{79} An-Nazi’at / النازِعات | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | التكوير / At-Takwir {81} |
Tafsir Al-Qur’an Surat ‘Abasa عبس (Ia Bermuka Masam) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 80 Tafsir ayat Ke 10.
فَأَنْتَ عَنْهُ تَلَهَّىٰ ﴿١٠﴾
fa anta ‘an-hu talahhā
QS. ‘Abasa [80] : 10
engkau (Muhammad) malah mengabaikannya.
Adapun orang yang sangat berharap bertemu denganmu, dan ia takut kepada Allah karena lalai dari meminta bimbingan, malah engkau mengabaikannya. Wahai Rasul, perkaranya tidak sebagaimana yang engkau perbuat. Sesungguhnya, ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan buatmu dan buat orang-orang yang mau menjadikannya peringatan. Barang siapa yang menghendaki, tentulah ia akan mengingat Allah dan memperhatikan wahyu-Nya, yaitu Al-Qur’an di dalam lembaran-lembaran yang dimuliakan dan dihormati, dihargai, disucikan dari segala macam kotoran, dihindarkan dari penambahan dan pengurangan, berada di tangan para malaikat pencatat yang menjadi perantara antara Allah dan makhluk-Nya, Mereka adalah makhluk yang dimuliakan, akhlak dan perbuatan mereka baik dan suci.
Lihat tafsir ayat 1
Ayat 1-10
Sebab turunnya ayat-ayat mulia ini adalah seorang mukmin buta datang seraya bertanya kepada Nabi dan belajar dari beliau, kemudian ada orang kaya juga datang. Nabi amat ingin menunjukkan manusia, hanya saja beliau lebih condong pada orang kaya dan berpaling dari si buta lagi miskin demi mengharap agar si kaya mendapat petunjuk dan demi agar si kaya menyucikan hatinya. Lalu Allah menegurnya dengan tegurann lembut ini seraya berfirman;
“dia (Muhammad) bermuka masam” di wajah beliau, “dan berpaling” dengan raganya karena orang buta mendatanginya. Kemudian Allah menyebutkan manfaat menyambutnya seraya berfirman, “Tahukah kamu barangkali ia,” yakni orang buta tersebut, “ingin membersihkan dirinya (dari dosa),” yaitu membersihkan diri dari akhlak tercela dan ingin berakhlak terpuji, “atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya,” yakni, mendapatkan pengajaran tentang sesuatu sehingga ia mendapatkan manfaat dari pelajaran itu. Ini adalah manfaat besar dan itulah maksud diutusnya para rasul, maksud dari petuah orang yang memberi nasihat dan maksud dari peringatan orang yang memberi peringatan. Sambutanmu pada orang orang yang datang sendiri seraya memerlukanmu itu lebih layak dan wajib, sedangkan berpalingnya engkau pada orang kaya yang tidak memerlukanmu yang tidak mau bertanya dan meminta fatwa karena tidak memiliki keinginan pada kebaikan dan engkau tinggalkan orang lebih utama itu tidak layak bagimu. Tugasmu hanyalah memberi pengajaran, bila pun ia tidak mau mengambil pelajaran dengan membersihkan diri, engkau tidak akan dimintai pertanggung jawab atas perbuatan buruk yang ia lakukan.
Hal ini menunjukan pada kaidah masyhur; sesuatu yang telah diketahui tidak ditinggalkan untuk sesuatu yang belum jelas. Dan menyambut murid yang memerlukan dan penuh kemauan lebiih layak dari yang lainnya.
8-10. Dan adapun orang, yaitu ‘abdull’h bin ummi makt’m, yang datang kepadamu dengan bersegera dan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan pengajaran islam darimu, sedang dia takut akan siksa Allah jika tidak mematuhi-Nya, engkau malah mengabaikannya, berpaling darinya, tidak menghiraukannya, dan bermuka masam kepadanya. 11. Menjelaskan tujuan utama dari teguran-Nya, Allah berfirman, ‘sekali-kali jangan berbuat demikian! sungguh, ajaran-ajaran Allah itu suatu peringatan bagi semua orang agar mereka kembali ke fitrah, yaitu mentauhidkan-Nya dan mengimani-Nya. ‘
‘Abasa Ayat 10 Arab-Latin, Terjemah Arti ‘Abasa Ayat 10, Makna ‘Abasa Ayat 10, Terjemahan Tafsir ‘Abasa Ayat 10, ‘Abasa Ayat 10 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan ‘Abasa Ayat 10
Tafsir Surat ‘Abasa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)