{78} An-Naba / النبإ | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | عبس / ‘Abasa {80} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nazi’at النازِعات (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 79 Tafsir ayat Ke 24.
فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَىٰ ﴿٢٤﴾
fa qāla ana rabbukumul-a’lā
QS. An-Nazi’at [79] : 24
(Seraya) berkata, “Akulah tuhanmu yang paling tinggi.”
Maka, ia mengumpulkan para pembesar kerajaannya, lalu berseru memanggil kaumnya seraya berkata, “Akulahadalah tuhan kalian yang tidak ada tuhan di atasnya.” Maka, Allah menghukumnya dengan azab di dunia dan akhirat,dan menjadikan nya sebagai nasihat dan pelajaran bagi orang orang yang membangkang sepertinya. Sesungguhnya, Firaun dan apa yang menimpanya itu benar-benar menjadi pelajaran bagi siapa saja yang mau mengambil pelajaran dan peringatan darinya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kemudian dia berpaling seraya berusaha menentang (Musa). (An-Nazi’at: 22)
Yakni sebagai reaksinya terhadap perkara yang hak, dia menentangnya dengan kebatilan, yang hal ini ia realisasikan dengan mengumpulkan para akhli sihir untuk menentang mukjizat yang jelas yang disampaikan oleh Musa a.s.
Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya), lalu berseru memanggil kaumnya. (An-Nazi’at: 23)
Fir’aun menyeru mereka semuanya untuk berkumpul kepadanya.
(Seraya) berkata, “Akulah Tuhan kalian yang paling tinggi.” (An-Nazi’at: 24)
Ibnu Abbas dan Mujahid mengatakan bahwa kalimat ini dikatakan oleh Fir’aun setelah selang empat puluh tahun. Dia mengatakan, “Aku tidak mengetahui adanya tuhan bagi kalian selain dari aku sendiri.” Maka disebutkan oleh firman berikutnya:
Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. (An-Nazi’at: 25)
Allah menghukumnya dengan hukuman yang membuatnya menjadi pelajaran bagi orang lain yang membangkang terhadap perkara hak seperti dia di dunia ini.
dan (begitu pula) di hari kiamat. Laknat itu seburuk-buruk pemberian yang diberikan. (Hud: 99)
Hal yang senada disebutkan dalam firman-Nya:
Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan di tolong. (Al-Qashash: 41)
Hal inilah yang sahih sehubungan dengan makna ayat, bahwa yang dimaksud dengan firman-Nya: Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. (An-Nazi’at: 25) Yaitu azab di dunia dan azab di akhirat nanti.
Menurut pendapat yang lain, makna yang dimaksud ialah kalimat yang diucapkan oleh Fir’aun pada yang pertama kali dan kalimatnya pada yang kedua kali. Menurut pendapat yang lainnya lagi, kekufuran dan kedurhakaannya. Tetapi pendapat yang sahih dan tidak diragukan lagi adalah yang pertama tadi.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut kepada Tuhannya. (An-Nazi’at: 26)
Yakni bagi orang yang mau mengambil pelajaran dan menyadarinya.
(Ayat 15-25)
Allah berfirman kepada Nabinya Muhammad, “tatkala Rabbnya memanggilnya di lembah suci, yaitu lembah Thuwa,” yakni tempat dimana Allah berbicara dengan Musa dan memberi karunia risalah pada beliau, “ Pergilah kamu kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas,” yakni, meski ia melampaui batas, berbuat syirik dan durhaka, berkatalah padanya dengan lemah lembut, semoga ia ingat atau takut. ‘Dan katakanlah (kepada firaun), ‘Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)’,” apalah pada dirimu terdapat sifat terpuji dan indah yang diperebutkan oleh orang orang berakal? Yaitu dengan menyucikan dirimu dengan dari kotoran kufur dan tindakan yang melampaui batas menuju keimanan dan amal baik. “ Dan kamu akan kupimpin ke jalan Rabbmu,” yakni aku tunjukkan padaNya dan aku jelaskan faktor faktor keridhaanNya padamu dan juga faktor faktor kemurkaanNya, “ Agar supaya kamu takut” kepada Allah bila kau mengetahui jalan yang lurus. Fir’aun enggan atas seruan Musa. “ Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.” yaitu jenis tanda-tanda kebesaran yang agung yang tidak menafikan mukjizat mukjizat lain yang beragam.
“Maka Musa menjatuhkan tongkatnya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya. Dan ia mengeluarkan tangannya, maka seketika itu juga tangan menjadi putih bercahaya (kelihatan) oleh orang orang yang melihatanya.” (Al-A’raf: 107-108).
“Tetapi Fir’aun mendustakan” kebenaran “dan mendurhakai” perintah. “Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa),” yaitu berusaha melawan kebenaran dan memeranginya. “Maka ia mengumpulkan (pembesar pembesarnya),” yakni dari tentaranya, “lalu berseru memanggil kaumnya (seraya) berkata, ‘Akulah Rabbmu yang paling tinggi. “Kaumnya tunduk pada Fir’aun dan mengakui kebatilan Musa. Ketika Fir’aun meremehkan Musa, “maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia,” yakni, Allah menjadikan hukuman terhadapnya sebagai petunjuk dan peringatan keras, serta untuk menjelaskan azab dunia akhirat.
Fir’aun berkata dengan sombong dan angkuh, ‘akulah tuhanmu yang paling tinggi. Hanya aku yang berhak kamu taati, bukan tuhan nabi musa. Akulah yang paling berkuasa di negeri mesir ini. ‘ 25. Pertandingan melawan para pesihir akhirnya dihelat dan memunculkan nabi musa sebagai pemenang. Mereka lantas beriman kepada nabi musa. Merasa terancam, fir’aun mengejar nabi musa dan pengikutnya hingga pinggir laut merah. Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dengan siksaan yang pedih dan siksaan di dunia dengan menenggelamkannya di laut merah bersama para prajuritnya.
An-Nazi’at Ayat 24 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nazi’at Ayat 24, Makna An-Nazi’at Ayat 24, Terjemahan Tafsir An-Nazi’at Ayat 24, An-Nazi’at Ayat 24 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nazi’at Ayat 24
Tafsir Surat An-Nazi’at Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)