{82} Al-Infitar / الإنفطار | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الإنشقاق / Al-Insyiqaq {84} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Muthaffifin المطففين (Orang-Orang Yang Curang) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 83 Tafsir ayat Ke 22.
إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ ﴿٢٢﴾
innal-abrāra lafī na’īm
QS. Al-Muthaffifin [83] : 22
Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan,
Sesungguhnya orang-orang yang benar dan melakukan ketaatan berada di dalam surga dengan penuh kenikmatan. Mereka duduk di atas dipan-dipan sambil memandang Tuhan mereka dan kepada segala kebaikan yang disiapkan untuk mereka. Engkau akan melihat kebahagiaan pada wajah mereka karena kenikmatan yang mereka rasakan. Mereka diberi minum dari khamr murni yang disempurnakan wadahnya, yang di akhirnya adalah aroma kasturi. Untuk kenikmatan yang abadi ini, hendaklah orang-orang berlomba-lomba untuk meraihnya. Minuman ini campurannya dari mata air surga yang dikenal karena ketinggiannya dengan nama Tasnim, yaitu mata air yang disediakan untuk diminum dan dinikmati orang-orang yang didekatkan kepada Allah.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengukuhkan apa yang telah dicatatkan bagi mereka.
{كِتَابٌ مَرْقُومٌ يَشْهَدُهُ الْمُقَرَّبُونَ}
(Yaitu) kitab yang bertulis, yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah). (Al-Muthaffifin: 20-21)
Mereka adalah para malaikat menurut Qatadah.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa kitab itu di tiap langit hanya disaksikan oleh para malaikat yang terdekatnya.
Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:
{إِنَّ الأبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ}
Sesungguhnya orang-orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga). (Al-Muthaffifin:22)
Artinya, kelak di hari kiamat mereka berada dalam kenikmatan yang abadi dan surga-surga yang di dalamnya terdapat karunia yang berlimpah.
{عَلَى الأرَائِكِ يَنْظُرُونَ}
mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. (Al-Muthaffifin: 23)
Yang dimaksud dengan ara-ik ialah dipan-dipan yang beralaskan permadani. Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud ialah mereka memandangi kerajaan mereka dan segala sesuatu yang diberikan Allah kepada mereka berupa kebaikan dan karunia yang tidak pernah habis dan tidak pernah rusak selamanya.
Menurut pendapat yang lain, makna yang dimaksud dari firman-Nya: mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. (Al-Muthaffifin: 23) Yakni memandang kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Dan hal ini bertentangan dengan apa yang digambarkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tentang keadaan orang-orang yang durhaka melalui firman-Nya: Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhan mereka. (Al-Muthaffifin: 15)
Maka disebutkan perihal orang-orang yang berbakti, bahwa mereka diperbolehkan melihat kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, sedangkan mereka berada di atas dipan-dipan dan hamparan-hamparannya, sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis Ibnu Umar:
“إِنَّ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً لَمَنْ يَنْظُرُ فِي مُلْكِهِ مَسِيرَةَ أَلْفَيْ سَنَةٍ، يَرَى أَقْصَاهُ كَمَا يَرَى أَدْنَاهُ، وَإِنَّ أَعْلَاهُ لَمَنْ يَنْظُرُ إِلَى اللَّهِ فِي الْيَوْمِ مَرَّتَيْنِ”
Sesungguhnya ahli surga yang paling rendah kedudukannya ialah seperti seseorang yang memerlukan waktu dua ribu tahun untuk melihat semua bagian kerajaannya; dan dia dapat menyaksikan bagian yang terdekatnya sama dengan melihat ke bagian yang terdekatnya. Dan sesungguhnya ahli surga yang paling tinggi (kedudukannya) adalah bagi orang yang dapat memandang kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى sebanyak dua kali dalam seharinya.
(22-28) Pada saat menyebutkan catatan amal mereka, Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan bahwa mereka berada dalam kenikmatan. Nikmat adalah kata menyeluruh untuk kenikmatan hati, ruh, dan raga. عَلَى الأرَائِكِ “Mereka (duduk) di atas dipan-dipan,” yakni di atas dipan yang berhiaskan hamparan indah, يَنْظُرُونَ “sambil memandang” segala kenikmatan yang disiapkan Allah جَلَّ جَلالُهُ untuk mereka dan mereka memandang Wajah Rabb mereka Yang Mulia. تَعْرِفُ “Kamu dapat mengetahui,” wahai orang yang memandang, فِي وُجُوهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيمِ “dari wajah mereka kesenangan hidup mereka yang penuh kenikmatan,” yakni kebahagiaan, keindahan, dan keasrian karena kenikmatan, kegembiraan, dan kebahagiaan membuat wajah berseri, indah, dan asri. يُسْقَوْنَ مِنْ رَحِيقٍ “Mereka diberi minum dari khamar murni,” yang merupakan minuman yang paling nikmat dan lezat, مَخْتُومٍ “yang dilak (tempatnya),” minuman tersebut خِتَامُهُ مِسْكٌ “laknya adalah kasturi.” Kemungkinan yang dimaksudkan adalah tertutup agar tidak dimasuki sesuatu yang bisa mengurangi kenikmatannya dan bisa merusak cita rasanya. Penutupnya adalah minyak kesturi. Kemungkinan lain yang dimaksud adalah yang ada di ujung bejana yang mereka minum adalah minyak kesturi jenis azfar. Cawan ini seperti biasanya di dunia menjadi tempat untuk menuangkan, seperti itu juga di dalam surga.
وَفِي ذَلِكَ “Dan untuk yang demikian itu,” yakni nikmat abadi yang kebaikan dan ukurannya hanya diketahui Allah جَلَّ جَلالُهُ semata, فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ “hendaknya orang berlomba-lomba,” yaitu hendaklah mereka saling berlomba-lomba dan bersegera menujunya serta melakukan amalan yang menghantarkan padanya. Inilah hal utama di mana jiwa yang paling berharga perlu dikorbankan dan ia adalah sesuatu yang paling layak diperebutkan oleh orang guna mencapainya. Dan campuran minuman ini تَسْنِيمٍ “adalah dari tasnim,” yaitu mata air yang derajatnya paling tinggi dan dicampurkan bagi golongan kanan. Dicampurkan dengan khamar dan minuman nikmat lainnya.
Demikianlah buku catatan amal orang yang berbakti. Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan. Itulah surga yang penuh kenikmatan yang tidak terbayang sebelumnya dalam benak manusia mana pun. Kenikmatan itu abadi, tidak pernah membosankan apalagi berkurang. 23. Mereka yang berbakti itu duduk di atas dipan-dipan melepas pandangan ke arah pemandangan yang indah, menenangkan, dan mendamaikan. Inilah kebahagiaan hakiki, balasan bagi orang yang taat dan patuh kepada Allah.
Al-Muthaffifin Ayat 22 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Muthaffifin Ayat 22, Makna Al-Muthaffifin Ayat 22, Terjemahan Tafsir Al-Muthaffifin Ayat 22, Al-Muthaffifin Ayat 22 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Muthaffifin Ayat 22
Tafsir Surat Al-Muthaffifin Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)