متن القواعد الأربع
Terjemahan Matan Al Qowaidul Arba’ – Bagian 3
- Kaidah ke-2 :
Mereka orang-orang musyrikin quraisy mengatakan: “ kami tidaklah berdo’a dan meminta kepada mereka melainkan untuk mendapatkan qurbah(kedudukan yang dekat kepada Allah ﷻ) dan mendapatkan syafa’at dari mereka. Adapun dalil qurbah adalah firman Allah ﷻ,
“Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.” QS. Az Zumar : 3
ودليل الشفاعة قوله تعالى (وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لا يَضُرُّهُمْ وَلا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّه)
Dan dalil bahwa mereka mencari syafa’at adalah firman Allah ﷻ,
“ Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah. ” QS. Yunus : 18
الشفاعة شفاعتان : شفاعة منفية وشفاعة مثبتة
Syafa’at terbagi menjadi 2 bagian, yaitu syafa’at yang dinafikan(terlarang) dan syafa’at yang di tetapkan.
فالشفاعة المنفية ما كانت تطلب من غير الله فيما لا يقدر عليه إلا الله والدليل قوله تعالى (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لا بَيْعٌ فِيهِ وَلا خُلَّةٌ وَلا شَفَاعَةٌ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ)
Syafa’at yang dinafikan(terlarang) adalah syafa’at yang diminta/ditujukan kepada selain Allah U dalam perkara-perkara yang tidak ada yang mampu kecuali Allah ﷻ. Dalilnya firman Allah ﷻ,
“ Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim. ” QS. Al Baqarah : 254
والشفاعة المثبتة هي التي تطلب من الله والشافع مكرم بالشفاعة والمشفوع له من رضي الله قوله وعمله بعد الإذن كما قال تعالى (ِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ)
Syafa’at yang ditetapkan adalah syafa’at yang di minta/ditujukan kepada Allah ﷻ dan orang yang memberi syafa’at adalah orang yang dimuliakan(diberi hak untuk memberi) syafa’at. Adapun orang yang mendapatkan syafa’at adalah orang yang Allah ﷻ Ridhoi ucapan dan perbuatannya; setelah (orang yang memberi syafa’at) mendapatkan izin dari Allah ﷻ, sebagaimana Allah ﷻ Berfirman,
“ Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? ” QS. Al Baqarah : 255
- القاعدة الثالثة : أن النبي صلى الله عليه وسلم ظهر على أناس متفرقين في عبادتهم منهم من عبد الملائكة ومنهم يعبد الأنبياء والصالحين ومنهم من يعبد الأشجار والأحجار ومنهم من يعبد الشمس والقمر وقاتلهم رسول الله صلى الله عليه وسلم ولم يفرق بينهم والدليل قوله تعالى (وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ )
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)