{77} Al-Mursalat / المرسلات | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النازِعات / An-Nazi’at {79} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Naba النبإ (Berita Besar) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 78 Tafsir ayat Ke 40.
إِنَّا أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا ﴿٤٠﴾
innā anżarnākum ‘ażābang qarībay yauma yanẓurul-mar`u mā qaddamat yadāhu wa yaqụlul-kāfiru yā laitanī kuntu turābā
QS. An-Naba [78] : 40
Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (orang kafir) azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, “Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah.”
Sesungguhnya kami telah memperingatkan kalian dari azab di akhirat yang dekat yang pada saat itu setiap orang melihat apa yang dilakukan dan diusahakannya, amal baik atau amal buruk. Orang kafir akan berkata saat melihat beratnya hisab, “Seandainya dahulu aku menjadi tanah sehingga sekarang aku tidak dibangkitan.”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepada kalian (hai orang kafir) siksa yang dekat. (An-Naba: 40)
Maksudnya, pada hari kiamat nanti. Dikatakan demikian karena kepastian kejadiannya telah dekat, dan sesuatu yang pasti terjadi itu tidak dapat dielakkan lagi.
pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya. (An-Naba: 40)
Yakni ditampilkan di hadapannya semua amal perbuatannya, yang baiknya dan yang buruknya, yang terdahulu dan yang terkemudian. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). (Al-Kahfi: 49)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Pada hari itu diberikan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya. (Al-Qiyamah: 13)
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan orang kafir berkata, “Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah.” (An-Naba: 40)
Orang kafir di hari itu berkhayal seandainya dirinya sewaktu di dunia berupa tanah dan bukan makhluk serta tidak dikeluarkan ke alam wujud. Demikian itu terjadi ketika dia menyaksikan azab Allah terpampang di hadapannya dan ia melihat semua amal perbuatannya yang telah dicatat oleh para malaikat juru tulis amal perbuatan, yang semuanya mulia lagi bertakwa. Semua amal perbuatannya penuh dengan kerusakan dan dosa-dosa.
Menurut pendapat lain, sesungguhnya orang kafir itu berkhayal demikian hanyalah setelah ia menyaksikan peradilan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى saat menghukumi antara hewan-hewan terhadap kejadian-kejadian yang telah dilakukannya ketika di dunia dengan sesamanya. Maka Allah memutuskan perkara di antara mereka dengan hukum-Nya yang Maha-adil yang tidak aniaya, sehingga kambing yang tidak bertanduk disuruh membalas terhadap kambing yang bertanduk yang dahulu sewaktu di dunia pernah menanduknya. Apabila peradilan telah dilakukan terhadap mereka, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada mereka, “Jadilah kamu tanah!” Maka semuanya kembali menjadi tanah. Dan saat itulah orang kafir berkata, sebagaimana yang disitir oleh firman-Nya: Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah. (An-Naba: 40)
Yaitu menjadi hewan, lalu dikembalikan menjadi tanah. Hal yang semakna telah disebutkan di dalam hadis sangkakala yang terkenal, sebagaimana telah disebutkan pula dalam asar-asar yang bersumber dari Abu Hurairah, dan Abdullah ibnu Amr serta selain keduanya.
Tafsir Ayat:
إِنَّا أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا “Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat,” karena siksaan itu telah mendekat dan semua yang akan datang itu dekat, يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاه “pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya.” Inilah yang menjadi perhatiannya dan yang membuatnya takut. Maka hendaklah ia memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk negeri keabadian nanti.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18).
Dan selanjutnya, bila kebaikan yang didapatkan, maka hendaklah memuji Allah جَلَّ جَلالُهُ, dan bila tidak demikian, maka janganlah mencela siapa pun selain diri sendiri. Karena itulah orang-orang kafir kelak akan berharap agar mati saja, karena amat merugi dan menyesal. Semoga Allah جَلَّ جَلالُهُ menyelamatkan kita semua dari kekufuran dan seluruh keburukan, sesungguhnya Allah Maha Pemurah lagi Mahamulia. Selesai.
Wahai manusia, sesungguhnya kami telah memperingatkan kepadamu azab di akhirat yang waktunya sungguh sangat dekat dan segera tiba, yaitu pada hari ketika manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya, oleh dirinya sendiri, dan orang kafir berkata dengan penuh penyesalan, ‘alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah, bukan menjadi manusia yang mendapat taklif agama, niscaya aku tidak dihadapkan pada pertanggungjawaban atas perbuatanku sebagaimana yang aku hadapi hari ini. “1-5. Allah memulai surah ini dengan sumpah demi malaikat yang diberinya tugas berat. Di antara tujuannya adalah agar manusia menghayati peran-peran tersebut dalam kehidupan. Demi malaikat yang mencabut nyawa kaum kafir dengan keras dan kasar sebagai tanda kegeraman para malaikat itu terhadap mereka. Demi malaikat yang mencabut nyawa orang mukmin dengan halus dan lemah lembut sebagai tanda simpati para malaikat itu kepada mereka. Malaikat mencabut nyawa mereka sambil berkata, ‘wahai jiwa yang tenang, kembalilah ke tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. ‘ demi malaikat yang turun dari langit dengan cepat untuk melaksanakan tugas dari Allah sembari selalu bertasbih menyucikan Allah dan mengagungkannya sepanjang waktu, dan demi malaikat yang mendahului yang lain dengan kencang, cepat, dan cekatan untuk melakukan tugas-tugasnya tanpa mengulur waktu, dan demi malaikat yang mengatur urusan dunia, seperti pengisaran angin, turunnya hujan, dan sebagainya sesuai perintah Allah.
An-Naba Ayat 40 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Naba Ayat 40, Makna An-Naba Ayat 40, Terjemahan Tafsir An-Naba Ayat 40, An-Naba Ayat 40 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Naba Ayat 40
Tafsir Surat An-Naba Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)