{97} Al-Qadr / القدر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الزلزلة / Az-Zalzalah {99} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Bayyinah البينة (Pembuktian) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 98 Tafsir ayat Ke 5.
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ ﴿٥﴾
wa mā umirū illā liya’budullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā`a wa yuqīmuṣ-ṣalāta wa yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah
QS. Al-Bayyinah [98] : 5
Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).
Mereka tidak diperintah seluruh syariat kecuali agar mereka menyembah Allah semata dengan meniatkan bahwa ibadah mereka adalah karena wajah-Nya, beralih dari syirik kepada iman, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus, yaitu Islam.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. (Al-Bayyinah: 5)
Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (Al-Anbiya: 25)
Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:
Dengan lurus. (Al-Bayyinah: 5)
Yakni menyimpang dari kemusyrikan dan menuju kepada tauhid, sepetti yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah tagut.” (An-Nahl: 36)
Dalam pembahasan yang lalu di tafsir surat Al-An’am telah diterangkan makna hanif ini dengan keterangan yang lengkap, hingga tidak perlu diulangi lagi dalam bab ini.
dan supaya mereka mendirikan salat. (Al-Bayyinah: 5)
Salat adalah ibadah badaniyah yang paling mulia.
dan menunaikan zakat. (Al-Bayyinah: 5)
Yaitu memberikan santunan dan kebaikan kepada orang-orang fakir dan orang-orang yang memerlukan pertolongan.
dan yang demikian itulah agama yang lurus. (Al-Bayyinah: 5)
Yakni agama yang tegak lagi adil, atau maknanya umat yang lurus lagi pertengahan. Banyak dari kalangan para imam —seperti Az-Zuhri dan Asy-Syafii— yang menyimpulkan dalil dari ayat ini, bahwa amal perbuatan itu termasuk ke dalam iman. Oleh karenanya disebutkan di dalam firman-Nya:
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (Al-Bayyinah: 5)
(5) Padahal semua kitab berasal dari pangkal dan agama yang sama, karena itu tidaklah mereka, أُمِرُوا “disuruh,” dalam seluruh syariat tersebut kecuali agar mereka menyembah, اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ “Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya,” yakni mencari Wajah Allah جَلَّ جَلالُهُ dalam seluruh ibadah, baik yang zahir maupun yang batin, serta ingin mendekat di sisiNya, حُنَفَاءَ “yang lurus,” berpaling dan meninggalkan seluruh agama yang berseberangan dengan agama tauhid. Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan shalat dan zakat se-cara khusus meski keduanya tercakup dalam FirmanNya, لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ “Agar mereka menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya,” adalah karena keutamaan dan kemuliaan keduanya dan karena keduanya adalah ibadah yang jika ditunaikan, berarti seluruh syariat agama telah tegak. وَذَلِكَ “Dan yang demikian itulah,” yaitu tauhid dan ikhlas dalam beragama adalah دِينُ الْقَيِّمَةِ “Agama yang lurus,” yakni agama lurus yang akan mengantarkan ke surga penuh kenikmatan, dan selain itu hanyalah jalan-jalan yang akan mengantarkan ke Neraka Jahim.
Mereka terpecah belah seperti itu padahal mereka dalam kitab-kitab mereka hanya diperintah untuk menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena menjalankan agama, dan juga diperintah agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah aga-ma yang lurus dan benar agama islam. Keikhlasan dalam beribadah dengan memurnikan niat demi mencari rida Allah dan menjauhkan diri dari kemusyrikan adalah salah satu syarat diterimanya ibadah. 6. Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan ahli kitab dan orang-orang yang musyrik akan masuk ke neraka jahanam dengan bermacam siksa pedih di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Tidak ada kesempatan bagi mereka untuk keluar, bahkan untuk sekadar sejenak lepas dari siksa. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk. Allah telah mem-beri mereka peringatan, tetapi mereka enggan mengindahkannya. Dia tidak akan menyiksa seseorang kecuali setelah memberinya peringatan.
Al-Bayyinah Ayat 5 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Bayyinah Ayat 5, Makna Al-Bayyinah Ayat 5, Terjemahan Tafsir Al-Bayyinah Ayat 5, Al-Bayyinah Ayat 5 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Bayyinah Ayat 5
Tafsir Surat Al-Bayyinah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)