{109} Al-Kafirun / الكافرون | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | اللهب / Al-Lahab {111} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nasr النصر (Pertolongan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 110 Tafsir ayat Ke 3.
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا ﴿٣﴾
fa sabbiḥ biḥamdi rabbika wastagfir-h, innahụ kāna tawwābā
QS. An-Nasr [110] : 3
maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat.
Apabila itu sudah terjadi, maka bersiap-siaplah untuk menjumpai Tuhanmu dengan memperbanyak bertasbih dengan memuji-Nya, dan memperbanyak istigfar. Sesungguhnya Dia banyak menerima tobat atas orang-orang yang bertasbih dan beristigfar. Dia mengampuni mereka, merahmati mereka, dan menerima tobat mereka.
Telah dijelaskan pada ayat pertama.
1-3. Dalam surat yang mulia ini terdapat berita gembira dan sekaligus perintah untuk RasulNya pada saat berita gembira itu terwujud, serta terdapat sebuah isyarat dan peringatan akan beberapa hal yang disebabkan olehnya.
Berita gembira yang dimaksud adalah berita gembira pertolongan Allah untuk RasulNya, penaklukkan Makkah dan masuknya orang-orang “ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong,” karena kebanyakan dari mereka menjadi pemeluk dan penolongnya setelah sebelumnya mereka memusuhinya. Berita gembira yang disampaikan ini benar-benar terjadi.
Sedangkan perintah setelah terwujudnya kemenangan dan penaklukan adalah perintah Allah untuk RasulNya agar bersyukur kepada Allah atas hal itu serta memahasucikan dengan memujiNya dan memohon ampunan padaNya.
Dan berkaitan dengan isyarat, terdapat dua isyarat dalam ayat ini:
pertama, isyarat bahwa kemenangan akan terus berlangsung bagi Islam dan semakin bertambah manakala terwujud tasbih (memahasucikan) Allah dengan memujiNya dan memohon ampunan padaNya dari RasulNya, karena hal ini termasuk rasa syukur, sebagaimana firman Allah:
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
(QS. ibrahim-ayat-7)
Dan hal itu telah terwujud di masa Khulafa’ Rasyidin dan generasi setelahnya dari umat ini. Dan pertolongan Allah senantiasa berlangsung hingga Islam mencapai apa yang tidak bisa dicapai oleh agama-agama lain dan banyak orang yang masuk ke dalam Islam dalam jumlah yang belum pernah ada pada agama lain, hingga terjadilah pembangkangan terhadap perintah Allah dalam umat ini sehingga mereka tertimpa perpecahan, ceraiberainya urusan dan terjadilah apa yang terjadi.
Meski demikian, umat dan agama ini tetap memiliki rahmat dan kelembutan Allah yang tidak pernah terlintas di benak atau berlalu dalam khayalan.
Isyarat kedua adalah dekatnya ajal Rasulullah. Alasannya adalah karena usia beliau adalah usia mulia yang dengannya Allah bersumpah, dan Allah telah memberitahukan bahwa hal-hal utama itu ditutup dengan istighfar seperti shalat, haji, dan lainnya. Allah memerintahkan RasulNya untuk bertahmid dan beristighfar dalam kondisi itu sebagai sebuah isyarat bahwa ajal beliau sudah dekat. Hendaklah beliau mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Rabb beliau dan menutup usianya dengan sesuatu paling istimewa yang beliau miliki. Semoga shalawat dan salam terlimpahkan pada beliau. Rasulullah menafsirkan al-Quran dan mengucapkan tasbih dan istighfar dalam shalat. Dan beliau banyak memebacanya dalam ruku dan sujudnya :
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى
Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, pujian untuk-Mu, ampunilah aku
Maka sebagai ungkapan syukur kepada Allah atas karunia-Nya yang agung itu, bertasbihlah dan sucikanlah tuhanmu dari sifat-sifat yang tak layak bagi-Nya, dan sertailah tasbihmu itu dengan memuji tuhan-Mu yang telah menyokongmu dalam menaklukkan mekah, dan mohonlah ampunan kepada-Nya untukmu dan umatmu. Sungguh, dia maha penerima tobat hamba-hamba-Nya yang bertasbih dan beristigfar. Membaca tasbih, tahmid, dan istighfar adalah cara yang mulia ketika seseorang meraih kesuksesan karena pada hakikatnya Allah-lah yang memberi kesuksesan itu kepadanya, bukan dengan berpesta dan berfoya-foya. 1. Karena kebenciannya kepada nabi dan penentangannya terhadap dakwah beliau dengan cara yang menyakitkan, maka celaka dan binasalah kedua tangan abu lahab yakni diri ab’ lahab, yang bernama ‘abdul ‘uzz’ bin ‘abdul muttalib; dan benar-benar binasa dia!.
An-Nasr Ayat 3 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nasr Ayat 3, Makna An-Nasr Ayat 3, Terjemahan Tafsir An-Nasr Ayat 3, An-Nasr Ayat 3 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nasr Ayat 3
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)