{102} At-Takatsur / التكاثر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الهمزة / Al-Humazah {104} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-‘Ashr العصر (Masa/Waktu) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 103 Tafsir ayat Ke 1.
وَالْعَصْرِۙ ﴿١﴾
wal-‘aṣr
QS. Al-‘Ashr [103] : 1
Demi masa,
Allah bersumpah dengan waktu, -karena di dalamnya terdapat keajaiban kekuasaan Allah yang menunjukkan kebesaran-Nya-. Manusia benar-benar dalam kebinasaan dan kerugian. Seorang hamba tidak diperkenankan bersumpah kecuali dengan nama Allah, karena bersumpah dengan selain Allah adalah perbuatan syirik.
Al-Asr artinya zaman atau masa yang padanya Bani Adam bergerak melakukan perbuatan baik dan buruk. Malik telah meriwayatkan dari Zaid ibnu Aslam bahwa makna yang dimaksud adalah waktu asar.
Tetapi pendapat yang terkenal adalah yang pertama. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى bersumpah dengan menyebutkan bahwa manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, yakni rugi dan binasa.
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh. (Al-‘Asr:3)
Maka dikecualikan dari jenis manusia yang terhindar dari kerugian, yaitu orang-orang yang beriman hatinya dan anggota tubuhnya mengerjakan amal-amal yang saleh.
dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran. (Al-‘Asr: 3)
Yakni menunaikan dan meninggalkan semua yang diharamkan.
dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran. (A1-‘Asr: 3)
Yaitu tabah menghadapi musibah dan malapetaka serta gangguan yang menyakitkan dari orang-orang yang ia perintah melakukan kebajikan dan ia larang melakukan kemungkaran.
(1-3) Allah جَلَّ جَلالُهُ bersumpah dengan masa, yaitu siang dan malam sebagai tempat terjadinya perbuatan-perbuatan manusia, bahwa manusia itu rugi. Orang yang rugi adalah kebalikan orang yang beruntung. Tingkatan orang yang rugi bermacam-macam; ada yang rugi secara mutlak seperti kondisi orang yang rugi di dunia dan di akhirat. Ia tidak mendapatkan kenikmatan dan berhak mendapatkan Neraka Jahim. Ada yang rugi di sebagian sisi saja. Karena itu Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan kerugian untuk setiap manusia secara umum, kecuali orang yang memiliki empat sifat:
● Iman terhadap apa yang diperintahkan Allah جَلَّ جَلالُهُ dengan beriman kepadaNya. Dan iman tidak ada tanpa adanya ilmu. Ilmu adalah bagian dari iman yang tanpanya keimanan menjadi tidak sempurna.
● Amal shalih. Dan ini mencakup seluruh perbuatan baik, zahir maupun batin, yang berkaitan dengan hak-hak Allah جَلَّ جَلالُهُ dan hak-hak hambaNya, yang wajib dan yang dianjurkan.
● Saling menasihati dengan kebenaran yang merupakan iman dan amal shalih, yakni sebagian orang menasihati sebagian yang lain dengan kebenaran, mendorong, dan menganjurkannya.
● Saling menasihati dengan kesabaran adalah dalam keta-atan terhadap Allah جَلَّ جَلالُهُ , bersabar menjauhi maksiat, dan bersabar atas ketentuan-ketentuan Allah جَلَّ جَلالُهُ yang menyakitkan. Dengan dua hal pertama, seseorang menyempurnakan dirinya sendiri dan de-ngan dua hal kedua, seseorang menyempurnakan orang lain dan dengan melengkapi keempat hal tersebut, seseorang terhindar dari kerugian dan mendapatkan keuntungan besar.
Demi masa, waktu sore, atau salat asar. Allah bersumpah dengan masa agar manusia memperhatikan masa dan memanfaatkannya dengan baik; bersumpah dengan waktu sore, sebagaimana dengan waktu duha, sebagai salah satu bukti kuasa Allah; dan bersumpah dengan salat asar karena keutamaanya atas salat-salat yang lain. 2. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, baik di dunia maupun akhirat, akibat hawa nafsu yang menyelubungi dirinya.
Al-‘Ashr Ayat 1 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-‘Ashr Ayat 1, Makna Al-‘Ashr Ayat 1, Terjemahan Tafsir Al-‘Ashr Ayat 1, Al-‘Ashr Ayat 1 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-‘Ashr Ayat 1
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)