{107} Al-Ma’un / الماعون | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الكافرون / Al-Kafirun {109} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Kautsar الكوثر (Nikmat Yang Berlimpah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 108 Tafsir ayat Ke 3.
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ ﴿٣﴾
inna syāni`aka huwal-abtar
QS. Al-Kautsar [108] : 3
Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).
Sesungguhnya orang yang membencimu dan membenci apa yang kamu bawa berupa petunjuk dan cahaya, maka dialah yang terputus jejaknya, dan terputus dari segala kebaikan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu, dialah yang terputus. (Al-Kautsar: 3)
Yakni sesungguhnya orang yang membencimu, hai Muhammad, dan benci kepada petunjuk, kebenaran, bukti yang jelas, dan cahaya terang yang kamu sampaikan; dialah yang terputus lagi terhina, direndahkan dan terputus sebutannya. Ibnu Abbas, Mujahid, Sa’id ibnu Jubair, dan Qatadah mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Al-As ibnu Wa-il.
Muhammad ibnu Ishaq telah meriwayatkan dari yazid ibnu Ruman yang mengatakan bahwa dahulu Al-As ibnu Wa-il apabila disebutkan nama Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, ia mengatakan, “Biarkanlah dia, karena sesungguhnya dia adalah seorang lelaki yang terputus, tidak mempunyai keturunan. Apabila dia mati, maka terputuslah sebutannya.” Maka Allah menurunkan surat ini.
Syamir ibnu Atiyyah mengatakan bahwa surat ini diturunkan berkenaan dengan Uqbah ibnu Abu Mu’it. Ibnu Abbas mengatakan pula, dan juga ikrimah, bahwa surat ini diturunkan berkenaan dengan Ka’b ibnul Asyraf dan sejumlah orang-orang kafir Quraisy.
Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ziyad ibnu Yahya Al-Hassani, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Addi, dari Daud, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Ka’b ibnul Asyraf datang ke Mekah, maka orang-orang Quraisy berkata kepadanya, “Engkau adalah pemimpin mereka. Tidakkah engkau melihat kepada lelaki yang terusir lagi terputus dari kaumnya itu (maksudnyaNabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ)? Dia mengira bahwa dirinya lebih baik daripada kami, padahal kami adalah ahli (pelayan) jemaah haji, ahli sadanah (pelayan Ka’bah) dan ahli Siqayah (pelayan minuman air zamzam),” Maka Ka’b Ibnul Asyraf berkata, “Kalian lebih baik daripadanya.” Maka turunlah firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu, dialah yang terputus. (Al-Kautsar: 3)
Hal yang sama diriwayatkan oleh Al-Bazzar, dan hadis ini sahih sanadnya. Diriwayatkan pula dari Ata, bahwa surat ini diturunkan berkenaan dengan Abu Lahab. Demikian itu terjadi ketika putra Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ meninggal dunia, maka Abu Lahab pergi menemui orang-orang musyrik dan berkata kepada mereka, “Tadi malam Muhammad terputus (keturunannya).” Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan firman-Nya sehubungan dengan peristiwa tersebut: Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu, dialah yang terputus (Al-Kautsar: 3)
Dan diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Abu Jahal. Diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas, bahwa makna: sesungguhnya orang-orang yang membencimu. (Al-Kautsar: 3) Yakni musuhmu. Pendapat ini lebih mencakup dan meliputi semua orang yang bersifat dan berkarakter demikian, baik dari kalangan mereka yang telah disebutkan di atas maupun yang lainnya.
ikrimah mengatakan bahwa al-abtar artinya sebatang kara. As-Saddi mengatakan bahwa dahulu mereka apabila meninggal dunia keturunannya laki-laki mereka, maka mereka mengatakannya abtar (terputus keturunannya). Dan ketika putra-putra Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ semuanya meninggal dunia, maka mereka mengatakan, “Muhammad telah terputus.” Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan firman-Nya: Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu, dialah yang terputus. (Al-Kautsar: 3)
Pendapat ini senada dengan apa yang telah kami sebutkan di atas yang mengatakan bahwa abtar ialah orang yang tidak mempunyai keturunan laki-laki. Maka orang-orang kafir Quraisy itu mengira bahwa seseorang itu apabila anak-anak lelakinya mati, maka terputuslah sebutannya.
Padalah tidaklah demikianlah kenyataannya, bahkan sebenarnya Allah mengekalkan sebutan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ di hadapan para saksi dan mewajibkan syariat yang dibawanya di atas pundak hamba-hamba-Nya, yang akan terus berlangsung selamanya sampai hari mereka dihimpunkan untuk mendapat pembalasan. Semoga salawat dan salam-Nya terlimpah-kan kepadanya selama-lamanya sampai hari kiamat.
(3) إِنَّ شَانِئَكَ “Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu,” yaitu orang yang tidak suka, mencela dan menghinamu, هُوَ الأبْتَرُ “dialah yang terputus,” yakni, terputus dari semua kebaikan, terputus amal dan reputasi (nama) baiknya. Sementara Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ adalah sosok yang benar-benar sempurna yang memiliki kesempurnaan yang membuat manusia mengagungkan sebutannya dan banyak penolong serta pengikutnya, shallallahu ‘alaihi wasallam.
Sungguh orang-orang yang membencimu dan mengacuhkan hidayah yang engkau bawa, dialah orang yang terputus. Tidak hanya terputus jejaknya, mereka pun dijauhkan dari rahmat Allah dan segala kebaikan. Keteladanan dan kebaikanmu akan terus menjadi pembicaraan sepanjang zaman dan keturunanmu akan terus mewarisi kebaikanmu. 1. Wahai nabi Muhammad, katakanlah, ‘wahai orang-orang yang me-milih kafir sebagai jalan hidup!.
Al-Kautsar Ayat 3 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Kautsar Ayat 3, Makna Al-Kautsar Ayat 3, Terjemahan Tafsir Al-Kautsar Ayat 3, Al-Kautsar Ayat 3 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Kautsar Ayat 3
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)