{82} Al-Infitar / الإنفطار | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الإنشقاق / Al-Insyiqaq {84} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Muthaffifin المطففين (Orang-Orang Yang Curang) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 83 Tafsir ayat Ke 25.
يُسْقَوْنَ مِنْ رَحِيقٍ مَخْتُومٍ ﴿٢٥﴾
yusqauna mir raḥīqim makhtụm
QS. Al-Muthaffifin [83] : 25
Mereka diberi minum dari khamar murni (tidak memabukkan) yang (tempatnya) masih dilak (disegel),
Sesungguhnya orang-orang yang benar dan melakukan ketaatan berada di dalam surga dengan penuh kenikmatan. Mereka duduk di atas dipan-dipan sambil memandang Tuhan mereka dan kepada segala kebaikan yang disiapkan untuk mereka. Engkau akan melihat kebahagiaan pada wajah mereka karena kenikmatan yang mereka rasakan. Mereka diberi minum dari khamr murni yang disempurnakan wadahnya, yang di akhirnya adalah aroma kasturi. Untuk kenikmatan yang abadi ini, hendaklah orang-orang berlomba-lomba untuk meraihnya. Minuman ini campurannya dari mata air surga yang dikenal karena ketinggiannya dengan nama Tasnim, yaitu mata air yang disediakan untuk diminum dan dinikmati orang-orang yang didekatkan kepada Allah.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
{يُسْقَوْنَ مِنْ رَحِيقٍ مَخْتُومٍ}
Mereka diberi minum dari khamr murni yang dilak (tempatnya). (Al-Muthaffifin: 25)
Mereka diberi minum dari khamr surga, dan rahiq adalah nama lain dari khamr surga; demikianlah menurut Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Mujahid, Al-Hasan, dan Qatadah serta Ibnu Zaid.
Imam Ahmad mengatakan. telah menceritakan kepada kami Hasan, telah menceritakan kepada kami Zuhair, dari Sa’d Abul Muhasir At-Ta’i, dari Atiyyah ibnu Sa’d Al-Aufi, dari Abu Sa’id Al-Khudri, yang menurut pandangan perawi Abu Sa’id me-rafa’-kannya sampai kepadaNabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Bahwa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Siapa pun orangnya yang mukmin memberi minum orang mukmin lainnya yang sedang kehausan, maka kelak Allah akan memberinya minuman di hari kiamat nanti dari khamr murni yang dilak tempatnya. Dan siapa pun orangnya yang mukmin memberi makan orang mukmin lain yang sedang kelaparan, maka Allah memberinya makan dari buah-buahan surga. Dan siapa pun orangnya yang mukmin memberi pakaian kepada orang mukmin lainnya yang tidak punya pakaian (telanjang), maka Allah akan memberinya pakaian dari kain sutra surga yang berwarna hijau.
Ibnu Mas’ud mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: laknya adalah kesturi.(Al-Muthaffifin: 26) Bahwa makna yang dimaksud ialah campurannya adalah minyak kesturi.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Allah mewangikan bagi mereka khamr surga, dan sesuatu yang dicampurkan kepada khamr surga adalah kesturi, kemudian dilak dengan kesturi.
Hal yang sama dikatakan oleh Qatadah dan Ad-Dahhak. Ibrahim dan Al-Hasan mengatakan bahwa laknya memakai minyak kesturi, yakni kesudahannya ialah minyak kesturi.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Wadih, telah menceritakan kepada kami Abu Hamzah, dari Jabir, dari Abdur Rahman ibnu Sabit, dari Abu Darda sehubungan dengan makna firman-Nya: laknya adalah kesturi. (Al-Muthaffifin: 26) Yakni minuman yang putih seperti warna perak yang mereka gunakan untuk menutup minuman khamrnya. Seandainya seseorang dari penduduk dunia memasukkan jarinya ke dalam minuman itu, lalu ia mengeluarkannya, maka tiada suatu makhluk pun yang bernyawa melainkan dapat mencium bau wanginya.
Ibnu AbuNajih telah meriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: laknya adalah kesturi. (Al-Muthaffifin: 26) Maksudnya, diharumkan dengan minyak kesturi.
Ayat 22-28
Pada saat menyebutkan catatan amal mereka, Allah menyebutkan bahwa mereka berada dalam kenikmatan. Nikmat adalah kata menyeluruh untuk kenikmatan hati, ruh, dan raga. “Mereka (duduk) di atas dipan-dipan,” yakni di atas dipan yang berhiaskan hamparan indah, “sambil memandang” segala kenikmatan yang disiapkan Allah untuk mereka dan mereka memandang wajah Rabb mereka Yang Mulia. “Kamu dapat mengetahui,” wahai orang yang memandang, “dari wajah mereka kesenangan hidup mereka yang penuh kenikmatan.” Yakni kebahagiaan, keindahan, dan keasrian karena kenikmatan, kegembiraan, dan kebahagiaan membuat wajah berseri, indah, dan asri. “Mereka diberi minum dari khamar murni,” yang merupakan minuman yang paling nikmat dan lezat, “yang dilak (tempatnya),” minuman tersebut “laknya adalah kasturi,” kemungkinan yang dimaksudkan adalah tertutup agar tidak dimasuki sesuatu yang bisa mengurangi kenikmatannya dan bisa merusak cita rasanya. Penutupnya adalah minyak kasturi. Kemungkinan lain yang dimaksud adalah yang ada di ujung bejana yang mereka minum adalah minyak kasturi jenis azfar. Cawan ini seperti biasanya di dunia menjadi tempat untuk menuangkan, seperti itu juga di dalam surga.
“Dan untuk demikkian itu,” yakni nikmat abadi yang kebaikan dan ukurannya hanya diketahui Allah semata, “hendaknya orang berlomba-lomba,” yaitu hendaklah mereka saling berlomba-lomba dan bersegera menujunya serta melakukan amalan yang menghantarkan padanya. Inilah hal utama di mana jiwa yang paling berharga perlu dikorbankan dan ia adalah sesuatu yang paling layak diperebutkan oleh guna mencapainya. Dan campuran minuman ini “adalah dari tasnim” yaitu mata air “yang meminum darinya orang-orang yang didekatkan” yaitu mata air yang paling tinggi di surga yang dikhususkan bagi mereka yang dekat dengan Allah, yang derajatnya paling tinggi dan dicampurkan bagi golongan kanan. Dicampurkan dengan khamar dan minuman nikmat lainnya.
Mereka diberi minum dari khamar murni yang tidak memabukkan, yang tempatnya masih dilak dan disegel sehingga isinya terjaga keaslian serta kesegarannya, dan belum pernah ada yang meminum bahkan menyentuhnya. 26. Khamar itu dilak dengan rapat, di mana laknya berasal dari kasturi yang beraroma harum dan menyegarkan. Bagusnya lak menunjukkan khamr itu sangat baik dan berkualitas. Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba untuk mendapatkan kebahagiaan tersebut, yakni dengan banyak beribadah dan beramal saleh.
Al-Muthaffifin Ayat 25 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Muthaffifin Ayat 25, Makna Al-Muthaffifin Ayat 25, Terjemahan Tafsir Al-Muthaffifin Ayat 25, Al-Muthaffifin Ayat 25 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Muthaffifin Ayat 25
Tafsir Surat Al-Muthaffifin Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)