Diriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ pernah menjenguk seorang pemuda yang sakaratul maut, beliau bertanya,
«كَيْفَ تَجِدُكَ؟»، قَالَ: وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنِّي أَرْجُو اللَّهَ، وَإِنِّي أَخَافُ ذُنُوبِي، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا يَجْتَمِعَانِ فِي قَلْبِ عَبْدٍ فِي مِثْلِ هَذَا المَوْطِنِ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ مَا يَرْجُو وَآمَنَهُ مِمَّا يَخَافُ
“Bagaimana kabarmu? Ia menjawab: Wahai Rasulullah, aku mengharapkan ridha Allah dan aku takut akan dosa-dosaku.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah dua hal (rasa harap dan takut) ada pada hati seorang mukmin di waktu seperti ini, kecuali pasti Allah akan berikan apa yang ia harapkan dan Allah jauhkan dari apa yang ia takuti.”
(HR. Tirmidzi [983] dan Ibnu Majah [3445], di-hasan-kan al-Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah)
Ibnu Hajar al-Asqalani mengatakan,
“Adapun saat menghadapi kematian, sebagian ulama menganjurkan hanya berharap kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena rasa harap mengandung makna bahwa si hamba benar-benar membutuhkan Allah. Selain itu, karena larangan meninggalkan khauf bisa dimaafkan, saat itu ia wajib berbaik sangka kepada Allah dengan mengharap ampunan dan maaf-Nya.”
(Fathul Bari`, 13/397)
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)