{88} Al-Ghasyiyah / الغاشية | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | البلد / Al-Balad {90} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Fajr الفجر (Fajar) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 89 Tafsir ayat Ke 21.
كَلَّا إِذَا دُكَّتِ الْأَرْضُ دَكًّا دَكًّا ﴿٢١﴾
kallā iżā dukkatil-arḍu dakkan dakkā
QS. Al-Fajr [89] : 21
Sekali-kali tidak! Apabila bumi diguncangkan berturut-turut (berbenturan),
Seharusnya tidak seperti ini keadaan kalian. Apabila bumi diguncangkan dan pecah satu dengan yang lainnya. Dan Tuhanmu datang untuk memutuskan perkara di antara para makhluk-Nya, sedang malaikat berbaris-baris.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan peristiwayang terjadi pada hari kiamat, yaitu huru-hara yang amat besar. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Jangan (berbuat demikian). (Al-Fajr: 21)
Yakni benar.
Apabila bumi diguncangkan berturut-turut. (Al-Fajr: 21)
Maksudnya, telah diratakan sehingga menjadi rata tanpa ada gunung-gunung, dan semua makhluk dibangkitkan dari kubur mereka untuk menghadap kepada Tuhannya.
(21-24) كَلا “Jangan (berbuat demikian),” yakni, tidaklah semua harta yang kalian cintai dan semua kenikmatan yang kalian perlombakan akan kekal bersama kalian. Tapi di hadapan kalian terdapat hari besar dan huru-hara hebat yang menggoncangkan bumi dan gunung hingga dibuat menjadi hamparan yang datar, yang tidak ada yang curam ke bawah dan tidak pula menjulang tinggi. Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُ datang untuk memberi putusan di antara para hambaNya di dalam naungan awan dan datanglah para malaikat mulia, seluruh penghuni langit صَفًّا صَفًّا “berbaris-baris,” yakni rapi baris demi baris. Setiap langit mendatangkan para ma-laikatnya secara berbaris-baris, yang meliputi semua yang berada di bawah mereka. Barisan-barisan ini adalah barisan penuh ketun-dukan dan merendah pada Yang Maharaja lagi Mahaperkasa.
وَجِيءَ يَوْمَئِذٍ بِجَهَنَّمَ “Dan pada hari itu diperlihatkan Neraka Jaha-nam,” digiring oleh para malaikat dengan belenggu. Bila semua hal ini terjadi, يَوْمَئِذٍ يَتَذَكَّرُ الإنْسَانُ “pada hari itu ingatlah manusia,” akan kebaikan dan keburukan yang pernah dilakukan, وَأَنَّى لَهُ الذِّكْرَى “akan tetapi mengingat itu tidak berguna lagi baginya,” sudah terlambat dan waktunya sudah hilang. يَقُولُ “Dia mengatakan,” seraya menyesali apa yang telah disia-siakan di sisi Allah جَلَّ جَلالُهُ , يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِ “Alang-kah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal shalih) untuk hidupku ini,” yang kekal dengan amal baik. Ini semakna dengan Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ ,
يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلا يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلانًا خَلِيلا
“Dia berkata, ‘Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan (yang lurus) bersama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan jadi teman akrab(ku’).” (Al-Furqan: 27-28).
Dalam ayat ini terdapat petunjuk bahwa kehidupan yang layak dicari kesempurnaannya dan layak dicari kenikmatannya yang sempurna adalah kehidupan di dalam negeri abadi, karena itu adalah negeri yang kekal.
21-24. Sekali-kali tidak! janganlah kamu berbuat demikian. Apabila bumi diguncangkan berturut-turut, memuntahkan isinya, hancur lebur, kemudian muncul bumi yang sama sekali baru, dan setelah itu datanglah tuhanmu dengan cara yang tidak diketahui hakikatnya sama sekali oleh manusia; dan malaikat menunggu perintah tuhan sambil berbaris-baris penuh kepatuhan. Dan pada hari itu diperlihatkan neraka jahanam kepada orang kafir agar mereka melihat dengan mata kepada sendiri apa yang dahulu mereka ingkari. Ketika semua itu terjadi, maka pada hari itu sadarlah manusia yang ingkar atas kealpaannya, tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran itu. Kesempatan untuk bertobat sudah tiada. Kini tiba saatnya untuk menghitung dan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Betapa besar penyesalan orang kafir pada hari itu. Dia berkata dengan penuh kesadaran, ‘alangkah baiknya sekiranya di dunia dahulu aku beriman dan mengerjakan amal saleh untuk kenyamanan hidupku di akhirat ini. ‘ penyesalan itu sudah tidak berguna. Maka, berbahagialah kini orang yang membekali diri di dunia dengan iman dan amal saleh
Al-Fajr Ayat 21 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Fajr Ayat 21, Makna Al-Fajr Ayat 21, Terjemahan Tafsir Al-Fajr Ayat 21, Al-Fajr Ayat 21 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Fajr Ayat 21
Tafsir Surat Al-Fajr Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)