{92} Al-Lail / الليل | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشرح / Al-Insyirah {94} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Adh-Dhuha الضحى (Waktu Matahari Sepenggalahan Naik (Dhuha)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 93 Tafsir ayat Ke 4.
وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ ﴿٤﴾
wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā
QS. Adh-Dhuha [93] : 4
dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.
Sungguh negeri akhirat itu lebih bagimu daripada negeri dunia. Kelak pasti Tuhanmu akan memberikan kepadamu, wahai Nabi, berbagi macam kenikmatan di akhirat lalu engkau ridha dengan hal itu.
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Tuhanmu tiada meninggalkan kamu. (Adh-Dhuha: 3)
Artinya, Dia tidak meninggalkanmu.
dan tiada (pula) benci kepadamu. (Adh-Dhuha: 3)
Yakni Dia tidak murka kepadamu.
dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu daripada permulaan. (Adh-Dhuha: 4)
Sesungguhnya negeri akhirat itu lebih baik bagimu daripada negeri ini (dunia). Karena itu, Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ adalah orang yang paling zuhud terhadap perkara dunia dan paling menjauhinya serta paling tidak menyukainya, sebagaimana yang telah dimaklumi dari perjalanan hidup beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ketika Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ disuruh memilih di usia senjanya antara hidup kekal di dunia sampai akhir usia dunia —kemudian ke surga— dan antara kembali ke sisi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Maka beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ memilih apa yang ada di sisi Allah daripada dunia yang rendah ini.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yazid, telah menceritakan kepada kami Al-Mas’udi, dari Amr ibnu Murrah, dari Ibrahim An-Nakha’i, dari Alqamah, dari Abdullah ibnu Mas’ud yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berbaring di atas hamparan tikar sehingga anyaman tikar yang kasar itu membekas di lambungnya. Ketika beliau bangkit dari berbaringnya, maka aku (Ibnu Mas’ud) mengusap lambung beliau dan kukatakan kepadanya, “Wahai Rasulullah, izinkanlah kepada kami untuk menggelarkan kasur di atas tikarmu.” Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab: Apakah hubungannya antara aku dan dunia, sesungguhnya perumpamaan antara aku dan dunia tiada lain bagaikan seorang musafir yang berteduh di bawah naungan sebuah pohon, kemudian dia pergi meninggalkannya.
Imam Turmuzi dan Imam Ibnu Majah meriwayatkannya melalui hadis Al-Mas’udi, dan Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini kalau tidak hasan berarti sahih.
(4) Sedangkan kondisi Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ selanjutnya, maka Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, وَلَلآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الأولَ “Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan,” yakni setiap kondisi terakhirmu lebih baik dari kondisi sebelumnya dan beliau terus menapaki derajat tinggi, Allah جَلَّ جَلالُهُ mengukuhkan AgamaNya bagi beliau, me-nolongnya dari musuh-musuhnya dan meluruskan kondisi-kondisi-nya, hingga tatkala wafat, beliau mencapai kondisi yang tidak bisa dicapai oleh orang-orang terdahulu dan yang terakhir, berupa ke-muliaan, nikmat, penyejuk mata, dan kebahagiaan hati.
Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. Akhirat beserta pahala yang Allah sediakan untukmu itu lebih baik daripada dunia ini. Kenikmatan akhirat bersifat abadi, sedangkan kehidupan dunia hanya sementara. 5. Dan sungguh, kelak tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya yang berlimpah kepadamu, baik dalam urusan dunia seperti kesuksesan menyampaikan risalah, maupun di akhirat dengan pahala, hak memberi syafaat, dan sebagainya. Dia akan mencurahkan karunia kepadamu sehingga engkau menjadi puas karenanya.
Adh-Dhuha Ayat 4 Arab-Latin, Terjemah Arti Adh-Dhuha Ayat 4, Makna Adh-Dhuha Ayat 4, Terjemahan Tafsir Adh-Dhuha Ayat 4, Adh-Dhuha Ayat 4 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Adh-Dhuha Ayat 4
Tafsir Surat Adh-Dhuha Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)