{77} Al-Mursalat / المرسلات | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النازِعات / An-Nazi’at {79} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Naba النبإ (Berita Besar) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 78 Tafsir ayat Ke 26.
جَزَاءً وِفَاقًا ﴿٢٦﴾
jazā`aw wifāqā
QS. An-Naba [78] : 26
sebagai pembalasan yang setimpal.
Pada hari itu, neraka jahanam mengintai orang orang kafir yang mana neraka jahanam itu memang disiapkan bagi mereka. Ia adalah tempat kembali bagi orang orang kafir sebagai tempat kembali mereka, mereka tinggal disana selama-lamanya,tidak berpenghabisan, Mereka tidak diberi makan dengan sesuatu yang mendinginkan panasnya, tidak diberi minum yang menghilangkan dahaga mereka, Kecuali air panas dan nanah penghuni neraka, Mereka di balas demikian sebagai balasan yang adil sesuai dengan amal-amal mereka yang mereka kerjakan di dunia.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
sebagai pembalasan yang setimpal. (An-Naba: 26)
Yaitu siksaan yang sedang mereka alami ini merupakan hasil dari amal perbuatan mereka yang rusak selama mereka berada di dunia. Demikianlah menurut Mujahid dan Qatadah serta selain keduanya yang bukan hanya seorang. Kemudian dalam firman berikutnya disebutkan:
Sesungguhnya mereka tidak takut kepada hisab. (An-Naba: 27)
Yakni mereka sama sekali tidak percaya bahwa di alam akhirat ada kehidupan lain yang mereka akan mendapati balasan amal perbuatannya dan menjalani hisab (perhitungan)nya.
dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya. (An-Naba: 28)
Dahulu mereka mendustakan hujah-hujah Allah dan bukti-bukti kebenaran-Nya terhadap makhluk-Nya, yang Dia turunkan kepada para rasul-Nya, tetapi mereka menyambutnya dengan kedustaan dan keingkaran.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dengan kedustaan yang sesungguh-sungguhnya. (An-Naba: 28)
Yaitu takziban (dengan sesungguh-sungguhnya), ini merupakan bentuk masdar yang bukan berasal dari fi’il (kata kerja)nya. Ulama Nahwu mengatakan bahwa pernah ada seorang Arab Badui meminta fatwa dari Al-Farra sehubungan dengan tahalhil di Marwah, “Apakah memotong rambut yang lebih engkau sukai ataukah mencukurnya pendek-pendek?” Yakni dengan memakai ungkapan al-qissar (sewazan dengan kizzaba).
Mereka mendapatkan azab mengerikan seperti itu adalah sebagai balasan yang sesuai bagi mereka atas perbuatan yang mereka lakukan yang mengantarkan mereka pada siksaan itu, Allah جَلَّ جَلالُهُ tidak menzhalimi mereka tapi mereka sendirilah yang menzhalimi diri sendiri. Karena itu Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan amal perbuatan mereka yang membuat mereka berhak mendapatkan siksaan di atas seraya berfirman, إِنَّهُمْ كَانُوا لا يَرْجُونَ حِسَابًا “Sesungguhnya mereka tidak takut kepada hisab,” yakni, tidak beriman pada Hari Kebangkitan dan tidak beriman bahwa Allah جَلَّ جَلالُهُ akan membalas manusia, baik dan buruknya. Karena itulah mereka melalaikan amal-amal untuk akhirat. وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا كِذَّابًا “Dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sebenar-benarnya,” yakni mereka mendustakannya secara tegas dan jelas. Penjelasan-penjelasan datang kepada mereka tapi mereka menentangnya. وَكُلَّ شَيْءٍ “Dan segala sesuatu,” sedikit dan banyak, baik dan buruk, أَحْصَيْنَاهُ كِتَابًا “sudah Kami catat dalam suatu kitab,” yakni sudah Kami tetapkan di Lauhil Mahfuzh. Karena itu, janganlah orang-orang yang berdosa mengira Kami menyiksa mereka karena dosa yang tidak mereka lakukan. Dan janganlah mereka mengira bahwa Allah جَلَّ جَلالُهُ akan menyia-nyiakan amal perbuatan mereka atau melalaikannya meskipun sebesar biji atom, sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ,
وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلا كَبِيرَةً إِلا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا
“Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, ‘Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya;’ dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Rabbmu tidak menganiaya seorang jua pun.” (QS. Al-Kahfi: 49).
فَذُوقُوا “Karena itu rasakanlah,” wahai orang-orang yang mendustakan azab yang pedih dan kehinaan abadi ini, فَلَنْ نزيدَكُمْ إِلا عَذَابًا “dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu kecuali azab.” Azab mereka semakin bertambah dari waktu ke waktu. Ini adalah ayat paling keras tentang dahsyatnya siksaan penghuni neraka. Semoga Allah جَلَّ جَلالُهُ melindungi kita semua darinya.
Semua itu kami sediakan sebagai pembalasan yang setimpal atas perbuatan buruk mereka. Ancaman Allah melalui para rasul-Nya terhadap mereka ketika di dunia benar-benar akan terbukti. 27. Mereka pantas menerima siksa jahanam karena sesungguhnya dahulu mereka tidak pernah mengharapkan perhitungan amal di akhirat, bahkan mereka mendustakan dan menertawakan hari perhitungan itu. Jika mereka meyakini hari perhitungan, pasti mereka akan berbuat kebajikan.
An-Naba Ayat 26 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Naba Ayat 26, Makna An-Naba Ayat 26, Terjemahan Tafsir An-Naba Ayat 26, An-Naba Ayat 26 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Naba Ayat 26
Tafsir Surat An-Naba Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)