{84} Al-Insyiqaq / الإنشقاق | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الطارق / At-Thariq {86} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Buruj البروج (Gugusan Bintang) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 85 Tafsir ayat Ke 22.
فِي لَوْحٍ مَحْفُوظٍ ﴿٢٢﴾
fī lauḥim maḥfụẓ
QS. Al-Buruj [85] : 22
yang (tersimpan) dalam (tempat) yang terjaga (Lauh Mahfuzh).
Wahai Rasul, apakah telah datang kepadamu berita orang-orang kafir yang mendustakan nabi-nabi mereka, yaitu Fir’aun dan Tsamud, serta azab dan hukuman yang menimpa mereka. Kaum itu tidak mengambil pelajaran dari hal tersebut, bahkan orang-orang kafir itu terus-menerus mendustakan, seperti yang dilakukan kaum sebelum mereka. Padahal Allah meliputi mereka dengan ilmu dan kekuasaan-Nya. Tidak ada satu pun perbuatan mereka yang tersembunyi dari-Nya. Dan Al-Qur’an ini tidak seperti persangkaan orang-orang yang mendustakan dan kaum musyrikin bahwa ia adalah syair dan sihir. Akan tetapi, ia adalah Al-Qur’an yang agung dan mulia, yang tersimpan dalam Lauhul Mahfudz sehingga tidak akan mengalami perubahan dan penyimpangan.
Maksudnya, Al-Qur’an itu di kalangan para malaikat terpelihara dari segala bentuk pengurangan, penambahan, perubahan, dan penyimpangan.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Ali, telah menceritakan kepada kami Qurrah ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Harb ibnu Syuraih, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz ibnu Suhaib, dari Anas ibnu Malik sehubungan dengan makna firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al-Qur’an yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuz. (Al-Buruj: 21-22) Bahwa sesungguhnya Lauh Mahfuz yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melalui firman-Nya: Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al-Qur’an yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuz. (Al-Buruj: 21-22) berada di kening Malaikat Israfil.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abu Saleh, telah menceritakan kepada kami Mu’awiyah ibnu Saleh, bahwa Abul A’bas alias Abdur Rahman ibnu Salman telah mengatakan, “Tiada sesuatu pun yang telah ditetapkan oleh Allah, baik berupa Al-Qur’an, dan yang sebelumnya dan yang sesudahnya melainkan berada di Lauh Mahfuz (lembaran yang terpelihara). Dan Lauh Mahfuz ini berada di antara kedua mata Malaikat Israfil, tidak diizinkan baginya melihat kepadanya.”
Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa sesungguhnya Al-Qur’an yang mulia ini berada di sisi Allah di Lauh Mahfuz, Dia menurunkan sebagian darinya menurut apa yang dikehendaki-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari kalangan makhluk-Nya.
Al-Bagawi telah meriwayatkan melalui jalur Ishaq ibnu Bisyr, bahwa telah menceritakan kepadaku Muqatil dan Ibnu Juraij, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa sesungguhnya di tengah Lauh terdapattulisan, “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, agama-Nya ialah Islam, dan Muhammad adalah hambadan rasul-Nya. Maka barang siapa yang beriman kepada Allah dan membenarkan janji-Nya serta mengikuti rasul-rasul-Nya. maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga.”
Ibnu Abbas melanjutkan, bahwa Lauh adalah lembaran dari mutiara yang putih, panjangnya sama dengan jarak antara bumi dan langit. dan lebarnya sama dengan jarak antara masyriq dan magrib, sedangkan kedua sisinya dari mutiara dan yaqut. dan sampulnya dari yaqut merah. qalam (pena)nya dari cahaya, dan kalam-Nya telah tertulis di ‘Arasy dan pokok-nya berada di pangkuan seorang malaikat.
Muqatil mengatakan bahwa Lauh Mahfuz berada di sebelah kanan ‘Arasy.
Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Usman ibnu Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Minjab ibnul Haris. telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Yusuf, telah menceritakan kepada kami Ziyad ibnu Abdullah, dari Lais, dari Abdul Malik ibnu Sa’id ibnu Jubair, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas. bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah menciptakan Lauh Mahfuz dari mutiara yang putih, lembaran-lembarannya dari yaqut merah, dan qalamnya dari nur (cahaya) dan tintanya dari nur pula. Setiap hari Allah memerintahkan kepada Lauh Mahfuz sebanyak tiga ratus enam puluh perintah untuk menciptakan, memberi rezeki, mematikan, menghidupkan, memuliakan, menghinakan, dan Dia berbuat menurut apa yang dikehendaki-Nya.
Ayat 21-22
“Bahkan yang didustakan mereka itu ialah al-Qur’an yang mulia,” yakni, luas dan agung maknanya dan banyak kebaikan serta ilmunya, “yang tersimpan dalam Lauhul Mahfudz,” yang terjaga dari perubahan, penambahan, dan pengurangan dan terpelihara dari setan. Itulah Lauhul Mahfudz tempat Allah menegaskan sesuatu. Hal ini menunjukkan kemuliaan, kekuatan, dan tingginya derajat al-Qur’an di sisi Allah.
Itulah kitab suci yang tersimpan dalam tempat yang terjaga, lauh mahf’z. Itulah tempat paling rahasia yang tidak diketahui hakikatnya oleh manusia. Di dalamnya terdapat detail peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam semesta. Tempat ini terjaga dari setan yang berusaha mengintai dan mencari tahu isinya. 1. Demi langit yang terbentang dengan kukuh tanpa penopang dan demi apa yang datang pada malam hari dan menghiasi langit.
Al-Buruj Ayat 22 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Buruj Ayat 22, Makna Al-Buruj Ayat 22, Terjemahan Tafsir Al-Buruj Ayat 22, Al-Buruj Ayat 22 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Buruj Ayat 22
Tafsir Surat Al-Buruj Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)