{78} An-Naba / النبإ | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | عبس / ‘Abasa {80} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nazi’at النازِعات (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 79 Tafsir ayat Ke 42.
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ﴿٤٢﴾
yas`alụnaka ‘anis-sā’ati ayyāna mursāhā
QS. An-Nazi’at [79] : 42
Mereka (orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari Kiamat, “Kapankah terjadinya?”
Wahai Rasul, orang-orang musyrik itu bertanya kepadamu dengan maksud mengejekmu, tentang kapan datangnya hari kiamat yang kamu ancamkan kepada mereka. Engkau sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentangnya, sebaliknya pengetahuannya kembali kepada Allah semata. Urusanmu terhadap hari kiamat hanya memperingatkan orang-orang yang takut kepadanya. Saat melihat terjadinya Hari Kiamat, mereka seakan-akan tidak pernah tinggal dalam kehidupan di dunia melainkan sebentar saja antara Zhuhur hingga terbenamnya matahari, atau antara terbit matahari hingga tengah hari. Yang demikian itu dikarenakan mencekamnya Hari Kiamat.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat. (An-Nazi’at: 36)
Yaitu neraka ditampakkan, sehingga semua manusia dapat melihatnya dengan mata kepala mereka sendiri.
Adapun orang yang melampaui batas (An-Nazi’at: 37)
Maksudnya, membangkang dan berlaku sewenang-wenang.
dan lebih mengutamakan kehidupan dunia (An-Nazi’at: 38)
Yakni lebih memprioritaskannya daripada urusan agama dan bekal di akhiratnya.
maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). (An-Nazi’at: 39)
Maka tempat kembalinya adalah neraka Jahim, dan makanannya adalah buah zaqqum, sedangkan minumannya adalah air yang mendidih lagi sangat panas.
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. (An-Nazi’at: 40)
Yaitu takut akan hari ia dihadapkan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan takut akan keputusan Allah terhadap dirinya di hari itu, lalu ia menahan hawa nafsunya dan tidak memperturutkannya serta menundukkannya untuk taat kepada Tuhannya.
maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). (An-Nazi’at: 41)
Yakni sebagai tempat berpulangnya; surga yang luaslah tempat kembalinya. Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:
(Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari berbangkit, kapankah terjadinya? Siapakah kamu (sehingga) dapat menyebutkan (waktunya)? Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya). (An-Nazi’at: 42-44)
Artinya, pengetahuan tentang waktunya bukan dikembalikan kepadamu dan bukan pula kepada seseorang makhluk, melainkan pengetahuan mengenainya hanyalah ada di tangan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Dialah Yang mengetahui waktunya dengan tepat.
Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepada kalian melainkan dengan tiba-tiba. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah.” (Al-A’raf: 187)
Dan dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:
Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya). (An-Nazi’at: 44)
Karena itulah ketika Jibril a.s. bertanya kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, maka beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawabnya dengan perkataan:
Tidaklah orang yang ditanya mengenai waktu kedatangannya lebih mengetahui daripada orang yang menanyakannya.
Tafsir Ayat:
Maknanya, orang-orang yang membangkang dan mendustakan Hari Kiamat bertanya kepadamu عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا “tentang hari berbangkit kapankah terjadinya,” Allah جَلَّ جَلالُهُ menjawab dengan FirmanNya, فِيمَ أَنْتَ مِنْ ذِكْرَاهَا “Siapakah kamu (sehingga) dapat menyebutkan (waktunya),” yakni apa gunanya bagimu dan mereka dalam menyebutnya dan mengetahui waktu kedatangannya. Hal itu tidak membawa manfaat. Karena itu, mengingat tahunya manusia akan Hari Kiamat tidak membawa maslahat, baik dunia maupun akhirat, justru maslahatnya adalah dengan disembunyikannya waktu kejadian Hari Kiamat, maka Allah جَلَّ جَلالُهُ menyembunyikan hal itu dari semua makhluk, dan hanya Dia sendiri yang tahu seraya berfirman, إِلَى رَبِّكَ مُنْتَهَاهَا “Kepada Rabbmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya),” yakni padaNyalah berakhir pengetahuan tentang Hari Kiamat, seperti disebutkan dalam Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ lain,
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلا هُوَ
“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, ‘Bilakah terjadi-nya.’ Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu hanya-lah pada sisi Rabbku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia’.” (QS. Al-A’raf: 187).
Wahai nabi Muhammad, orang-orang kafir akan mengingkari hari kiamat. Mereka bertanya kepadamu tentang hari kiamat dengan penuh keingkaran, ‘kapankah terjadinya”43. Untuk apa engkau perlu menyebutkan waktu-Nya kepada mereka, sedang engkau sendiri tidak mengetahui hal itu’
An-Nazi’at Ayat 42 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nazi’at Ayat 42, Makna An-Nazi’at Ayat 42, Terjemahan Tafsir An-Nazi’at Ayat 42, An-Nazi’at Ayat 42 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nazi’at Ayat 42
Tafsir Surat An-Nazi’at Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)