{77} Al-Mursalat / المرسلات | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النازِعات / An-Nazi’at {79} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Naba النبإ (Berita Besar) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 78 Tafsir ayat Ke 37.
رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمَـٰنِ ۖ لَا يَمْلِكُونَ مِنْهُ خِطَابًا ﴿٣٧﴾
rabbis-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumar-raḥmāni lā yamlikụna min-hu khiṭābā
QS. An-Naba [78] : 37
Tuhan (yang memelihara) langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pengasih, mereka tidak mampu berbicara dengan Dia.
Mereka mendapatkan semua itu sebagai balasan dan karunia dari Allah, serta sebagai pemberian yang besar dan mencukupi mereka, Tuhan langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, Tuhan yang maha pengasih di dunia dan akhirat, mereka tidak punya kewenangan untuk bertanya kepada-Nya kecuali dalam apa yang Dia izinkan. Hari itu jibril dan para malaikat berdiri berbaris, mereka tidak memberi syafaat kecuali bagi siapa yang Allah yang maha pengasih izinkan untuknya dan dia hanya mengatakan yang benar dan lurus. Itu adalah haq yang tidak ada keraguan bahwa ia pasti terjadi. Maka barangsiapa ingin selamat dari ketakutan ketakutannya,hendaknya dia mengambil jalan untuk menuju kepada tuhannya dengan melakukan amal shalih.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan tentang kebesaran dan keagungan-Nya, bahwa sesungguhnya Dia adalah Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta semua yang ada pada keduanya dan semua yang ada di antara keduanya. Dan bahwa sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang rahmat-Nya mencakup segala sesuatu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Mereka tidak dapat berbicara dengan Dia. (An-Naba: 37)
Yakni tiada seorang pun yang mampu memulai berbicara kepada-Nya kecuali dengan seizin-Nya. Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya.(Al-Baqarah: 255)
Semakna pula dengan firman-Nya yang lain, yaitu:
Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya. (Hud: 105)
Tafsir Ayat:
Maksudnya, yang melimpahkan pemberian ini pada mereka adalah Rabb mereka, رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ “Rabb yang memelihara langit dan bumi,” Yang menciptakan dan mengaturnya, الرَّحْمَن “Yang Maha Pemurah,” Yang rahmatNya meliputi segala sesuatu. Allah جَلَّ جَلالُهُ memelihara dan merahmati mereka serta bersikap lembah lembut pada mereka hingga mereka mendapatkan apa yang mereka dapatkan.
Selanjutnya Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan keagunganNya dan kerajaanNya yang besar pada Hari Kiamat dan bahwa seluruh manusia terdiam pada hari itu dan tidak berbicara dan لا يَتَكَلَّمُونَ إِلا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَقَالَ صَوَابًا “mereka tidak dapat berbicara dengan Dia, kecuali siapa yang diberi izin kepadanya oleh Rabb Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar,” tidak ada seorang pun yang berbicara kecuali dengan dua syarat berikut; diizinkan Allah جَلَّ جَلالُهُ untuk berbicara dan perkataannya benar, sebab ذَلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّ “itulah hari yang pasti terjadi,” yang tidak terdapat ke-batilan padanya dan kebohongan tidak lagi berguna. Pada hari itu, يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلائِكَةُ صَفًّا “ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf,” yaitu Jibril yang merupakan malaikat paling mulia serta seluruh malaikat berdiri bershaf-shaf seraya tunduk pada Allah جَلَّ جَلالُهُ, mereka tidak berbicara kecuali atas izin Allah جَلَّ جَلالُهُ. Selanjutnya Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman seraya memberi kabar gembira dan ancaman, فَمَنْ شَاءَ اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ مَآبًا “Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Rabbnya,” yakni amal baik yang akan kembali padanya pada Hari Kiamat.
Tuhan yang menganugerahkan semua itu adalah tuhan pemelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Dialah tuhan yang maha pengasih dan mahakaya. Dia mempunyai rahmat yang sangat banyak. Mereka tidak mampu berbicara dengan dia. Semua unduk dan patuh kepada-Nya, tidak ada yang mampu berbicara dengan-Nya kecuali atas seizin-Nya. 38. Tidak ada yang mampu berbicara langsung dengan Allah pada hari ketika ruh, yaitu jibril, dan para malaikat lain yang berdiri bersaf-saf secara teratur dengan penuh tunduk dan khusyuk. Mereka, baik jibril atau lainnya, tidak berani berkata-kata karena khidmatnya situasi saat itu, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh tuhan yang maha pengasih untuk berkata kepada-Nya, dan dia hanya mengatakan sesuatu yang benar dan diridai Allah.
An-Naba Ayat 37 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Naba Ayat 37, Makna An-Naba Ayat 37, Terjemahan Tafsir An-Naba Ayat 37, An-Naba Ayat 37 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Naba Ayat 37
Tafsir Surat An-Naba Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)