Kajian Umdatul Ahkam
Hadist ke-34
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ -: أَنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ «إذَا جَلَسَ بَيْنَ شُعَبِهَا الْأَرْبَعِ، ثُمَّ جَهَدَهَا، فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ» ، وَفِي لَفْظٍ »وَإِنْ لَمْ يُنْزِلْ«
“Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila seseorang duduk di antara empat anggota badannya (maksudnya kedua paha dan kedua tangan wanita), lalu bersungguh-sungguh kepadanya, maka wajib baginya mandi.”
[HR. Al Bukhari dan Muslim]
Dalam suatu riwayat: “Walaupun tidak keluar air mani.”
[HR. Muslim]
Faidah :
1. Maksud dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Apabila seseorang duduk di antara empat anggota badannya” yaitu kedua paha atau kaki dan kedua tangan wanita. Makna ini dipilih oleh Ibnu Daqiqil ‘Ied. Yang diinginkan dari ibarat ini adalah bersetubuh.
2. Wajib bagi seseorang yang telah bersetubuh untuk mandi.
3. Hal-hal yang mewajibkan seseorang mandi janabah;
a. Keluarnya air mani, baik karena ihtilam (mimpi basah) maupun syahwat, dengan dalil hadits Umu Salamah yang telah lewat.
b. Jimak, meskipun tidak sampai mengeluarkan mani, dengan dalil hadits Abu Hurairah.
c. Berhentinya darah haid atau nifas, dengan dalil firman Allah Ta’ala:
}فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ{
“Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci (mandi), maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.” [QS. Al Baqarah: 222]
Dan juga hadits Fathimah bintu Hubaisy radhiyallahu ‘anha, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya:
»فَإِذَا أَقْبَلَتِ الْحَيْضَةُ فَدَعِي الصَّلَاةَ، وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْسِلِي عَنْكِ الدَّمَ وَصَلِّي«
“Apabila kamu didatangi haid hendaklah kamu meninggalkan shalat. Apabila darah haid berhenti dari keluar, hendaklah kamu mandi dan mendirikan shalat.” [Muttaqun ‘alaihi]
Materi Kajian | Umdatul Ahkam |
Pemateri | Ustadz Abu Hanan Abdullah Amir Maretan |
Tempat | Masjid Besar Kaum Ujung Berung Bandung |
Waktu | 25 Januari 2020 |
Penyelenggara | FKII / Yayasan Daar Al Atsar Indonesia |
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)