| {77} Al-Mursalat / المرسلات | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النازِعات / An-Nazi’at {79} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Naba النبإ (Berita Besar) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 78 Tafsir ayat Ke 23.
لَابِثِينَ فِيهَا أَحْقَابًا ﴿٢٣﴾
lābiṡīna fīhā aḥqābā
QS. An-Naba [78] : 23
Mereka tinggal di sana dalam masa yang lama,
Pada hari itu, neraka jahanam mengintai orang orang kafir yang mana neraka jahanam itu memang disiapkan bagi mereka. Ia adalah tempat kembali bagi orang orang kafir sebagai tempat kembali mereka, mereka tinggal disana selama-lamanya,tidak berpenghabisan, Mereka tidak diberi makan dengan sesuatu yang mendinginkan panasnya, tidak diberi minum yang menghilangkan dahaga mereka, Kecuali air panas dan nanah penghuni neraka, Mereka di balas demikian sebagai balasan yang adil sesuai dengan amal-amal mereka yang mereka kerjakan di dunia.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya. (An-Naba: 23)
Yakni mereka tinggal di dalam neraka selama berabad-abad, bentuk jamak dari hiqbun, yang artinya suatu masa dari zaman. Mereka berselisih pendapat tentang kadarnya masa ini.
Ibnu Jarir telah meriwayatkan dari Ibnu Humaid, dari Mahran, dari Sufyan As-Sauri, dari Ammar Ad-Duhni, darr Salim ibnu Abul Ja’d yang mengatakan bahwa Ali ibnu Abu Talib pernah bertanya sehubungan dengan penanggalan kamariah hijriah, “Apakah yang kalian jumpai dalam Kitabullah tentang makna al-hiqbu? Lalu dijawab, “Kami menjumpainya berarti delapan puluh tahun, tiap tahun mengandung dua belas bulan, dan tiap bulan mengandung tiga puluh hari, dan setiap hari lamanya sama dengan seribu tahun.” Hal yang sama telah diriwayatkan dari Abu Hurairah, Abdullah ibnu Amr, Ibnu Abbas, Sa’id ibnu Jubair, Amr ibnu Maimun, Al-Hasan, Qatadah, Ar-Rabi’ ibnu Anas, dan Ad-Dahhak.
Telah diriwayatkan pula dari Al-Hasan dan As-Saddi, bahwa lamanya tujuh puluh tahun dengan ketentuan yang sama. Telah diriwayatkan dari Abdullah ibnu Amr, bahwa satu hiqbu adalah empat puluh tahun, tiap hari darinya sama lamanya dengan seribu tahun menurut perhitunganmu. Keduanya diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.
Basyir ibnu Ka’b mengatakan, pernah diceritakan kepadanya bahwa satu hiqbu adalah tiga ratus tahun, dua belas bulan pertahunnya, dan setiap tahunnya mengandung tiga ratus enam puluh hari, dan lama tiap harinya sama dengan seribu tahun. Demikianlah menurut apa yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim.
Kemudian Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah diriwayatkan dari Amr ibnu Ali ibnu Abu Bakar Al-Isfidi, telah menceritakan kepada kami Marwan ibnu Mu’awiyah Al-Fazzari, dari Ja’far ibnuz Zubair, dari Al-Qasim, dari Abu Umamah, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sehubungan dengan makna firman-Nya: mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya. (An-Naba: 23) Bahwa al-hiqbu adalah satu bulannya bulan yang berisikan tiga puluh hari, dan tahunnya berisikan dua belas bulan, dan satu tahunnya berisikan tiga ratus enam puluh hari; setiap harinya sama dengan seribu tahun menurut perhitunganmu; maka satu hiqbu adalah tiga puluh ribu tahun. Hadis ini munkar sekali. Al-Qasim dan orang yang meriwayatkan darinya —yaitu Ja’far ibnuz Zubair— kedua-duanya hadisnya tidak terpakai.
Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Mirdas, telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu Muslim alias Abul Ala yang mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Sulaiman At-Taimi, “Apakah ada seseorang yang dikeluarkan dari neraka?” Maka ia menjawab bahwa telah menceritakan kepadaku Nafi’, dari Ibnu Umar, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda: Demi Allah, tiada seorang pun yang dikeluarkan dari neraka sebelum tinggal di dalamnya selama berabad-abad.
Lalu ia menyebutkan bahwa satu hiqbu ialah delapan puluh tahun lebih setiap tahunnya mengandung tiga ratus enam puluh hari menurut perhitunganmu. Kemudian Sulaiman ibnu Muslim Al-Basri mengatakan bahwa pendapat inilah yang terkenal.
As-Saddi telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya. (An-Naba: 23) Yakni tujuh ratus hiqbu, setiap hiqbu tujuh puluh tahun, setiap tahun tiga ratus enam puluh hari, dan setiap hari sama dengan seribu tahun menurut perhitunganmu.
Muqatil ibnu Hayyan telah mengatakan bahwa sesungguhnya ayat ini telah di-mansukh oleh firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengatakan: Karena itu, rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kalian selain dari azab. (An-Naba: 30)
Khalid ibnu Ma’dan telah mengatakan bahwa ayat ini dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). (Hud: 107) berkenaan dengan ahli tauhid (yang berbuat durhaka); keduanya diriwayatkan oleh Ibnu Jarir.
Kemudian Ibnu Jarir mengatakan bahwa dapat pula ditakwilkan bahwa firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya. (An-Naba: 23) Berkaitan dengan firman-Nya: mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman. (An-Naba: 24)
Kemudian Allah mengadakan lagi bagi mereka sesudahnya azab yang lain yang berbeda dengan azab yang sebelumnya. Selanjutnya Ibnu Jarir mengatakan bahwa pendapat yang sahih mengatakan bahwa azab di neraka itu tiada habis-habisnya, seperti yang dikatakan oleh Qatadah dan Ar-Rabi’ ibnu Anas.
Yang hal ini telah dikatakannya sebelumnya, bahwa telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Abdur Rahim Al-Burqi, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Abu Salamah, dari Zuhair, dari Salim yang mengatakan bahwa aku mendengar Al-Hasan ditanya tentang makna firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya. (An-Naba: 23). Lalu Al-Hasan menjawab, bahwa makna ahqab tiada bilangannya melainkan hanyalah menunjukkan kekal di dalam neraka. Tetapi jika mereka menyebutkan al-hiqbu adalah tujuh puluh tahun, itu berarti setiap hari darinya sama dengan seribu tahun menurut perhitunganmu.
Sa’id telah meriwayatkan dari Qatadah sehubungan dengan makna firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya. (An-Naba: 23) Yang dimaksud dengan berabad-abad adalah masa yang tiada habis-habisnya, setiap kali habis satu abad datang lagi abad selanjutnya, tanpa ada batasnya.
Ar-Rabi’ ibnu Anas mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya. (An-Naba: 23) Bahwa tiada seorang pun yang mengetahui bilangan masa tersebut kecuali hanya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Telah diriwayatkan pula kepada kami bahwa al-hiqbu sama dengan delapan puluh tahun, dan setiap tahunnya mengandung tiga ratus enam puluh hari, sedangkan setiap harinya sama dengan seribu tahun menurut perhitunganmu. Kedua pendapat diriwayatkan oleh Ibnu Jarir.
Ayat 17-25
Allah menyebutkan apa apa yang akan terjadi di hari kiamat yang dipertanyakan oleh mereka yang mendustakan dan ditentang oleh para pembangkang. Hari kiamat adalah hari besar dan Allah menjadikannya sebagai “ hari keputusan” untuk manusia, “ yaitu hari ( yang pada waktu itu ) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok kelompok.” Pada hari itu kalian berlarian, karena mat menakutkan dan menggelisahkan, yang membuat anak beruban dan membuat hati risau. Gunung gunung berjalan hingga seperti debu yang dihamburkan, langit terbelah hingga menjadi berpintu pintu, dan Allah memutuskan perkara antara sesama manusia dengan hukumnya yang tidak lalim. Neraka jahannam dinyalakan yang telah disediakan Allah dan diintaikan untuk mereka yang melampaui batas, dan dijadikannya sebagai tempat kembali bagi mereka. Mereka tinggal di dalamnya dalam jangka waktu yang amat lama. Kata alhiqabu sebagaimana dinyatakan oleh banyak ulama tafsir adalah jangka waktu selama delapan puluh tahun ( jamaknya adalah ahqaabun ). Ketika mereka melintasinya, “ mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak ( pula mendaptat) minuman,” yakni tidak ada air yang menyejukan kulit mereka dan yang bisa menghapus dahaga mereka, “ kecuali air yang mendidih,” yakni, air panas yang mematangkan wajah mereka dan memutuskan usus mereka, “ dan nanah” yakni nanah penduduk neraka yang begitu menyengat baunya dan tidak enak rasanya.
Mereka yang melampaui batas itu tinggal di sana yakni neraka jahanam dalam masa yang lama. Hanya Allah yang mengetahui berapa lama mereka akan tinggal di neraka secara pasti. Bagi orang yang menderita, masa yang sebentar akan terasa sangat lama, apalagi jika masa itu benar-benar lama hingga ribuan tahun atau lebih. 24. Mereka mendiami neraka jahanam dengan penuh penderitaan. Mereka tidak pernah merasakan kesejukan di dalamnya untuk sekadar menikmati udara segar atau keteduhan, dan tidak pula mendapat minuman untuk melepas dahaga yang sangat berat.
An-Naba Ayat 23 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Naba Ayat 23, Makna An-Naba Ayat 23, Terjemahan Tafsir An-Naba Ayat 23, An-Naba Ayat 23 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Naba Ayat 23
Tafsir Surat An-Naba Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40