{93} Adh-Dhuha / الضحى | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | التين / At-Tin {95} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Insyirah الشرح (Melapangkan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 94 Tafsir ayat Ke 8.
وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ ﴿٨﴾
wa ilā rabbika fargab
QS. Al-Insyirah [94] : 8
dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.
Maka apabila engkau telah menyelesaikan dari urusan dunia dan kesibukannya, maka bersungguh-sungguhlah dalam beribadah. Hanya kepada apa yang ada di sisi Tuhanmu semata hendaknya kamu berharap.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Alam Nasyrah: 7-8)
Yakni apabila kamu telah merampungkan urusan-urusan duniamu dan kesibukannya dan telah kamu selesaikan semua yang berkaitan dengannya, maka bulatkanlah tekadmu untuk ibadah dan bangkitlah kamu kepadanya dalam keadaan bersemangat. Curahkanlah hatimu dan ikhlaskanlah niatmu dalam beribadah kepada-Nya dan berharap kepada-Nya.
Termasuk pula ke dalam pengertian ini sebuah hadis yang telah disepakati kesahihannya, yaitu yang mengatakan:
Tiada salat di hadapan makanan, dan tiada salat pula sedangkan yang bersangkutan menahan keinginan membuang kedua air (buang air kecil dan buang air besar).
Dan sabda Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang mengatakan:
Apabila salat diiqamahkan, sedangkan makan malam telah disediakan, maka mulailah dengan menyantap makan malam dahulu.
Mujahid telah mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa apabila kamu telah merampungkan urusan duniamu, lalu kamu berdiri untuk salat, maka kerjakanlah salatmu dengan sungguh-sungguh dengan menghadap kepada Tuhanmu. Dalam riwayat lain yang bersumber dari Qatadah disebutkan pula bahwa apabila berdiri untuk salat, maka berdoalah dengan sungguh-sungguh untuk keperluanmu.
Diriwayatkan pula dari Ibnu Mas’ud, bahwa apabila engkau telah mengerjakan salat-salat fardumu, maka kerjakanlah qiyamul lail dengan sungguh-sungguh. Dan telah diriwayatkan dari Ibnu Iyad hal yang semisal dengan pendapat Ibnu Mas’ud.
Menurut riwayat lain yang bersumber dari Ibnu Mas’ud sehubungan dengan makna firman-Nya: kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Alam Nasyrah: 7-8) Yakni sesudah engkau selesaikan salatmu, sedangkan engkau masih dalam keadaan duduk.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (AlamNasyrah: 7) Yaitu dalam berdoa.
Zaid ibnu Aslam dan Ad-Dahhak telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Maka apabila kamu telah selesai. (AlamNasyrah: 7) Maksudnya, dari melakukan jihad. kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (Alam Nasyrah: 7) Yakni kerjakanlah ibadah dengan sungguh-sungguh.
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Alam Nasyrah: 8)
As-Sauri mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah jadikanlah niatmu dan harapanmu hanya tertuju kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى semata.
7-8. Selanjutnya Allah memerintahkan RasulNya pada asalnya dan kaum Mukminin setelahnya untuk bersyukur padaNya dan menunaikan kewajiban atas nikmat yang diberikan seraya berfirman, “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” Artinya, bila kau telah usai mengerjakan urusanmu dan tidak tersisa sesuatu pun yang memberatkan di hatimu, maka bersungguh-sungguhlah dalam beribadah dan doa. “Dan hanya kepada Rabbmulah,” semata, “hendaknya kamu berharap,” yakni, besarkanlah harapanmu agar doamu dikabulkan dan janganlah seperti orang yang bermain-main seusai bekerja dan berpaling dari Rabb mereka dan berpaling dari mengingatNya sehingga kau akan menjadi orang merugi. Ada yang menafsirkan sebagai berikut, makna ayat ini adalah bila engkau selesai shalat dan setelah menyempurnakannya, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kau berharap dalam meminta apa yang kau inginkan. Orang yang bependapat demikian berdalil dengannya atas disyariatkannya berdoa dan berdzikir setelah shalat wajib. Waalahu a’lam.
Dan hanya kepada tuhanmulah engkau patut berharap dengan selalu bertawakal serta meng’harap rahmat dan rida-Nya1-3. Demi buah tin dan zaitun, demi gunung sinai, dan demi negeri mekah yang aman ini. Buah tin dan zaitun banyak tumbuh di syam dan baitul makdis, tempat para nabi diutus, antara lain nabi isa. Gunung sinai adalah tempat nabi musa bermunajat, sedangkan mekah adalah tem’pat kelahiran dan pengutusan nabi Muhammad. Ketiga nabi ini memiliki misi yang sama, yaitu mengajak manusia menuju tauhid.
Al-Insyirah Ayat 8 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Insyirah Ayat 8, Makna Al-Insyirah Ayat 8, Terjemahan Tafsir Al-Insyirah Ayat 8, Al-Insyirah Ayat 8 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Insyirah Ayat 8
Tafsir Surat Al-Insyirah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)