba Ayat 20, Terjemahan Tafsir An-Naba Ayat 20, An-Naba Ayat 20 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Naba Ayat 20
Tafsir Surat An-Naba Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)