Berkata Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdilah bin Baz rahimahullah,
“Tidak diragukan bahwa ilmu adalah kunci segala kebaikan dan merupakan sarana untuk melaksanakan apa yang Allah wajibkan dan meninggalkan apa yang Allah haramkan. Amal adalah buah dari ilmu bagi siapa yang Allah beri taufik. lmu juga memperkuat tekad seseorang dalam melakukan setiap kebaikan. Tidak ada iman, amal, perjuangan, atau jihad kecuali dengan ilmu. Perkataan dan perbuatan yang dilakukan tanpa ilmu tidak memiliki nilai dan tidak bermanfaat, bahkan dapat menimbulkan akibat buruk dan kerusakan besar.”
(Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah, 4/59)
Mengapa Ilmu Disebut Sebagai Kunci Segala Kebaikan?
Ilmu dalam Islam bukan sekadar informasi. Ia adalah cahaya yang menuntun seseorang memahami perintah dan larangan Allah. Tanpa ilmu, seseorang tidak dapat menjalankan agama dengan benar, meskipun niatnya baik.
Ilmu Membuka Jalan Menuju Ketaatan
Dalam ucapan Syaikh Ibn Baz, beliau menegaskan bahwa ilmu adalah sarana untuk melaksanakan kewajiban dan meninggalkan keharaman. Artinya, ilmu menjadi fondasi bagi seorang muslim sebelum beramal.
Tanpa Ilmu, Amal Tidak Akan Tepat
Banyak orang ingin beribadah, tetapi kurang mengetahui tata caranya, syarat, atau rukun-rukunnya. Akibatnya, ibadah tersebut tidak sah atau tidak diterima. Contoh:
-
Shalat tanpa mengetahui syarat sahnya
-
Puasa sambil tetap melakukan hal yang membatalkan
-
Berdakwah tanpa dalil
-
Beramal atas dasar perasaan, bukan bimbingan syariat
Di sinilah peran ilmu menjadi sangat penting.
Ilmu Menghasilkan Amal yang Benar
Syaikh Ibn Baz menyebutkan bahwa amal adalah buah dari ilmu. Artinya, ilmu bukan untuk dibicarakan saja, tetapi diamalkan.
Ilmu yang Tidak Diamalkan Tidak Memberi Manfaat
Ilmu yang benar akan melahirkan:
-
Kekhusyukan ketika beribadah
-
Kebiasaan untuk menjauhi dosa
-
Semangat untuk menolong sesama
-
Keikhlasan dalam beramal
Sebaliknya, ilmu yang tidak diamalkan justru bisa menjadi hujjah yang menjerumuskan seseorang pada hari kiamat.
Amal Butuh Bimbingan Ilmu
Ilmu memperkuat tekad dalam beramal, sebagaimana disebutkan dalam perkataan Syaikh Ibn Baz. Ketika seseorang mengetahui keutamaan suatu amalan, ia terdorong untuk istiqamah. Contoh:
-
Orang yang tahu keutamaan shalat berjamaah, akan lebih semangat menuju masjid.
-
Orang yang memahami bahaya ghibah, akan berusaha menjaga lisannya.
-
Orang yang memahami urgensi zakat, akan lebih mudah mengeluarkannya.
Tidak Ada Iman, Amal, dan Jihad Kecuali dengan Ilmu
Ini adalah poin penting dari ucapan Syaikh Ibn Baz. Tidak ada satu pun amalan dalam Islam yang bisa dilakukan tanpa ilmu. Bahkan jihad, yang merupakan amalan besar, membutuhkan ilmunya.
Iman Berdiri di Atas Ilmu
Iman bukan sekadar keyakinan buta. Ia membutuhkan pemahaman yang benar tentang:
-
Nama dan sifat Allah
-
Keimanan kepada Rasul
-
Keyakinan terhadap hari akhir
-
Pemahaman terhadap takdir
Tanpa ilmu, seseorang bisa terjebak pada keyakinan yang keliru.
Amal Shalih Harus Sesuai Tuntunan
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa membuat-buat dalam urusan kami ini (agama) sesuatu yang bukan darinya, maka ia tertolak.”
Amal tanpa ilmu dapat menjadi bid’ah atau bahkan dosa besar.
Jihad Tanpa Ilmu Menimbulkan Kerusakan
Syaikh Ibn Baz memberi peringatan:
Perkataan dan perbuatan tanpa ilmu dapat menimbulkan akibat buruk dan kerusakan besar.
Contoh dalam realitas:
-
Kelompok ekstrem yang mengatasnamakan jihad tetapi menyerang kaum muslimin
-
Dakwah tanpa ilmu yang akhirnya memecah umat
-
Keputusan hukum tanpa dasar dalil yang kuat
Semua ini terjadi karena kurangnya ilmu.
Bahaya Beramal Tanpa Ilmu
Ini adalah penekanan besar dalam nasihat Syaikh Ibn Baz. Banyak kerusakan terjadi bukan karena orang jahat, tetapi karena orang yang beramal tanpa bimbingan ilmu.
Perbuatan Tanpa Ilmu Tidak Bernilai
Menurut Syaikh Ibn Baz, amal tanpa ilmu tidak memiliki nilai dan tidak bermanfaat. Bahkan, niat baik tidak cukup jika caranya salah.
Contoh Kerusakan Akibat Kurang Ilmu
-
Umat terpecah karena mengikuti pendapat tanpa dalil
-
Ibadah tidak sah karena dilakukan tanpa tuntunan
-
Munculnya kultus individu akibat kebodohan
-
Syirik dan bid’ah merajalela karena ketidaktahuan
-
Kesalahpahaman terhadap ayat dan hadits yang berujung ekstremisme
Solusi – Menuntut Ilmu Syar’i dengan Benar
Jika ilmu adalah kunci setiap kebaikan, maka kaum muslimin wajib menempuh jalan untuk menuntutnya.
Belajar dari sumber yang benar
Sumber ilmu dalam Islam:
-
Al-Qur’an
-
Hadits shahih
-
Pemahaman sahabat Nabi ﷺ
-
Penjelasan ulama Ahlus Sunnah
Belajar Secara Bertahap
Dalam Islam ada metode belajar:
-
Mulai dari ilmu tauhid
-
Belajar fiqh ibadah
-
Memahami adab dan akhlak
-
Menambah ilmu sesuai kebutuhan (muamalah, dakwah, keluarga)
Mengamalkan Ilmu
Ilmu tanpa amal seperti pohon tanpa buah.
Kesimpulan – Ilmu adalah Pondasi Kehidupan Seorang Muslim
Ucapan Syaikh Ibn Baz ini memberikan pelajaran sangat berharga:
-
Ilmu adalah pintu kebaikan
-
Amal yang benar lahir dari ilmu
-
Iman, dakwah, jihad, dan ibadah harus dibangun di atas ilmu
-
Perbuatan tanpa ilmu bisa menghancurkan diri dan masyarakat
-
Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim
Semoga kita menjadi hamba yang diberi taufik oleh Allah dalam menuntut ilmu, memahaminya, dan mengamalkannya hingga akhir hayat.