{99} Az-Zalzalah / الزلزلة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | القارعة / Al-Qari’ah {101} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-‘Adiyat العاديات (Berlari Kencang) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 100 Tafsir ayat Ke 6.
إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ ﴿٦﴾
innal-insāna lirabbihī lakanụd
QS. Al-‘Adiyat [100] : 6
sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya,
Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar terhadap nikmat-nikmat Tuhannya, dan sesungguhnya ia pun mengakui pengingkarannya itu. Sesungguhnya ia sangat mencintai harta.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
sesungguhnya manusia itu sangat ingkar tidak berterima kasih kepada Tuhannya. (Al-‘Adiyat: 6)
Inilah subjek sumpahnya, dengan pengertian bahwa sesungguhnya manusia itu benar-benar mengingkari nikmat-nikmat Tuhannya.
Ibnu Abbas, Mujahid, Ibrahim An-Nakha’i, Abul Jauza, Abul Aliyah, Abud Duha, Sa’id ibnu Jubair, Muhammad ibnu Qais, Ad-Dahhak, Al-Hasan, Qatadah, Ar-Rabi’ ibnu Anas, dan Ibnu Zaid telah mengatakan bahwa al-kanud artinya pengingkar. Al-Hasan mengatakan bahwa al-kanud artinya orang yang mengingat-ingat musibah dan melupakan nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepadanya.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Ubaidillah, dari Israil, dari Ja’far ibnuz Zubair, dari Al-Qasim, dari Abu Umamah yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sehubungan dengan makna firman-Nya: Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar tidak berterima kasih kepada Tuhannya. (Al-‘Adiyat: 6)
Beliau bersabda, bahwa al-kanud artinya orang yang makan sendirian dan memukul budaknya serta menolak kehadirannya. Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkannya pula melalui jalur Ja’far ibnuz Zubair, tetapi dia orangnya tidak terpakai hadisnya, dan sanad hadis ini lemah. Ibnu Jarir telah meriwayatkannya pula melalui hadis Hirriz ibnu USmam, dari Hamzah ibnu Hani’, dari Abu Umamah secara mauquf.
(6) Dan yang disumpahkan adalah Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ , إِنَّ الإنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ “Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Rabbnya,” yakni amat mencegah kebaikan yang wajib ditunaikan untuk Allah جَلَّ جَلالُهُ atasnya. Tabiat dan fitrah manusia tidak merelakan dirinya menunaikan kewajiban-kewajibannya secara sempurna dan penuh. Bahkan tabiat manusia adalah pemalas dan mencegah kewajiban-kewajiban harta dan badan yang harus ditu-naikan, kecuali orang yang diberi petunjuk oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ dan keluar dari sifat tersebut menuju sifat rela dengan menunaikan kewajiban-kewajiban.
1-6. Demi kuda perang yang berlari kencang dan bernafas terengah-engah ke arah musuh dengan penuh keberanian dan semangat guna membawa tuannya berperang di jalan Allah. Dan demi kuda yang memercikkan bunga api karena hentakan kuku kakinya beradu dengan batu batu. Hal ini menunjukkan keberaniannya menghadapi rintangan sebesar apa pun. Dan demi kuda yang menyerang dengan tiba-tiba pada waktu pagi hal ini menunjukkan kesiagaannya untuk berjihad tanpa mengenal waktu, sehingga dengan serangan kuda-kuda itu menerbangkan debu yang tebal, tanda betapa dahsyat serangan mereka ke arah musuh, lalu menyerbu bersama dengan kepulan debu itu ke tengah-tengah kumpulan musuh dengan gagah berani. Demi kuda-kuda perang yang demikian sifatnya, sungguh manusia itu enggan bersyukur dan sangat ingkar kepada nikmat tuhannya. Manusia, kecuali yang dirahmati Allah, malas bersyukur ketika mendapatkan nikmat dan tidak mau memenuhi kewajiban yang dibebankan kepadanya. 7. Dan sesungguhnya dia mengakui dan menyaksikan keingkarannya itu. Hal itu bisa dilihat dari mudahnya manusia bermaksiat kepada Allah.
Al-‘Adiyat Ayat 6 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-‘Adiyat Ayat 6, Makna Al-‘Adiyat Ayat 6, Terjemahan Tafsir Al-‘Adiyat Ayat 6, Al-‘Adiyat Ayat 6 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-‘Adiyat Ayat 6
Tafsir Surat Al-‘Adiyat Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)