قال عُمرُ بنُ الخطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عنه: لا يحِلُّ لامرئٍ مسلمٍ سَمِع من أخيه كَلِمةً أن يظُنَّ بها سوءًا، وهو يجِدُ لها في شيءٍ من الخيرِ مَصدَرًا
[التمهيد لابن عبد البر: ١٨/٢٠]
Berkata Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu,
“Tidak halal bagi seorang muslim yang mendengar ucapan dari saudaranya, kemudian berasumsi dengan prasangka yang buruk, padahal ia dapat menafsirkannya dengan makna yang baik.”
(at-Tamhid oleh Ibnu Abdil Bar: 18/20)