{92} Al-Lail / الليل | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشرح / Al-Insyirah {94} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Adh-Dhuha الضحى (Waktu Matahari Sepenggalahan Naik (Dhuha)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 93 Tafsir ayat Ke 8.
وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ ﴿٨﴾
wa wajadaka ‘ā`ilan fa agnā
QS. Adh-Dhuha [93] : 8
dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
Bukankah dulu Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, dan ayahmu meninggal saat kamu berada dalam kandungan ibumu, lalu Dia melindungimu. Dia mendapatimu tidak mengetahui apa itu kitab dan apa itu iman? Lalu Dia mengajarimu apa yang tidak engkau ketahui. Dia memberimu pertolongan untuk melakukan amal-amal yang terbaik? Dia mendapatimu sebagai seorang yang fakir, lalu Dia memberikan rezekimu kepadamu, dan mencukupi dirimu dengan kesederhanaan dan kesabaran?
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. (Adh-Dhuha: 8)
Yakni pada mulanya kamu hidup dalam keadaan fakir lagi banyak anak, lalu Allah memberimu kecukupan dari selain-Nya. Dengan demikian, berarti Allah menghimpunkan baginya antara kedudukan orang fakir yang sabar dan orang kaya yang bersyukur, semoga salawat dan salam-Nya terlimpahkan kepadanya.
Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. (Adh-Dhuha: 6-8) Bahwa demikianlah kedudukan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sebelum beliau diangkat menjadi utusan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Demikianlah menurut apa yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Hatim.
Di dalam kitah Sahihain disebutkan melalui jalur Abdur Razzaq, dari Ma’mar, dari Hammam ibnu Munabbih yang mengatakan bahwa berikut ini adalah apa yang telah diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah yang telah mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Bukanlah orang kaya itu karena banyak memiliki harta benda, tetapi orang yang kaya itu adalah orang yang jiwanya kaya.
Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan dari Abdullah ibnu Amr yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda:
Sesungguhnya beruntunglah orang yang Islam dan diberi rezeki secukupnya serta Allah telah menjadikannya menerima seadanya menurut apa yang diberikan oleh-Nya (diberi sifat qana’ah).
6-8. Selanjutnya Allah menganugerahkan kondisi-kondisi khusus yang Dia ketahui seraya berfirman, “Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu,” yakni, Allah mendapatimu tidak beribu dan tidak berayah, bahkan ayah dan ibu beliau telah meninggal dunia sedangkan ia sendiri belum bisa mengurus dirinya sendiri, lalu Allah memberinya perlindungan, ia dirawat oleh kakeknya, Abu Thalib, hingga Allah menguatkan dengan pertolonganNya dan dengan kaum Mukminin.
“Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.” Artinya, Allah mendapatimu dalam kondisi engkau tidak mengetahui apa itu al-Quran dan apa itu iman, lalu Dia mengajarkanmu apa yang tidak kau ketahui dan memberimu pertolongan untuk amal dan akhlak yang baik. “Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan,” yakni fakir lalu Allah memberimu kecukupan berupa penaklukan berbagai negeri untukmu berupa pemungutan harta dan upeti. Rabb yang menghilangkan berbagai kekurangan darimu ini akan menghilangkan semua kekurangan darimu. Dan Rabb yang menyampaikanmu pada kecukupan, memberimu perlindungan, menolong serta memberimu petunjuk, maka balaslah nikmatNya dengan rasa syukur.
Dan bukankah dia juga mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu dia memberikan kecukupan kepadamu dengan mengelola dagangan khadijah dan dengan harta lainnya, seperti ganimah, serta membekalimu dengan sifat kanaah dan kesabaran atas pemberian-Nya’9. Dengan karunia Allah yang demikian agung itu, maka berbuat baiklah terhadap anak yatim dan janganlah engkau berlaku sewenang-wenang kepadanya, seperti mengambil hartanya, menghardiknya, dan menyakiti hatinya.
Adh-Dhuha Ayat 8 Arab-Latin, Terjemah Arti Adh-Dhuha Ayat 8, Makna Adh-Dhuha Ayat 8, Terjemahan Tafsir Adh-Dhuha Ayat 8, Adh-Dhuha Ayat 8 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Adh-Dhuha Ayat 8
Tafsir Surat Adh-Dhuha Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)