{79} An-Nazi’at / النازِعات | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | التكوير / At-Takwir {81} |
Tafsir Al-Qur’an Surat ‘Abasa عبس (Ia Bermuka Masam) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 80 Tafsir ayat Ke 11.
كَلَّا إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ ﴿١١﴾
kallā innahā tażkirah
QS. ‘Abasa [80] : 11
Sekali-kali jangan (begitu)! Sungguh, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan,
Adapun orang yang sangat berharap bertemu denganmu, dan ia takut kepada Allah karena lalai dari meminta bimbingan, malah engkau mengabaikannya. Wahai Rasul, perkaranya tidak sebagaimana yang engkau perbuat. Sesungguhnya, ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan buatmu dan buat orang-orang yang mau menjadikannya peringatan. Barang siapa yang menghendaki, tentulah ia akan mengingat Allah dan memperhatikan wahyu-Nya, yaitu Al-Qur’an di dalam lembaran-lembaran yang dimuliakan dan dihormati, dihargai, disucikan dari segala macam kotoran, dihindarkan dari penambahan dan pengurangan, berada di tangan para malaikat pencatat yang menjadi perantara antara Allah dan makhluk-Nya, Mereka adalah makhluk yang dimuliakan, akhlak dan perbuatan mereka baik dan suci.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sekali-kali jangan (demikian, Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan. (‘Abasa: 11)
Artinya, surat ini atau perintah menyamakan semua orang dalam menyampaikan pengetahuan, tidak dibedakan antara orang yang terhormat dan orang biasa dari kalangan mereka yang menginginkannya.
Qatadah dan As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Sekali-kali jangan (demikian). Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan. (‘Abasa: 11) Yakni Al-Qur’an itu.
maka barang siapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya. (‘Abasa: 12)
Maksudnya, barang siapa yang menghendaki, ia dapat mengingat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam semua urusannya. Dapat pula ditakwilkan bahwa damir yang ada merujuk kepada wahyu karena konteks pembicaraan berkaitan dengannya.
Tafsir Ayat:
Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, كَلا إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ “Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Rabb itu adalah suatu peringat-an,” yakni, benar nasihat ini adalah peringatan dari Allah جَلَّ جَلالُهُ yang dijadikan sebagai peringatan untuk hamba-hambaNya, dan Allah جَلَّ جَلالُهُ menjelaskan semua yang diperlukan oleh manusia dalam kitab-Nya serta memberi penjelasan antara petunjuk dan kesesatan. Bila hal itu telah jelas, فَمَنْ شَاءَ ذَكَرَهُ “maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,” yakni mempraktikkannya. Seperti yang disebutkan dalam Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ,
وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ
“Dan katakanlah, ‘Kebenaran itu datangnya dari Rabbmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman), hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir), biarlah ia kafir’.” (QS. Al-Kahfi: 29).
Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُ menjelaskan tempat peringatan ini dan mengagungkannya serta mengangkat derajatnya seraya berfirman, فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ مَرْفُوعَة “Di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang diting-gikan,” yakni kemuliaan dan derajatnya, مُطَهَّرَةٍ “lagi disucikan,” dari berbagai kotoran dan agar tidak diraih oleh tangan-tangan setan atau dicuri, tapi ia berada بِأَيْدِي سَفَرَةٍ “di tangan para penulis (malaikat),” mereka adalah para malaikat yang menjadi duta antara Allah جَلَّ جَلالُهُ dan hamba-hambaNya, كِرَامٍ “yang mulia,” yakni yang banyak kebaikan dan berkahnya, بَرَرَة “lagi berbakti,” baik hati dan baik amal mereka. Semua itu demi menjaga kitab Allah جَلَّ جَلالُهُ dengan mengutus para duta malaikat yang mulia, kuat, dan bertakwa, sehingga setan tidak memiliki cara untuk mendekatinya. Dan ini mengharuskan untuk diimani dan diterima.
Menjelaskan tujuan utama dari teguran-Nya, Allah berfirman, ‘sekali-kali jangan berbuat demikian! sungguh, ajaran-ajaran Allah itu suatu peringatan bagi semua orang agar mereka kembali ke fitrah, yaitu mentauhidkan-Nya dan mengimani-Nya. ‘ 12. Perigatan-peringatan Allah sudah sangat jelas, maka barang siapa menghendaki untuk mempelajari dengan sungguh-sungguh, tentulah dia akan memperhatikannya, menghayatinya, lalu mengamalkannya. Tidak ada yang menghalangi seseorang memperoleh peringatan itu selain hati yang penuh kesombongan dan keingkaran.
‘Abasa Ayat 11 Arab-Latin, Terjemah Arti ‘Abasa Ayat 11, Makna ‘Abasa Ayat 11, Terjemahan Tafsir ‘Abasa Ayat 11, ‘Abasa Ayat 11 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan ‘Abasa Ayat 11
Tafsir Surat ‘Abasa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)