{79} An-Nazi’at / النازِعات | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | التكوير / At-Takwir {81} |
Tafsir Al-Qur’an Surat ‘Abasa عبس (Ia Bermuka Masam) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 80 Tafsir ayat Ke 33.
فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّةُ ﴿٣٣﴾
fa iżā jā`atiṣ-ṣākhkhah
QS. ‘Abasa [80] : 33
Maka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),
Apabila datang suara yang memekakkan telinga yang mendengarnya pada hari Kiamat, hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya karena sangat dahsyatnya hari itu. Setiap orang pada hari itu memiliki urusan yang membuatnya tidak mengurusi orang lain.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud dengan as-sakhkhah ialah salah satu nama lain dari hari kiamat, Allah memperingatkan dan mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan hari tersebut.
Ibnu Jarir mengatakan bahwa barangkali ia merupakan nama tiupan sangkakala.
Al-Bagawi mengatakan, as-sakhkhah artinya pekikan hari kiamat, dikatakan demikian karena kejadiannya memekakkan telinga sehingga hampir saja menjadikannya tuli.
Tafsir Ayat:
Maknanya, bila teriakan Hari Kiamat tiba, yang memecahkan telinga karena huru-haranya dan menggetarkan jiwa pada hari itu karena huru-hara yang disaksikan, serta amat memerlukannya manusia pada amal perbuatannya terdahulu, seseorang akan lari meninggalkan orang yang paling mulia baginya dan yang paling disayanginya. Seseorang akan lari meninggalkan saudara, ibu, ayah, istri, dan anaknya. Hal itu terjadi karena لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ “setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya,” yakni disibukkan oleh diri sendiri dan sibuk untuk membebaskan dirinya, sehingga ia tidak bisa beralih pada yang lain. Pada hari itu, manusia terbagi menjadi dua golongan; orang-orang bahagia dan orang-orang sengsara. Orang-orang bahagia wajahnya مُسْفِرَة “pada hari itu berseri-seri,” yakni nampak berseri dan indah, karena mereka tahu keberhasilan dan kemenangan mereka mendapatkan berbagai nikmat, ضَاحِكَةٌ مُسْتَبْشِرَةٌ وَوُجُوهٌ “tertawa dan gembira ria. Dan banyak (pula) muka,” orang-orang sengsara يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ تَرْهَقُهَا “pada hari itu tertutup debu,” wajah mereka hitam pekat karena berputus asa dari segala kebaikan dan mengetahui kesengsaraan dan kebinasaannya. أُولَئِكَ “Mereka itulah,” orang-orang dengan sifat seperti itu هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ “orang-orang kafir lagi durhaka,” yakni orang-orang yang kufur terhadap nikmat Allah جَلَّ جَلالُهُ, mendustakan ayat-ayatNya dan berani menerjang larangan-laranganNya. Semoga Allah جَلَّ جَلالُهُ memberikan kita ampunan dan keselamatan. Sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Mahamulia.
Segala puji hanya bagi Allah, Rabb semesta alam.
Kenikmatan-kenikmatan itu kelak akan diminta pertanggungjawabannya pada hari kiamat. Maka apabila datang suara tiupan sangkakala kedua yang memekakkan telinga dan menjadi penanda bangkitnya manusia dari kubur, 34-37. Yaitu pada hari itu manusia lari dari orang yang dicintainya, seperti saudaranya, dan dari ibu dan bapaknya yang melindungi dan mengayominya, dan dari istri dan anak-anaknya yang selalu bersamanya, maka setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya. Semua ingin menyelamatkan diri sendiri tanpa menghiraukan orang lain. Mereka takut dan cemas atas apa yang terjadi di hadapan mereka dan khawatir akan nasib mereka.
‘Abasa Ayat 33 Arab-Latin, Terjemah Arti ‘Abasa Ayat 33, Makna ‘Abasa Ayat 33, Terjemahan Tafsir ‘Abasa Ayat 33, ‘Abasa Ayat 33 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan ‘Abasa Ayat 33
Tafsir Surat ‘Abasa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)